PAST 2 - ALWAYS AND FOREVER

94 24 4
                                    


Author : Anya ( AphroditeThemis )

Genre : Fantasy

.

.

TAHUN 505 - RUMANIA

Awan hitam bergerak cepat di langit luas berwarna arang tanpa satu pun bintang yang berkedip. Benda kecil yang biasanya berkerlip indah itu seolah sedang bersembunyi dari amukan guntur dan petir yang terus berlomba saling bersahutan. Angin kencang berhembus menerbangkan daun-daun beraroma busuk, pohon-pohon bergoyang hebat menanti badai yang bisa datang kapan saja dan bau tanah yang lembab terasa menusuk indera penciuman.

Desa kecil itu terdengar sepi, suara binatang malam yang biasanya melolong bahkan tidak sekali pun tak terdengar. Tidak ada lagi gelak tawa atau jeritan suara gembira apalagi nyanyian riang penuh semangat yang terdengar. Tidak ada lagi cahaya hangat dan asap yang mengepul dari atas cerobong di setiap rumah yang sepertinya ditinggalkan begitu saja oleh penghuninya. Wabah mengerikan dan bisikan tentang kutukan itu membuat semua orang ketakutan dan memilih mengungsi, kecuali beberapa keluarga yang masih bertahan karena tidak punya pilihan lain.

"Bau kematian terasa dimana-mana! Ini akan semakin buruk nantinya." gumam Cassey Jefferson pelan, sepasang mata gelap wanita cantik itu memandang langit yang dipenuhi kilat dengan sorot aneh. "Setelah Hero sadar kita harus pergi!" putus wanita yang mengenakan gaun panjang berwarna ungu dengan mofif tulisan aksara latin itu saat berbalik dan menatap suami dan juga putra ketiganya, Micky.

Pria bertubuh kekar dengan rambut panjang dan mata keras yang sedang mengasah golok tajam pada sebuah batu dekat perapian itu membalas tatapan penuh makna wanita yang selama ini selalu menemaninya dalam segala situasi. Wanita hebat yang baru saja melakukan hal yang mungkin akan mereka sesali suatu saat nanti. "Aku akan mengurus semuanya, Cassey. Tidak akan terjadi apapun, kita akan selalu bersama selamanya dan akan kupastikan tidak ada penyesalan!" sahut Andrew tegas. Mata hitam kepala keluarga Jefferson itu terlihat penuh tekad yang bahkan tidak akan tergoyahkan.

"Kapan Hero akan bangun, mother?" Micky yang sejak tadi mengamati sang ibu bisa menebak kenapa mereka harus segera pergi. Ini bukan lagi karena wabah mematikan itu tapi lebih karena mereka sekarang bukanlah mereka yang dulu.

Keluarga Jefferson yang sekarang membutuhkan darah segar untuk memuaskan dahaga dan rasa lapar mereka! Desa kecil ini bukan lagi tempat yang tepat!

Dengan langkah tak bersuara Cassey menghampiri tempat Micky sedang duduk dengan sebuah buku dipangkuannya. Putra ketiganya memang selalu suka membaca dan berhati lembut. Apa yang terjadi pada mereka sekarang memang bukanlah kondisi yang lazim dan butuh keberanian untuk menerimanya, Cassey sangat mengerti hal itu. "Dia akan bangun sebelum purnama yang kedua!" Dengan lembut tangannya mengusap sayang kepala pria muda yang terlihat ragu itu, Cassey bisa membaca rasa takut yang seolah membungkus putra ketiganya seperti kulit kedua.

"Jangan pernah takut untuk menjadi kau yang baru, Dear. Hadapi itu dengan semua keberanian dan keyakinan karena jalan ini yang membuatmu bisa selalu bersama dengan semua saudaramu! Dan, sampai kapan pun, jangan pernah lupa jika aku melakukan semua ini karena rasa cintaku pada kalian."

"Apa maksudmu, mother..." Akhirnya Micky menelan pertanyaannya dan memilih memeluk erat wanita cantik yang sudah melahirkannya. "Aku tidak akan pernah lupa." Gumamnya lirih namun penuh tekad saat membalas remasan kuat jemari ibunya yang terlihat rapuh.

Dengan mudah Cassey menangkap sorot heran dari mata putra ketiganya. Wanita yang selalu menguarkan aura mistis dari seluruh tubuh rampingnya itu hanya tersenyum kecil tanpa menjelaskan apapun. "Sekarang pergilah ke hutan, cari dan bawa pulang Xiah dan Max. Aku tidak mau mereka melakukan sesuatu yang mencolok!" Senyum tipis terlukis dibibir Cassey saat memberikan perintah itu.

CURSE of BLOODDove le storie prendono vita. Scoprilo ora