🌼L I M A B E L A S🌼

652 101 3
                                        

"Jadi gimana dok keadaan sahabat saya? Dia  baik-baik aja kan?" Tanya Jaemin setelah dokter mempersilahkan dirinya dan Seungmin duduk.

"Keadaan pasien baik-baik aja. Tapi ada baiknya pasien diberikan waktu istirahat yang cukup. Jangan lupa juga pastikan pasien untuk selalu menjaga pola makannya, karena itu akan berpengaruh untuk dirinya dan juga janin yang ada di badannya."

"Apa dok? Janin?" Tanya Jaemin tak percaya.

Sang dokter mengangguk, "iya janin. Pasien tengah mengandung. Untung temen-temen kamu langsung bawa dia ke rumah sakit, kalau enggak mungkin janinnya nggak bisa selamat karena pukulan keras yang diterima pasien."

Jaemin mengerti sekarang, nafasnya memburu, emosinya sudah tidak bisa ia kontrol lagi. Matanya melirik ke arah samping, dimana Seungmin masih tetap dengan mulut tertutupnya.

"Obat bisa di tebus di apotek terdekat. Inget, kandungan pasien masih sangat lemah. Jangan buat pasien terlalu mikir yang berat-berat. Kalau bisa, saya sarankan pasien  agar rutin check up ke dokter untuk memantau kesehatan janinnya." Jelas dokter tersebut sembari memberi sebuah kertas berisi resep-resep obat yang langsung di terima oleh Seungmin.

"Terimakasih dok. Saya akan usahakan yang terbaik buat Hena."

"Saya permisi, dok."

🌼🌼🌼

BUGGHH,,,,

Jaemin menonjok rahang tegas milik Seungmin tepat di hadapan Hena. Ia tidak peduli dengan tangisan gadis itu yang menyuruhnya untuk berhenti. Rahang Jaemin mengeras, tangannya terkepal kuat, matanya tidak pernah lepas menatap wajah babak belur Seungmin di depannya.

BUGHH,,,

"ITU BUAT LO YANG UDAH NGELECEHIN HENA!"

BUGHH,,,

"ITU BUAT LO YANG UDAH BIKIN HENA KEHILANGAN KEPERAWANANNYA!"

BUGHH,,,

"DAN ITU BUAT LO YANG UDAH NGAMBIL KESUCIANNYA HENA, BANGSAT!!"

Belum sempat Jaemin kembali memberi Seungmin pukulannya, suara Hena lebih dulu menggema di ruang rawat VIP gadis itu.

"JAEMIN STOPP!!!"

"Stop Jaemin hiksss,,, bu-bukan dia yang salah hiksss. Dia—"

"Jangan berani-beraninya kamu ngebela dia Hena! Dia udah ngerebut hal yang udah orang tua kamu jaga dari lahir! Dia nggak pantes di maafin!"

"JAEMIN STOP ATAU AKU NGGAK AKAN MAU MAAFIN KAMU SELAMANYA!!"

"Shit!"

Jaemin langsung pergi tanpa berkata apa-apa. Di tutupnya pintu ruang rawat dengan kasar hingga membuat orang yang ada di dalamnya mengernyit kaget. Jeno langsung membantu Seungmin untuk duduk di sofa.

"Lo kenapa bisa di bogem sama Jaemin?" Tanya Renjun sembari memperhatikan wajah Seungmin intens, tidak mungkin Jaemin memukul orang jika tidak ada alasan tertentu bukan?

"Kalian nggak perlu tau. Thanks udah bawa Hena ke rumah sakit, selanjutnya biar gue yang urus semuanya." Ucap Seungmin masih memijat pangkal hidungnya yang sedikit mengeluarkan darah. Ia akui pukulan yang Jaemin berikat sangatlah kuat dan.... Bringas?

"Ck, harusnya Lo kasih tau! Kita bisa aja bantu Lo! Adik kelas jaman sekarang belagu-belagu amat."

Seungmin tidak memperdulikan ucapan dari Heechan, pemuda itu malah membuka baju sekolahnya yang sedikit kotor hingga menyisakan baju kaos berwarna hitam di tubuhnya.

Eloquence ft. JaemChaer (Completed✅)Where stories live. Discover now