Prolog

4 1 1
                                        

Percayalah,setelah adanya penderitaan pasti akan ada kebahagaan

~Revana Nur Baskara~

Awan tebal menyelimuti langit, hujan turun seakan ia tau sedang ada yang bersedih. Disini, di samping gundukan tanah seorang gadis menangis sejadi-jadinya ketika ia tau cinta pertama nya pergi meninggalkan nya. Sangat berat menerima kenyataan bahwa orang yang ia sayangi selama ini benar-benar pergi dari dunia ini.

"Reva, ayo pulang nak. Hujan nya makin deras"

Gadis itu sama sekali tidak menghiraukan ajakan wanita paruh baya yang sedang berdiri di belakangnya sambil memegang payung. Ia sangat larut dalam kesedihan,terlihat sangat putus asa.

"Sayang, ikhlaskan kepergian abah kamu. Abah nggak suka lihat anak gadisnya menangis seperti ini. Ingat kata abah kan?, jadi anak yang kuat dan tidak lemah".
Ucap wanita paruh baya itu sambil mengelus punggung gadis itu, sebut saja sarah.

"Mak, ini cuma mimpi kan? Abah nggak ninggalin Reva kan?".
Ucap Reva sesenggukkan. Ia mengelus-elus papan bertuliskan nama "Saleh Baskara".

Sarah terdiam, ia tidak boleh terlihat lemah di depan anaknya, sekarang dirinya lah yang akan menjadi kepala keluarga. Sarah berjanji akan selalu membuat anaknya bahagia.

"Ini bukan mimpi, abah memang sudah benar-benar ninggalin kita. Sekarang kita harus belajar mengikhlaskan kepergian abah dan mengingat pesan-pesan abah ketika masih hidup".
Sarah berbicara sangat tenang,seakan tidak terjadi apa-apa. Padahal jauh di lubuk hati, sarah rasanya ingin menangis sekencang-kencangnya.

Reva sangat larut dalam kesedihan, memikirkan bagaimana jika nanti dirinya melewati hari-hari tanpa sosok ayah. Tangannya tak henti mengelus bantu nisan tersebut, seketika membuatnya mengingat kebersamaan dirinya dengan abahnya itu, padahal rasanya baru kemarin Reva tertawa bersama sosok sang ayah. Tuhan sudah berkehendak mencabut nyawa abahnya hari ini, Reva belum bisa menerima tindakan Tuhan yang dilakukan kepada abahnya.

15 menit berlalu, Reva akhirnya berdiri dan mengusap air mata nya. Ia tersenyum kepada wanita yang ada di depan nya itu. Sudah cukup abahnya meninggalkan Reva, ia tidak mau lagi wanita di depannya ini pergi meninggalkannya juga. Ia mengangguk sambil tersenyum lalu memeluk tubuh wanita di depannya.

"Reva sayang sama emak, jangan tinggalin Reva ya mak".
Ucapnya di pundak Sarah.

"Emak juga sayang sama Reva, emak nggak bakal ninggalin kamu".
Jawab Sarah sambil tersenyum.jika dilihat, muka Sarah sangat cantik,nggak salah Saleh memilihnya.

Mereka beranjak lalu meninggalkan gundukan tanah itu. Hujan deras mengiringi mereka. Lalu segera mereka masuk ke dalam kendaraan beroda 4 itu. Ya,ini mobil peninggalan Saleh. Sebentar lagi mobil ini bukan milik mereka lagi karena mobil ini akan di jual,hanya itu satu-satunya barang yang bisa Sarah jual untuk memenuhi kebutuhan mereka nanti.

"Besok,kamu sudah pindah sekolah. Kamu sudah siapin perlengkapan sekolahnya?".

Lagi-lagi Reva tidak menjawab pertanyaan Sarah. Ia melamun menatap ke arah depan. Sangat terbaca ketika Sarah melihat mata gadis di sampingnya,terlihat sangat sedih tetapi ia tidak menangis.

"Reva?". Kali ini Sarah memanggil sambil menggoyangkan bahu Reva. Terlihat gadis di sebelahnya kaget lalu menoleh.

