BAGIAN.01

13.1K 386 2
                                    

Bagian. 01

******

Jessica berjalan dengan santai menuju kelasnya, dia tidak peduli dengan tatapan dari beberapa temannya yang masih berada di koridor sekolah. Dia bersenandung kecil saat mendengarkan musik kesukaannya tengah mengalun indah.

"Gue gak nyangka perubahan Jessica sampe kaya gini." Ucap salah satu siswa yang berada disana dan mendapatkan anggukan oleh siswa lainnya.

"Harusnya Bara gak lakuin hal itu kepada Jessica, gadis lugu yang sangat periang berubah menjadi gadis yang sangat di luar ekspetasi kita." Tidak ada yang tidak tahu masalah yang menimpa Jessica dan Bara, kedua anak manusia itu sudah memenuhi gosip disekolah selama sepekan ini.

Mereka menyanyangkan tindakan Bara yang seolah tidak menghormati seorang perempuan, dan membuat gadis lugu seperti Jessica berubah drastis.

Dari arah yang sama Bara berjalan dengan santai, wajah dinginnya membuat beberapa orang siswa langsung pergi dari sana. Bara menatap gadis yang tengah berjalan di hadapannya, rok pendek dan juga baju ketat sungguh ingin rasanya Bara merobek lalu membakar baju kekurangan bahan itu yang memperlihatkan paha mulus Jessica.

"Jangan gunakan pakaian seperti ini sayang!" Geram Bara dia tidak tahan untuk tidak menegur Jessica walaupun dia tahu bahwa gadis ini berubah karena dirinya. Karena kesalahannya yang mungkin tak termaafkan.

Jessica berbalik lalu menatap Bara dengan malas, dia paling malas untuk berurusan dengan pria ini lagi namun apa boleh buat, Bara yang terlebih dahulu menegurnya.

"Apa ada masalah?" Tanya Jessica dengan nada jengah, dia harus membuang jauh-jauh perasaan yang dulu pernah ada untuk pria seperti Bara ini.

"Tentu saja masalah, kau membuat aset milik ku ini dilihat orang lain!"

"Gue gak ada urusan sama lo dan satu lagi jangan pernah ikut campur urusan gue. Baik cara berpakaian gue maupun yang lainnya, karna lo gak jauh lebih baik dari gue!" Tekan Jessica dan membuat Bara terdiam mendengar perkataan kasar yang keluar dari mulut gadis itu.

Jessica langsung meninggalkan Bara sendirian di depan kelas nya, dia dan Bara itu beda kelas Bara adalah kakak kelasnya dan sebentar lagi akan lulus dan Jessica masih tersisa satu tahun lagi di sekolah ini. Jessica menghela nafas dia tidak pernah menginginkan perubahan seperti ini namun dia juga tidak ingin lagi di anggap bodoh karena penampilannya dia akan menunjukkan ke semua orang jika dia juga bisa berdiri tanpa bantuan seorang Bara.

Pelajaran pertama di lewatkan dengan biasa saja oleh Jessica, dia tidak memiliki teman satupun karena menurutnya itu sangat percuma. Memiliki teman tapi kebanyakan bermuka dua dan Jessica tidak ingin hidupnya yang tentram di ganggu oleh orang yang berkedok teman.

......

Bara dan teman-temannya membolos, hari ini entah kenapa Bara sangat tidak ada semangat untuk belajar setelah pertemuannya bersama Jessica tadi pagi. Bara melamun apa yang harus dia lakukan agar Jessica yang dulu bisa kembali ke pelukannya.

"Gue denger Daniel yang gantiin lo jadi ketua basket." Kata Abay yang memecahkan keheningan di antara mereka, dia mengisap rokoknya dengan pelan.

"Gue gak peduli, gue gak ngurusi itu lagi!" Kata Bara dan membuat Abay menatap Rendi dengan penuh Tanya.

"Bahkan saat Jessica jadi ketua cheerleaders lo gak bakal peduli?" Tanya Rendi sambil menatap perubahan wajah Bara. Bara membuang rokok yang baru saja ia hisap.

