33

95 9 0
                                    

Rabu, 25 September 2013. (Part 03).

Park Jinyoung menunggu di lobi. Ia menantikan kepulangan Suri. Tak lama sebuah mobil hitam memasuki basemen dan mobil itu terparkir.

Pria itu melihat Suri berjalan ke arahnya dengan wajah lesu dan melewati Jinyoung begitu saja.

"Suri ah.." panggilnya.

Suri tak peduli dan terus jalan. Jinyoung heran dengan sikap putri sahabatnya, ia lalu mencegah Pinky yang menyusul Suri.

"Kenapa dia ?"

"Ahh..itu.." Pinky garuk-garuk kepala.

"Itu apa ?" Jinyoung ingin tahu.

"Suri memiliki anak anjing. Anjingnya dia titipkan di Kafe anjing, seseorang menendangnya. Anjingnya meninggal semalam. Suri selesai menguburnya tadi.." jelas Pinky.

Jinyoung yang mendengar ceritanya hanya melihat Suri yang berjalan tanpa tenaga memasuki lift.

"Terus bagaimana dengan orang yang menendangnya. Apa dia dituntut juga ?"

"Belum. Sebaiknya Sajangnim bicara saja sama Suri.." saran Pinky.

"Baiklah.."

Di lift, Suri menangis terisak-isak dan menghapus air matanya. Ia sedih kehilangan Minjoong. Meskipun baru sebulan, namun keduanya sudah memiliki ikatan tersendiri karena Suri sangat menyayanginya.

Mendengar suara sesenggukan, Tzuyu langsung menolehkan kepalanya dan terkejut melihat Suri pulang sambil menangis.

"Suri, what happening ?" Gadis Taiwan itu bergegas mendekatinya. Ia melepas tas milik Suri.

Sana dan Momo yang sedang ngemil keripik kentang, menolehkan kepala mereka melihat Suri. Keduanya juga mendekati Suri.

"Hiks..." Suri menangis sesenggukan dan memeluk Tzuyu.

Tzuyu lalu menggendongnya. Suri membenamkan wajahnya di bahu Tzuyu, dan menangis.

Tzuyu menepuk-nepuk punggungnya. "Apa kamu ingin menceritakan apa yang terjadi ?"

Suri menggelengkan kepalanya.

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu untuk cerita.." Tzuyu terus menepuk-nepuk punggungnya.

"Hiks... Kenapa hariku sangat buruk.. hiks.." Suri terisak.

"Mengapa harimu sangat buruk, Suri-chan ?" Momo bertanya dengan polosnya.

"Aiishh... Kenapa kamu malah balik bertanya, dasar Pabo.." Sana memukul bahunya.

Momo meringis kesakitan karena bahunya dipukul oleh sahabatnya.

Tzuyu geleng-geleng kepala melihat Duo Jepang itu. Ia lalu membawa Suri ke kamar. Meletakkan bocah itu di atas matras.

Tzuyu menatapnya. "Apa kamu mau makan ?"

Suri diam saja. Tzuyu mengusap rambutnya.

"Aigoo... Lihat, seragamnya basah, kamu mengeluarkan air mata berapa liter ?"

Plak !

"Aduuh..." Momo meringis kesakitan karena tangannya dipukul oleh Sana.

"Apeuda..." Momo mengelus-elus tangannya.

Sana menatap Suri, "Baby Panda... Unnie akan membantumu mengganti baju ya..." Ia menampilkan berbagai Aegyo di depan bocah itu.

Suri menatap Sana, wajahnya masih tampak sedih.

Selagi Suri bersama Sana dan Momo. Di dapur, Tzuyu sedang membuat bubur instan untuk Suri. Bubur cepat saji rasa Abalon.

Tzuyu terus mengaduk-aduk bubur sampai rata. Momo muncul. "Itu untuk siapa ?" tanyanya menunjuk mangkuk berisi bubur.

Suri Yo Han & Para Idol K-PopUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum