✉️ six

419 112 13
                                    



✉️✉️✉️



Hari ini, Yoshi bersama dua sahabat setianya, Jihoon dan Junkyu, akan memulai rencana yang dicetuskan Jihoon ditempat les kemarin. Mereka niat banget, soalnya bawa-bawa lembaran kertas hvs sama pulpen. Ini usul dari Junkyu sih, katanya biar mudah ngedata. Padahal note di handphone kan ada, tapi ya suka-suka mereka ajalah.

Baru saja keluar dari pintu kelas, kerah baju Jihoon dan Junkyu ditarik Yoshi dari belakang. Jihoon dan Junkyu mau ngumpat terus pengen nyekik balik, soalnya leher mereka kecekik, tapi engga jadi waktu Yoshi nyengir sambil masang raut wajah polos minta dipukul.

Jihoon mendelik sinis, “Maksud lo narik-narik kerah seragam gue tuh apa?”

“Gue Cuma mau mastiin lagi, Ji,” Yoshi menarik kedua Jihoon dan Junkyu lebih dekat, “Ini beneran kita nanya semua kelas dari kelas sepuluh sampe kelas dua belas?”

“Iya dong,” Jihoon berujar sangat yakin, “Walaupun entar bakal capek tapi gapapa kalo buat bantuin elo mah, iya nggak Jun?”

“Yoi,” Junkyu menepuk-nepuk bahu Yoshi, “Lo engga perlu ngerasa ngebebanin kita Yos, santai. Entar kalo tiba-tiba lo jadian sama ini anonim, lo tinggal traktir kita aja. Gue sama Jihoon menerima dengan ikhlas.”

“Apaan jadian-jadian? Gue kenal aja engga.”

“Ya siapa tau, kita kan engga bisa nebak masa depan,” balas Jihoon sambil menaik-turunkan alisnya, meledek Yoshi, “Yaudah yuk buru, keburu waktu istirahat selesai.”

Kaki mereka bertiga melangkah ke area kelas sepuluh. Ketika mereka sampai disana, siswi-siswi kelas sepuluh disepanjang koridor pada bisik-bisik tetangga. Sekilas Yoshi denger katanya mereka kaya idol kpop yang gantengnya unreal, terus boyfriendable juga. Yoshi ketawa aja dengernya.

“Jae,” panggil Jihoon pada seorang siswa yang sedang gombalin temen sekelasnya di depan pintu.

Siswa bernama Jae itu menoleh dan menemukan tiga kakak kelasnya yang merupakan temannya juga di geng harta karun. “Eh ada tiga serangkai, ada apa nih dateng ke kelas pangeran?”

Tiga serangkai (Re: Jihoon, Yoshi, Junkyu) kompak mendengus kesal. “Jaehyuk lo jangan bikin emosi deh. Inget engga sama apa yang gue bilang di chat semalem?”

Jaehyuk tidak langsung menjawab pertanyaan yang dilontarkan Jihoon tadi. Cowok itu mengerutkan keningnya seraya mengingat chat Jihoon semalem. Baru setelah dia ingat, Jaehyuk cengengesan dan mengambil handphone dari saku bajunya.

“Gue baru dikasih tadi pagi sama sekretaris kelas gue, kak,” jawab Jaehyuk sambil mengotak-atik handphonenya, “Nah, barusan sudah gue kirim.”

“Oke mantap,” Jihoon mengacungkan jempolnya, “Thanks, Jae.”

“Makasih ya, Jae,” ujar Yoshi.

“Santai kak, sudah kan ya? Kalau gitu gue mau ngelanjutin kegiatan gue tadi,” ujar Jaehyuk lagi.

Setelah mendapatkan apa yang dibutuhkan, tiga serangkai itu meninggalkan Jaehyuk yang asik gombalin temen-temennya. Mereka beranjak ke kelas selanjutnya, tapi terhenti karena suara dari siaran radio sekolah.

Ohiya, ngomong-ngomong hari ini hari Selasa. Hari yang selalu Yoshi tunggu akhir-akhir ini.

“HAI GUYS! GIMANA HARI KALIAN? SEMOGA SELALU BAIK YA!”

“HARI INI GUE, SANHA GANTENG GAK KURANG-KURANG SAMA GISELLE LEWAT LANGIT FM BAKALAN NEMENIN WAKTU ISTIRAHAT KALIAN BIAR NGGA SURAM SAMA GALAU!”

“Seperti biasa, kita mau baca beberapa pesan yang sudah masuk terus muter lagu request dari kalian.”

“Okay, pesan pertama dari siapa nih San?”

“Pesan pertama dari Bintang di Langit buat Hamada Asahi kelas X MIPA 2, ceilah. Katanya begini “Asahi, kamu minim ekspresi aja aku suka, apalagi kalau banyak ekspresi. Jadi banyakin senyum dong, kan banyak senyum banyak pahala. Eh tapi kan robot engga bisa senyum, jadinya aku maklum hehehehe.”

“Sender, semoga gara-gara elo si Asahi terketuk pintu hatinya ya.”

“Nah, lanjut ke pesan berikutnya. Bacain, Gi.”

“Pesan selanjutnya ini dari Calendulla buat Yoshi. Cieeee. Katanya “tetep semangat walaupun hari kamu berat. Jangan kebanyakan overthinking. If it doesn’t work out, who cares? Start again! btw, cieee kepo sama aku, karena aku baik, aku kasih clue, aku seangkatan sama kamu kok Yos, hihihi.”

“Selanjutnya ada pesan dari…”

Beralih ke tiga serangkai, terutama Yoshi yang sedari tadi khidmat dengerin siaran. Seperti apa yang Yoshi kira, si anonim itu pasti ngasih pesan lagi ke dia.

“Nah gini dong dikasih clue,” Junkyu mengangguk-angguk senang, “Jadi kan kita engga perlu cape-cape jalan ke tiap kelas buat nanya.”

Yoshi dan Jihoon mengangguk setuju.

“Kira-kira temen seangkatan kita yang lahirnya bulan oktober siapa ya,” Yoshi mengetuk-ngetukkan jarinya ke dagu, berusaha mengingat, “Kayanya lumayan banyak deh.”

“Yunseong lahirnya Oktober,” celetuk Jihoon.

Mendengar itu, Junkyu menempeleng Jihoon penuh emosi, “Gublu! Yunseong kan cowok. Nah ini si anonim kelihatannya cewek.”

Jihoon menempeleng Junkyu balik, “Darimana elo tahu kalau si anonim ini cewek? Kan dia engga nyebutin gendernya!”

Feeling,” sahut Junkyu santai.



“Eh tunggu! Oktober. Seangkatan,” Yoshi melebarkan matanya, seolah menemukan informasi terpanas, “GISELLE?”



✉️✉️✉️






Characters unlocked 🔓

Characters unlocked 🔓

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Yoon Jaehyuk Treasure as Jaehyuk

Aeri Unchinaga/ Giselle Aespa as Giselle

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aeri Unchinaga/ Giselle Aespa as Giselle

















Eumm halo😉
makasih buat kalian yang mau baca work ini hihihi
jangan lupa streaming My treasure!

Messages | ft. YoshinoriWhere stories live. Discover now