Prolog

32 8 16
                                    

Dibalik Sebuah Senyum Yang Merekah,
Terdapat Luka Yang Disembunyikan.

Dibalik Tawa Yang Pecah,
Terdapat Air Mata Yang Bisa Turun Kapan Saja.

Dibalik Satu Kalimat "Tidak apa,"
Terdapat Sejuta Luka Yang Tak Bisa Diungkapkan.













Manik cokelat gelap itu terbuka, surai hitamnya bergoyang pelan. Dinginnya malam dan derasnya hujan tidak Ia hiraukan. Gadis itu hanya menatap percikan air yang mulai membanjiri jalan di depan.

Ia menatap lurus ke depan, memandang sebuah rumah yang berdiri dengan kokohnya. Lama gadis itu berfikir, hingga tidak menyadari tetesan demi tetesan air mengalir dari pelupuk matanya. Tangan putih yang mulai memucat itu terangkat, menghapus air mata yang mulai deras bagaikan hujan dengan kasar.

Hatinya tak tenang, pikirannya kacau. Terlintas bayangan seorang anak perempuan dengan sorot mata yang menyiratkan luka dan kesedihan yang mendalam.

Gadis bersurai hitam tersebut menggigit bibirnya. Isak tangis tak bisa ditahannya lagi, air mata terjun dengan bebas tanpa hambatan. Ia meremas dadanya kuat, berusaha untuk meredakan sesak yang terlanjur menyeruak dalam hatinya.







Bersambung........

Ini baru prolog gaes, jadinya pendek^^.

Kalo ada kesalahan dalam penulisan, harap komen ya. Jangan lupa votenya juga biar bisa mendukung author:D

See You^^

Cry? Im Not That Weak!Where stories live. Discover now