28. Penyelidikan.

416 168 442
                                    

Aku menyukai dirimu, karena dirimu begitu sederhana, tetapi kesederhanaan itu sangat istimewa di selaput mataku.

Aku bukan yang terhebat, namun aku yakin kalau aku mampu membahagiakanmu dengan bermodalkan cinta dan kasih sayang

***

Saat ini Erick masih menemani Cinta di UKS. Ia masih sangat khawatir dengan kondisi gadis ini.

"Eh lo mau ngapain ?" tanya Erick melihat Cinta sedang membangunkan diri.

"Mau pulang, masa mau nginep di sini." Jawabnya.

"Yaudah, tapi gue antar lo pulang ya."

"Hmmm yaudah deh."

Cinta menurunkan kakinya ke lantai, lalu berjalan selangkah demi selangkah. Terlihat sekali gadis ini masih sangat lemas.

"E ee ehh ...." ucap Erick spontan memegang Cinta yang ingin terjatuh.

2 detik, 3 detik Erick dan Cinta masih ditempat posisi yang sama, mereka saling menatap satu sama lain.

Ya Allah wajah Erick Deket banget sama wajah aku, tapi elo nggak boleh baper sama dia Cinta. Ucap Cinta dalam hati.

Rik, lagi-lagi lo nggak bisa kontrol jantung lo ini, setiap kali dekat Cinta selalu aja deg-degan. Batin Erick.

Ya ampun jantung yang kuat ya, jangan sampe Erick denger deh suara jantung gue. Batin Cinta.

"Tuh kan gue bilang apa, elo tuh masih belom kuat." ucap Erick menghentikan suasana tadi.

"Udah sini gue gendong aja." ucapnya.

"Itu mah maunya elo, udah gue kuat kok" ucap Cinta menolak tawaran Erick.

Cinta melanjutkan langkahnya, keluar dari UKS. Erick yang sangat geregetan melihat kelambatan Cinta berjalan, kini berdiri tepat dihadapan Cinta dengan posisi jongkok.

Tanpa berucap apa pun, Erick langsung menggendong Cinta, walaupun gadis ini merengek sepanjang jalan minta diturunkan, ia tetap membawanya ke mobil, sesampainya ia langsung  menyalakan mesin mobilnya.

"Cin elo kenapa sih bisa ada di gudang ?" tanya Erick penasaran.

"Tadi gue disuruh sama Bu Sita ngambil globe di gudang."

"Terus kenapa gudang itu bisa sampe kebakaran, bahkan pintunya ke kunci lagi ?" tanya Erick dengan pandangan fokus ke jalan.

"Hehehe, soal gudang yang kebakar, itu emang salah gue sih." jawab Cinta cengengesan.

"Tapi itu semua gara-gara tikus, ngapain coba dia nangkring di pundak gue ? Kan kaget, ngomong dulu kek kalau mau nangkring." Lanjutnya malah menyalahkan tikus.

"Hahahaha, mana ada tikus kalau mau nangkring pake izin dulu, hahaha." ucap Erick tertawa terbahak-bahak.

"Ya .... Ya kali aja."

"Udah ah, itu kalau soal pintu kenapa bisa ke kunci ? Lo kunci dari dalem ?"

"Ya kali, gue juga nggak tau kenapa tiba-tiba tuh pintu ke kunci sendiri." jawabnya.

"Ada yang sengaja dong ngunci-in elo di gudang ?" tanya Erick semakin penasaran.

"Nggak tau juga sih, tapi siapa ?" Sahut Cinta.

"Hmmm mungkin nggak sih kalau Yora" ucap Erick menunjuk Yora yang melakukan perbuatan itu.

"Nggak mungkin deh Rik, jangan asal tuduh. Bisa aja kan pintunya rusak terus kena angin jadi ketutup." ucap Cinta tak mau asal tuduh.

LOVE In SECRETSDonde viven las historias. Descúbrelo ahora