"Eumm ya..-ya ngga gitu maksud raffa mommy. Liat deh kak affi lukanya banyak." Bela raffa

"Raffa percayakan saja sama momny oke. Kalau raffa tidak percaya pasti mommy akan merasa sedih" goda valeri

"I-i-ya mommy, raffa percaya sama mommy. Jadi mommy jangan sedih hm hm hm hm" balas raffa

Valeri pun mengangguk.

"Sekarang raffa bantuin apa mom?" Tambah raffa lagi

"Sekarang raffa, ganti baju dulu ya sayang. Setelah itu, mommy bisa kasih tau apa yang raffa bisa bantu yah" balas mommy dengan tersenyum

"Oke mommy. Hati-hati ya mom. Pasti itu perih kulit kak affi" ucap raffa sambil berjalan meninggalkan ibu dan anak itu.

"Iyaahh" jawab mommy.

Valeri yang sudah mendapatkan kotak P3K segera memulai aksinya untuk mengobati kembali luka raffi.

"Kenapa bisa begini raffi, raffi ngga berantem kan?" Tanya mommy

"Ngga koq mom, hanya ada insident kecil waktu tanding basket tadi. Tapi emang raffa terlalu lebay sedikit. Jadinya begini mom. Yang lain kemana mom?" jawab raffi

"Opa sama oma lagi di sulawesi mengurus bisnis sambil liburan. Kalo mamah lagi di butik. Yang lain masih belum pulang sayang" sahut mommy

Raffi mengangguk.

"Nah udah beres. Sayang mau makan di kamar atau diruang makan?" Tanya mommy

"Ruang makan aja mom"

"Yaudah raffi ke ruang makan dulu yuk mommy bantuin. Ganti bajunya nanti aja kalo udah makan" sahut mommy

"Iya mom" balas raffi.

"Loh mom kak affi mau dibawa kemana? Kan kak affi masih sakit" tanya raffa yang sudah selesai berganti baju dengan baju santainya

" mau ke ruang makan sayang. Anak mommy makan dulu yah habis itu istirahat"

"Yaudah mom biar kak affi, raffa aja yang bantu" tukas raffa sambil mendekat membantu raffi sedangkan mommy hanya menurut dan mulai meminta maid untuk menyiapkan makan siang menjelang sore kedua anak kembarnya.

Saat sudah sampai diruang makan raffa membantu raffi menyiapkan makanannya.

"Kak affi mau apa?" Tanya raffa

"Ikan bakar sama sop" jawab raffi

Raffa segera membantu mengambilkan makanan yang diminta raffi.

"Mommy makan bareng yuk biar rame?" Pinta raffa

"Mommy sudah makan sayang. Mommy nemanin saja ya disini" jawab mommy

"Eum?? Yaudah iya mom" sahut raffa.

"Mommy, bantuin ka affi makan dong. Kayaknya kak affi susah makannya, kan tangannya sakit" ucap raffa lagi

Raffi yang mendengar ucapan raffa langsung merespon.

"Ngga perlu koq mom. Raffi masih bisa" ucap raffi mantap. Karena sebenarnya raffi sudah lama tidak disuapi oleh orang lain, tentu hal itu membuatnya canggung.

"Iya raffa paham kak affi tuh bisa tapi susah kakaknya raffa". Balas raffa

Valeri yang asik menyaksikan tingkah mereka akhirnya mengambil alih piring raffi dan mulai menyendokkan beberapa makanan dan siap masuk ke mulut raffi

"A dulu dong sayang" pinta mommy

"Tapi mom.." ucap raffi

"Kakaknya raffa, ngga baik tau nolak permintaan mommy" bela raffa dengan mommynya

Karena raffi ingin menjadi kakak yang baik bagi raffa akhirnya menuruti ucapan raffa dan mulai membuka mulutnya menerima suapan mommy.

Valeri merasa senang dan terharu dengan sikap raffi yang menuruti kemauan saudara kembarnya. Karena semenjak mereka berdua terpisah raffi jarang sekali bertingkah manja dengan keluarganya dan raffi hampir tidak pernah minta apapun kecuali meminta raffa untuk segera ditemukan. Valeri yang paham bahwa raffi sebenernya bersifat dewasa untuk menutupi dirinya yang masih memiliki sifat kekanakan karena merasa kesepian atas ketidakhadiran raffa. sekarang raffi perlahan sudah mulai membuka hatinya secara perlahan menunjukkan isi hatinya walau belum sepenuhnya.

Raffa sejak tadi hanya asik dengan makan makanan yang ada dipiringnya setelah raffi sudah makan dengan disuapi mommy.

"Kak coba ini deh. Enak" ucap raffa sambil menyendokkan makanannya ke arah mulut raffi disela-sela raffi masih disuapi oleh valeri.

Raffi kembali membuka mulutnya untuk menerima makanan dari raffa.

"Gimana. Enak kan?" Tanya raffa

"Iya enak" jawab raffi sambil tersenyum dan mengelus rambut raffa pelan yang sedang asik makan.

▪️▪️▪️▪️

RAFFA (Overprotective Family)Where stories live. Discover now