2

28.4K 416 1
                                    

°°°°

Abian Sagara Prasatya, lelaki yang tak sengaja Iren kenal di sebuah aplikasi pencarian jodoh.

Tindur namanya. Aplikasi berwarna hijau dengan logo gambar balon chat.

Iren mendapat info tentang aplikasi ini tak sengaja curi dengar di dalam toilet ketika gerombolan kawan sekolahnya ramai bercerita.

Iren hanya mendengarkan tanpa berani bersuara. Kalau sampai gerombolan itu mengetahui keberadaannya, bisa habis dirinya dibantai.

Iseng, Iren pun mendownload aplikasi tersebut. Walau ponsel yang dimilikinya hanya android biasa, setidaknya masih bisa untuk mengikuti sesuatu yang digandrungi.

Pertama kali donload dan pasang PP, banyak sekali chat yang masuk. Iren jadi merasa gugup.

Tak semua ia jawab. Satu persatu di scroll lalu menjawab sekedarnya. Hingga Iren menemukan chat Abian yang menyapa.

Entah mengapa, PP dengan gambar kucing yang sedang terlihat nyenyak tidur itu malah menarik hati Iren.

Iren membalas chat Abian dan entah mengapa ia merasa langsung klik. Mereka saling bertukar cerita hingga kemudian memutuskan untuk bertemu.

Awalnya Iren merasa takut bila kejadian seperti yang di berita kriminal yang sering muncul dialami olehnya. Namanya dunia maya sungguh tak pernah tau seperti apa modusnya.

Namun modal nekat dengan sebuah harapan bisa mendapat kehidupan yang lebih layak begitu kuat. Hingga bisa mengalahkan keraguan dan ketakutan.

Sungguh ia tak suka dihina terus menerus.

Lagipula dirinya tidak begitu jelek amat untuk menjadi sugar baby. Hanya keadaan saja yang membuat dirinya terlihat kumuh dan menyedihkan.

Terbukti sekarang ia menjadi cantik setelah adanya uang yang setiap bulan selalu mengalir ke rekeningnya dan menjadi kesayangan Abian.

Dan Abian adalah pria idamannya. Semua yang ada pada lelaki itu, Iren menyukainya.

Sepagian ini seluruh tubuh Iren terasa sakit. Selalu saja begitu bila sudah bertemu dengan Abian. Lelaki itu memang jarang memberikan Iren istirahat lama bila sedang bersama.

Rasanya ia tak ingin masuk sekolah. Tapi hari ini ada ulangan kimia yang pastinya bikin malas kalau harus mengerjakan sendirian di ruang guru.

"Iren, ayo ke lapangan. Semua murid disuruh ngumpul di sana. Ada pengumuman penting katanya," ajak Sasa, temen sebangku Iren, mengajaknya.

"Iyaa." Sedikit malas Iren beranjak dari duduknya. Pengumuman penting apa, sih. Bikin moodnya makin jelek saja. Pikirnya kesal.

Sesampainya di lapangan, semua murid ternyata sudah berkumpul. Suara bising mulai terdengar memekakkan telinga. Iren mengambil posisi paling belakang, mencari tempat paling teduh. Di bawah pohon beringin berdaun lebat adalah favoritnya.

Hari ini rambut Iren hanya digerai lurus saja. Malas mencurly. Ia pun merasa kesal sedari tadi Abian tidak membalas chatnya. Padahal ia sudah rindu dengan lelaki itu.

Suara bising mendadak berhenti. Membuat Iren yang sedang asyik berscroll sosmed ikut melirik.

"Tes tes. Okay. Nah, anak-anak semuanya yang Ibu cinta dan banggakan, sekarang sekolah kita sudah diambil alih oleh Yayasan Sagara. Ketua yayasannya ingin berkenalan dengan kalian. Mari Pak Sagara silakan memperkenalkan diri." Suara Ibu Lasmi, kepala sekolah tempat Iren belajar, memberikan ruang untuk seseorang.

Mendadak suara anak-anak bising kembali. Suara 'cuit-cuit' , 'cie-cie' mulai mengiringi.

Iren jadi penasaran dengan apa yang terjadi.

Sugar BabyWhere stories live. Discover now