"Kok gue gak tau, sejak kapan Jessica jadi ketua cheerleaders?" Tanya Bara dengan emosi dia tidak akan pernah setuju jika Jessica ikut nari-nari tidak jelas seperti itu.

"Lo doang gak tau, seisi sekolah udah tau kali makanya jangan bisanya ke club doang!" Cibir Abay dan membuat Bara tersadar.

"Sejak 4 hari yang lalu dan lo harus tau sekarang Jessica lagi deket sama Daniel semenjak gadis lo jadi ketua cheerleaders." Kata Rendi menjawab pertanyaan Bara tadi.

Bara langsung turun dari rooftop sekolah dia berjalan dengan cepat tujuannya hanya satu yaitu kelas Jessica, gadis itu hari ini sungguh membuatnya naik pitam dan emosi yang tidak stabil. Langkah Bara terhenti saat melihat Jessica tengah tertawa bersama pria yang di yakini Bara adalah Daniel. Sial dulu Jessica tidak pernah memperlihatkan senyum setulus itu kepadanya lalu sekarang? Dia dengan seenaknya memberikan senyuman itu kepada pria yang tidak ia kenal. Bara dengan penuh emosi menarik tangan Jessica dan membuat Jessica terkejut dan berteriak.

"Lepasin!" Dengan sekali sentak tangan keduanya terlepas, para siswa yang ada di sana langsung berhambur menonton apa yang tengah terjadi dengan kedua sejoli itu.

"Apa-apaan lo hah!!" Teriak Jessica sambil memegang pergelangan tangannya yang memerah karena tarikan tangan Bara. Danile yang melihat itu langsung menghampiri Jessica.

"Kamu gak papa?" Tanya Daniel dengan khawatir lalu membawa tangan Jessica untuk dia lihat. Bara yang melihat itu langsung terbakar api cemburu.

"Menjauh dari pacar gue!" Teriak Bara orang-orang yang ada disana terkejut begitupun dengan Jessica yang terkejut mendengar pengakuan Bara.

"Sejak kapan gue jadi pacar lo hah, menjauh dari gue!"

"Sayang aku bisa jelasin soal waktu itu, aku mohon aku tidak ingin kita berakhir." Mohon Bara, Jessica tidak peduli dengan perkataan Bara, sudah cukup selama satu tahun ini dia bertahan. Banyak kesalahan yang Bara lakukan dan pria itu minta maaf dan kembali mengulanginya dan Jessica tidak akan tertipu untuk ke sekian kalinya.

"Berhenti jadiin gue sebagai bahan taruhan lo dan ingat salah lo bukan cuma ini doang, biar seisi sekolah tau apa yang lo perbuatin terhadap gue!"

"Kalian lihat pria yang menjadi idaman kalian ini, dengan tidak memiliki perasaan jadiin gue sebagai bahan taruhan dan asal kalian tau kesalahan yang paling fatal dan gak akan pernah gue lupain, dia dan jalang itu memadu kasih di apartemen gue!" Tunjuk Jessica kepada seorang perempuan yang hanya menatapnya penuh rasa bersalah.

Semua orang menatap perempuan yang tak lain adalah teman akrab Jessica selama ini, dia adalah Citra gadis yang selama ini tau seluk beluk hubungan antara Bara dan Jessica.

"Gue gak nyangka ternyata dia jadi dalang nya, jalang tidak tau malu!" Ucap Salah satu dari mereka yang ada disana.

"Dan lo, tidak ada kesempatan lagi untuk seorang bajingan rendahan yang selalu mencari selangkangan yang siap dia masuki!" Perkataan Jessica membuat Bara mengepalkan tangannya.

"Gue tau lo sama dia ngelakuin itu di belakang gue, karena gue gak ngasih lo jatah kan. Gue gak sejalang itu Bara yang dengan seenaknya lo gilir. Menjauh dari hidup gue dasar parasit!!" Lalu Jessica dan Daniel pergi dari hadapan semua orang. Dan siswa yang ada di sana bubar tidak segan mereka mencibir Citra yang masih dengan setia berdiri di koridor itu.

.........

Gak ada yang srek rasanya aku publish cerita makanya publish hapus terus, mudahan yang ini amanah ya.

Obsession Ex-BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang