Poci 06

217 72 39
                                    

Maafkeun typo yang semakin songong

Selamat Membaca 😘

👻👻👻

"Kyungsoo, apa kau sibuk?"

"Tidak. Kenapa?"

"Kau tidak ingin keluar rumah sekedar membeli camilan?"

"Kau lapar?"

"Tidak"

"Lalu?"

"Belikan aku sandal atau sepatu." Chandi nyengir. "Aku tidak suka kakiku kotor."

"Oh" Kyungsoo berjalan malas menuju rak sepatu di balik pintu, lalu kembali seraya menenteng sepasang sandal warna pink.

"Pakai ini"

Chandi mengerutkan dahinya. "Apa ini? Warna pink dan memiliki bulu?"

"Ini sandal. Baru saja kau meminta sepasang sandal bukan, agar kakimu tidak kotor."

"Ya, tapi apa tidak ada yang lain? Maksudku warna dan modelnya..." Chandi menatap ngeri sepasang sandal pink itu.

Bisa-bisa ia ditertawakan dan menjadi bulan-bulan perkumpulan hantu-hantu fashionable se-dunia.

"Mau pakai tidak?"

"Kau yakin tidak ada sandal yang lain?"

"Ada, tapi memakai heels setidaknya tujuh sentimeter, kau mau?"

Chandi menggeleng pelan. Tidak ada pilihan lain lagi.

Hanya pasrah yang bisa ia lakukan detik ini.

"Aku akan membelikan yang pas untukmu."

Bagaikan memperoleh secercah harapan, Chandi nampak semringah hanya dengan sebuah kalimat yang baru saja Kyungsoo ikrarkan.

"Nanti. Jika aku memang ingin keluar rumah." Tambah Kyungsoo.

Seketika raut wajah Chandi berubah masam. Dengan terpaksa ia pun memakai sandal pink tersebut.

Segera setelah sepasang sandal itu terpasang apik di kaki Chandi, Chandi pun berajak dari ruang tengah hendak menuju ke kamar Kyungsoo. Niat hati ia ingin menyendiri untuk meluapkan kekesalannya hanya karena sandal pink.

Teet... Teet... Teet...

Chandi berhenti sejenak, ia menoleh ke kanan dan ke kiri. "Tidak ada apa-apa" Gumamnya. Lalu kembali melompat.

Teet... Teet...

Bunyi itu terdengar lagi seiring jumlah lompatannya.

Teet... Teet...

Terdengar lagi suara kembar yang berbunyi secara bersamaan beriringan dengan jumpah lompatan Chandi.

Bunyi itu serupa dengan bunyi sandal balita yang saat seoran anak balita memakainya dan dipergunakan untuk melangkah maka akan terdengar seperti terompet yang terinjak paksa hingga suara nyaring berisik mengganggu indera pendengaran.

Kyungsoo yang sejak tadi hanya menahannya, kini tawanya meledak.

Kyungsoo terpingkal-pingkal hingga ia merasa perutnya kaku otot, ia pun bersimpuh dan tertelungkup di lantai sambil terus tertawa.

"Puas sekali kau menertawakanku" Tukas Chandi. Ia nampak begitu kesal karena ia baru menyadari bahwasanya ia dikerjai oleh Kyungsoo.

Chandi berniat melempar sandal itu pada Kyungsoo dengan kakinya.

Jumping CandyWhere stories live. Discover now