part 21

10.6K 893 89
                                    

" Shani suka.. emhhh no, shani ga suka... tapi shani sayang sama kak gre",

Kedua mata gracia membulat sempurna. Tubuhnya menegang mendengar penuturan sang gadis pemilik nama indira itu. Terpatung begitu saja seperti sehabis terkena skill stun milik eudora salah satu tokoh hero di permainan mobile legend.

Gracia tak menyangka jika shani mempunyai perasaan lebih padanya, walaupun sebenarnya dengan jelas sudah terlihat perasaan itu oleh gracia. Tapi gracia tak pernah menyangka jika shani akan dengan berani dan dengan lantang, menyatakan perasaannya. Tak pernah terduga sebegini cepat.

Keberanian yang patut diapresiasi oleh gracia sehabis ini. Hatinya tersentuh pada bocah berlesung pipi dihadapannya. Dibalik umur yang jauh dibawahnya, gracia sama sekali tak berani mengungkapkan perasaannya barang sedikit. Terlalu pengecut.

Namun berbeda hal dengan shani. Dia justru tertegun melihat reaksi gracia yang sulit diartikan olehnya. Membuat gadis 18 tahun itu sontak saja menundukkan kepala. Merutuki dirinya sendiri dengan segala umpatan yang bisa saja dengan mudah dikeluarkan sebagai bayaran atas kebodohannya yang dengan gamblang begitu saja mengatakan perasaannya pada seorang wanita yang cantik sempurna seperti gracia.

Terlalu pemberani sepertinya dirinya itu, padahal shani tidak tau, apakah gracia seseorang yang memiliki ketertarikan sepertinya atau tidak. Walaupun begitu, shani merasa lega. Karena setelah ini, dia bisa menentukan akan di apakan hati juga hidupnya nanti jika saja perempuan dihadapannya ini menerima, menolak bahkan memaki karena jijik padanya.

"M-maaf kak gre", lirihnya.

Raut wajah gracia berubah sendu, hilang sudah senyuman bangganya pada penuturan gadis tinggi kesayangannya itu. Mendengar permintaan maaf syarat rasa kecewa dan sakit seorang indira. Senyumnya mengembang melihat surai surai hitam mahkota shani yang persatu jatuh menutupi wajahnya yang seiring menunduk semakin dalam.

Diraihnya pipi yang terasa hangat juga basah di telapak tangannya. Perlahan mengangkat nya untuk meminta seluruh antensi milik gadis SMA itu padanya. Gracia ingin diperhatikan, seluruhnya.

Hati gracia yang semakin menghangat melihat wajah sendu namun tetap ayu itu. Mengikis jarak, mendekat pada sosok yang lebih tinggi darinya itu.

"Lihat aku", pinta gracia yang justru mendapat tutupan kelopak mata dari shani.

"Kamu sayang sama aku? Kalo iya, kenapa kamu minta maaf?", pertanyaan gracia mampu membuat kedua mata yang basah milik shani terbuka.

"Soalnya rasa sayangku ke kak gre bukan rasa sayang yang bisa dimengerti banyak orang. Dan aku, udah lancang, punya perasaan yang lebih ke kak gre", ucap shani penuh rasa sesal. Sungguh, shani bersumpah akan pergi selamanya dari hadapan gracia. Tak akan pernah dirinya menampakkan wajah bahkan bayangannya sekalipun pada gracia, jika saja dirinya menerima penolakan, makian juga tatapan jijik oleh perebut hatinya itu.

"Jangan panggil aku kak, aku lebih suka kalo kamu manggil aku gre aja. Atau sayang?", goda gracia yang seakan mengerti kegelisahan shani.

"Jangan lawak kak, aku lagi ga pengen becanda", protes shani.

"I'am serious , shani", ujar gracia penuh penekanan, meyakinkan gadis di hadapannya atas perasaannya yang sebenarnya terbalaskan.

"hm? M-maksudnya?", tanya shani menuntut penjelasan.

"me too. Aku juga sayang sama kamu shan", senyuman gracia mengembang saat mengatakan hal tersebut. Begitu menambah debaran pada jantung shani yang sedari tadi berontak ingin mendobrak rongga dadanya dan mencelos keluar. Terlalu kuat degupan itu.

MEDICAL LOVE 💉 (final) Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