🌻Bapereu 4 : Hari-hari hujan🌻

Începe de la început
                                    

"KOOKIE-YAAA KAU MAU KEMANA?"

Mamih berteriak dari lantai dua, gerakan terlalu cepat, aku sudah di lantai bawah saat mamih berteriak.

"Ke apartment Taehyung. Aku pergi dulu ya Mih."




🌻Jangan Bapereu🌻



Ting tonggg...

Tingg tongggg...

Aku menunggu beberapa detik. Di tangan ku sudah ada beberapa bahan tuk membuat bubur. Aku tak bisa menunggu lama, dan karena aku tau password apartment nya, aku segera membuka nya dan tanpa basa basi masuk ke sana.

Apartment mewah yang rapih itu nampak sepi.

"Taehyung?" Aku memanggil namanya.

Dia dimana?

"Taehyung??? " Aku kembali memanggilnya.

"Jung.. Apa itu kau?"

Sayup sayup ku dengar suara dari kamarnya. Aku segera berlari ke kamarnya. Dan menemukan pemuda itu berbaring di kasurnya.

Wajahnya pucat, tubuhnya seperti mendidih.

Dia demam tinggi.

"Astaga Tae.. Kau demam.. " Lirih ku.

"Kau harus ke rumah sakit!" Seru ku. Aku hendak pergi menyiapkan segalanya, tapi dia menggengam tangan ku erat.

Sakit pun masih punya tenaga sebesar itu.

"Jangan. Jangan Jung. Jangan tinggalkan aku." Lirihnya.

Aku terdiam sesaat sebelum akhirnya memanut dan kembali berada di samping kasurnya.

"Kau demam tinggi, kau butuh perawatan." Lirih ku. Aku benar benar khawatir.

"Aku tidak ingin bertemu dengannya."  Balas nya.

Aku terhenyak mendengarnya.

Ada hal yang belum ku ceritakan tentang Kim Taehyung pada mu.

Pemuda tampan yang amat sempurna ini jelas memiliki banyak hal cacat dalam hidupnya. Dia korban brokenhome. Ayah dan Ibu nya bercerai sejak Ia masih kecil. Ayahnya berselingkuh, sedangkan ibunya memilih pergi dengan pria lain dan meninggalkan Taehyung kecil bersama sang Ayah. Ayahnya seorang Dokter ternama, Ibu nya seorang pengacara terhebat di masanya.

Ayah Taehyung memiliki rumah sakit besar. Taehyung jelas datang dari keluarga yang mampu. Ayahnya menikah lagi,  begitu pula dengan Ibunya. Tapi tak satupun diantara mereka yang memperdulikan Taehyung. Taehyung memilih tuk tinggal sendiri dan menemukan kebahagiaanya sendiri, yang jelas itu hanya semu dan Ia tidaklah lebih dari seorang anak kesepian yang memiliki topeng dengan senyum kotak khasnya.

"Aku mohon, jangan bawa aku kesana." Ia mengengam erat tangan ku.

Melihatnya tak berdaya seperti ini jelas menyayat hati ku. Aku menghela kemudian mengusap puncak kepalanya.

"Baiklah.. Kalau begitu aku akan merawat mu, okay?" Ucap ku.

Dia mengangguk sebagai jawaban.

✔Jangan Bapereu [VKOOK]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum