✉️ four

440 108 5
                                    




✉️✉️✉️




Terhitung ada empat kali Yoshi menerima pesan dari anonim yang sama lewat radio sekolah dan selalu hari Selasa. Pesannya random tapi mampu membuat Yoshi senyum-senyum sendiri, sampai-sampai Jihoon dan Junkyu mengira sahabatnya satu itu mulai tidak waras. Namun sayang seribu sayang, sampai sekarang Yoshi belum mendapat petunjuk siapa anonim itu.

Hari ini hari Selasa, karena itu di waktu istirahat ini telinga Yoshi sudah standby, kali aja anonim itu ngasih pesan lagi ke dia. Saking fokusnya, Jihoon dan Junkyu yang lagi ngomong di depannya aja ngga diwaro. Kasihan, tapi gapapa.

“Lo mikirin apa sih, Yos?” tanya Junkyu.

“Biasa,” jawab Yoshi singkat.

“Oalah si anonim itu,” Jihoon mengangguk-anggukkan kepalanya paham, “Gue makin penasaran siapa anonim ini, mana demen banget sama hari Selasa.”

Junkyu tiba-tiba saja menggebrak meja kantin yang mereka tempati, membuat seluruh perhatian mengarah ke mereka bertiga. Yoshi dan Jihoon auto pura-pura ngga kenal sama Junkyu. Sedangkan Junkyu sendiri engga peduli, dia malah narik Yoshi sama Jihoon mendekat, seolah ngajak diskusi.

“Yos, lo pernah ngelakuin apa di hari Selasa?”
Mendengar pertanyaan Junkyu, Yoshi mengernyit bingung. Kayaknya dia engga pernah ngelakuin hal yang spesial di hari Selasa. terus lagi apa hubungannnya sama si anonim?

“Memangnya kenapa?”

Junkyu berdehem berlagak seperti orang penting yang mau pidato. “Kalau menurut gue nih ya, si anonim ini bukan tanpa alasan ngasih pesan buat elo tiap hari Selasa. Mungkin aja elo pernah nolongin dia di hari Selasa gitu.”

“Tumben elo pinter, Kyu,” Jihoon menepuk-nepuk bahu Junkyu bangga, sementara Junkyu tersenyum jumawa. “Junkyu gitu loh!”

Yoshi diam memikirkan apa yang barusan Junkyu katakan. Kalau dipikir-pikir masuk akal juga, tapi disisi lain masih bingung, hari Selasa mana yang dia pernah nolongin atau ngelakuin sesuatu dan bisa bikin seseorang jadi suka ngasih pesan ke dia.
Tunggu!

Dalam pikiran Yoshi tiba-tiba terlintas nama yang digunakan oleh anonim itu untuk mengirim pesan. Yoshi yakin kalau nama yang dipilih anonim itu nunjukin sesuatu.

“Ji, Kyu, kalian inget kan nama yang dipake si anonim itu waktu ngasih pesan?”

Jihoon dan Junkyu kompak mengangguk. “Calendulla, kan?” celetuk Jihoon.

Yoshi mengangguk, “Setahu gue, Calendullla itu nama bunga, dan bisa jadi-“

“Kalau itu bunga favorit si anonim itu?” potong Junkyu.

“Tapi gue malah berpikir kalau Calendulla tuh nama bunga bulan lahir si anonim ini,” jelas Yoshi.

“HMMMMMMMM??!”

✉️✉️✉️

Messages | ft. YoshinoriKde žijí příběhy. Začni objevovat