O2. Jalankan Misi?

Start from the beginning
                                    

Beberapa saat kemudian, Hendery melihat Kinar beranjak ke toilet. Hendery lantas bergerak mendekat ke arah meja mereka, menatap Dejun yang diam-diam mengambil ponsel gadis itu entah dengan tujuan apa. Hendery melambaikan tangan di depan Dejun dan laki-laki itu tidak merespon. Hal itu membuat Hendery cukup yakin bahwa ternyata hanya gadis itulah yang bisa melihatnya.

"Hah, hampir saja aku mengira telah kembali hidup," ujarnya kecewa.

Hendery mundur, berniat menjauh dan kembali ke posisi awalnya. Namun, sosok lelaki tak berkaus yang entah sejak kapan berdiri di ambang pintu kedai itu mengalihkan perhatiannya. Hendery memicingkan mata, berusaha memandang sosok asing yang membawa kabut putih di sekitar tubuhnya.

"Hendery?" Suara berat dan lantang itu terdengar entah dari mana. Hendery sontak menoleh ke sekeliling.

Tidak ada yang terganggu, tidak ada yang memerhatikan, orang-orang tetap melanjutkan aktivitasnya seperti tadi. Hendery yakin tidak ada yang mendengar suara panggilan itu selain dirinya. Hingga ia kembali menatap sosok lelaki tak berkaus tadi, Hendery sadar bahwa sosok itulah yang memanggilnya. Ia sontak bergerak cepat menuju pria itu. Sayang, kabut putih itu kian menebal seolah membawa tubuh pria itu menghilang.

Hendery terkesiap mendapati sosok itu hilang, berganti dengan kotak beludru biru tua yang tergeletak di lantai. Awalnya, Hendery ragu untuk menyentuh. Merasa yakin bahwa benda itu akan tembus di tubuhnya. Namun, rasa penasaran seolah menggeser kenyataan yang ada, Hendery memungut kotak beludru itu dan terkejut saat ia sadar bisa menyentuh benda itu. Ia lantas mencari tempat lain sebelum membukanya.

Duduk di salah satu kursi semen panjang bawah pohon tampak nyaman, oleh karenanya Hendery memilih posisi itu dengan kedua tangan yang menggenggam kotak beludru.

Saat kotak itu telah dibuka, Hendery mengerut heran menemukan kalung dengan liontin kristal yang memancarkan cahaya biru.

"Itu batas waktu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Itu batas waktu."

Hendery terlonjak kaget saat suara sosok asing itu kembali berdengung di telinganya. Oh, tidak, kali ini lebih nyata setelah mendapati sosok itu berdiri di samping kursinya. Hidung mancung, rambut putih, celana kain hijau tua bak jin, dada bidang dan roti sobek yang tercetak sempurna di atas perut itu terlihat jauh lebih nyata sekarang.

"S-siapa kau?"

Pria tampan itu menoleh. "Aku malaikat Lucas."

Tak sesuai dugaan, Hendery refleks terbahak. Lucas di sebelahnya tampak tak terima, ia kemudian bersedekap ke arah Hendery, menunggu cowok itu menuntaskan tawanya.

"Mana mungkin ada malaikat shirtless seperti itu!"

"Hei!" Lucas melotot, semakin tak terima. Ia kemudian melirik bagian depan tubuhnya sekilas, seolah memastikan body goals-nya tetap utuh tanpa lecet setelah sebelumnya sempat panik jika ternyata Hendery menertawakan bentuk tubuhnya.

FINDING YOU | Hendery WayVWhere stories live. Discover now