"Eh iya mak,kenapa?". Jawab Reva tampak kebingungan.

Sarah tersenyum tulus kepada Reva. Ia mengelus pelan pundak gadis itu.

"Besok,kamu sudah pindah sekolah. Kamu sudah siapin perlengkapan sekolah?". Tanya Sarah tersenyum kepada Reva.

"Udah mak,semua udah Reva siapin".

"Sekarang Reva harus mandiri. Berangkat sekolah sendiri,abah sudah nggak ada. Jadi kamu harus menghadapi semuanya sendiri. Ingat nak,Allah mempunyai rencana yang baik untuk kita. Sekarang Allah memberikan ujian untuk kita,dan kita harus sabar menghadapi ujian itu". Ucap Sarah tenang yang mampu mendamaikan hati Reva. Reva mengangguk tersenyum lalu meletakkan kepalanya di pundak emaknya.

Menurut Reva,orang yang paling sabar di dunia ini adalah emaknya. Tidak ada yang bisa menandingi kesabaran dan kebaikan emaknya. Itulah alasan yang membuat abah tergila-gila kepada emaknya ini.

Betul kata emaknya,sekarang Reva harus mandiri. Tidak ada lagi yang mengantarkannya sekolah,tidak ada lagi aroma kopi di pagi hari,tidak ada lagi suara siulan abah,tidak ada lagi suara tegas abah,tidak ada lagi lelucon yang terlontar dari mulut abah,tidak ada yang menyanyi di pagi hari.

Dan tidak ada lagi yang akan mengejeknya ketika ia menangis.

Mengingat abah yang sangat tegas,badan tegap dan perut yang sedikit buncit,kumis tebal yang selalu abah mainkan ketika membaca koran dan ketika ia sedang memikirkan sesuatu. Tampangnya yang begitu sangar tetapi hatinya seperti hello kitty.
Suaranya begitu berat dan tegas sehingga orang sangat takut ketika abah sudah berbicara dengan nada tinggi. Suaranya juga sangat merdu ketika ia menyanyikan lagu keroncong. Dan tidak lupa ia selalu melontarkan jurus-jurus andalannya mengingat ia sangat mahir dalam bidang seni bela diri itu.

"Kamu itu nggak cocok nangis,karna kalau kamu nangis muka kamu mirip ondel-ondel"

"Ingat,kalau ada yang gangguin anak gadis abah, Jangan harap orang itu selamat"

"Daripada malas-malasan,mending kamu belajar silat sama abah. Abah bakal ajarin jurus seribu"

"Ingat,ketika kamu bahagia jangan lupa bersyukur kepada Allah.karna kebahagiaan ini datangnya dari Allah"

"Ayo sholat,kalo ga sholat siap-siap dijilat api jahannam"

"Suatu saat,kamu bakal menerima ujian yang sangat berat dari Allah. Abah harap,kamu bisa menerima kenyataan itu,selalu jadi anak gadis abah yang kuat dan tidak cengeng"

Reva tersenyum mengingat kata-kata dan lelucon abah. Seandainya waktu bisa di putar,ia akan meminta maaf kepada abah mengingat ia sudah banyak melakukan kesalahan kepada abahnya itu. Tapi,ia hanya bisa menerima kenyataan pahit ini. Belajar mengikhlaskan lah satu-satunya jalan agar tidak lama berlarut dalam kesedihan ini.
Ia berdoa,semoga esok selalu ada kebahagiaan yang menemaninya. Sekarang ia sadar dengan kata-kata abahnya itu. Ternyata ini lah ujian terberatnya. Ia berdoa semoga abah mendapatkan surga dan bahagia disana.

~














Hai semuanya! Terimakasih sudah membaca cerita pertama aku. Harapan ku,semoga kalian suka membaca ceritaku ini.
Kalo kalian suka cerita ini,plis banget untuk vote ya,jangan lupa komen kalau aku salah penulisan.

Thank you all🥺❤️.

Follow instagram
@dip_divaa

STUCKWhere stories live. Discover now