Transmigration: The Farm Life of a 'Fool' (穿越之农家如画)

Chapter 45

Membuka Tanah Kosong

Keesokan paginya setelah sarapan, Xu Ran meminta Tangtang dan Guoguo untuk berlatih kaligrafi di rumah. Adapun dia dan Liu Tong, satu pergi ke rumah kepala desa dan yang lainnya pergi untuk mencari Wu Mei.

Ketika Xu Ran tiba, keluarga kepala desa sedang sarapan. Xu Ran melihat makanan di atas meja dan menemukan bahwa bahkan dia adalah kepala desa, makanan mereka memang begitu. Memang benar orang-orang di zaman ini umumnya miskin.

Xu Ran secara langsung menyampaikan maksud kedatangannya: “Kepala desa, aku ingin mengundang seseorang untuk membantu keluarga kami membuka tanah yang baru dibeli. Kami tidak bisa bercocok tanam sendiri di atas tanah dengan lebih dari 30 mu. Kami dapat mempekerjakan pekerja jangka pendek atau panjang. Uang bukan masalah dan bisa dibicarakan, tapi hanya satu syarat yang dibutuhkan, yaitu pekerjaan mereka memuaskan.”

Kepala desa memandang Xu Ran dari atas ke bawah dan kemudian berkata: “Oh, Xu Ran! Membutuhkan banyak uang untuk mempekerjakan orang untuk mengolah tanah. Kamu yakin punya uang untuk itu?”

Xu Ran mengangguk: “Jangan khawatir tentang uang, kepala desa.  Aku bisa membayarnya karena aku sudah berjanji. Ngomong-ngomong, kepala desa, berapa yang harus aku bayar untuk pekerja jangka pendek sehari?”

“Hanya sedikit orang di desa yang mempekerjakan pekerja jangka pendek saat ini, tetapi secara umum, mereka bersedia membayar pekerja 80 pence untuk sehari, tidak termasuk makanan dan akomodasi.”

“Bagaimana jika seperti ini, Kepala Desa? Aku juga akan membayar 80 pence sehari termasuk makan siang?”

"Baiklah, karena kamu berkata begitu, aku akan pergi dan meminta orang lain untuk membantumu. Kebetulan setiap orang telah menyelesaikan pekerjaan mereka pada saat ini, dan mereka akan mencari pekerjaan jangka pendek di kota. Sekarang, mereka bisa menghasilkan uang tanpa keluar. Aku pikir mereka akan senang menerima pekerjaanmu."

Xu Ran menjawab sambil tersenyum: "Terima kasih banyak, kepala desa.  Tolong beritahu mereka yang mau datang persiapkan peralatannya dengan baik. Mereka bisa berkumpul di luar rumahku besok pagi."

Kepala desa mengangguk: "Baiklah."

“Ngomong-ngomong, Kepala Desa, aku mau beli beras dan sayuran. Kamu tahu keluargaku tidak bertani dan perlu membeli semua makanan di kota. Hari-hari ini lebih banyak orang akan datang untuk bekerja dan perlu makan. Aku ingin tahu apakah ada keluarga yang bersedia menjual makanan kepada kami?"

“Jika kamu ingin membeli beras merah, aku punya beberapa di keluargaku. Nanti, izinkan aku menimbang beberapa untukmu.  Untuk sayuran, adik laki-lakiku bisa menyediakan untukmu. Aku akan membiarkan dia mengirimkannya kepadamu. Adapun uangnya, kamu memutuskan berapa banyak yang harus dibayar. Bagaimanapun, kami semua berasal dari desa yang sama."

"Terima kasih banyak, Kepala Desa.  Tapi bisakah kamu juga mengantarkan beras merahmu ke rumahku? Kamu tahu aku tidak punya kendaraan. Aku akan membayarmu sesuai dengan harga di kota." Xu Ran tidak ingin membiarkan kepala desa kehilangan uang. Dia juga tahu dia tidak bisa menghemat banyak uang di dalamnya. Dengan begitu, dia juga bisa memberi kesan yang baik pada kepala desa.

Sambil tersenyum, kepala desa mengangguk dan setuju: “Aku akan mengirimkannya kepadamu sebentar lagi. Apakah 200 kilogram cukup untukmu!”

"Cukup. Terima kasih, kepala desa."

Setelah pulang dari rumah kepala desa, Xu Ran mulai membereskan barang-barang di rumah bambunya.  Sebenarnya tidak banyak hal di dalamnya. Karena dia tidak berencana mengeluarkan kentang untuk sementara waktu, dia harus meletakkannya di ruang bawah tanah. Pasta cabai sudah disimpan di ruang bawah tanah, jadi tidak perlu khawatir. Namun, dia ingin menemukan cara untuk menutupi penggiling batu di luar. Pada masa ini bambu yang tertinggal setelah bangunan rumah dijadikan kayu bakar dan hampir terbakar, sehingga tidak cukup untuk menutupi sumur penggiling batu. Dan dia harus mencari cara lain sebagai gantinya.