encok

3.1K 292 6
                                    

***

Doyoung mengusap wajahnya frustasi, Haechan memintanya untuk diam saja atas apa yang terjadi barusan

Jujur ini salahnya karna tidak mengawasi haechan dengan baik, ia sudah meminta haechan untuk segera periksa ke dokter namun anak itu terus merengek tidak mau

"Hyung" panggil Jeno membuat doyoung menoleh

"Minum dulu" ujar Jeno sambil menyerahkan tes hangat kepada Doyoung

"Makasih" ujar Doyoung sambil menyesap teh tersebut

"Hyung" panggil Jeno lagi

Doyoung menatap Jeno sebagai jawaban karna ia sedang minum

"Makasih ya udah ngajak kita jalan jalan" ujar Jeno tulus membuat Doyoung terdiam

"Maaf ngerepotin"

Doyoung pun meletakkan gelasnya lalu mengembangkan senyumnya

"Maaf ya, gara gara Jeno ngajak main sepeda jadi gini" ujar Jeno sangat menyesal

Doyoung pun mengelus rambut Jeno sambil tersenyum, hatinya menghangat mendengar ucapan jeno

"Gapapa, namanya juga musibah, lagian kalo laki laki belum jatoh tuh namanya belum sah kalo dia jantan" ujar Doyoung

Jeno pun tersenyum

"Lain kali jalan jalan lagi yuk Hyung"

Doyoung pun tersenyum dengan penuh arti lalu melirik ke kanan dan ke kiri

"Tapi berdua aja, jangan ajak yang lain" bisik Doyoung membuat keduanya terkekeh

Sepertinya mulai sekarang adik kesayang Doyoung sudah tetap menjadi seorang Lee Jeno no debat no kecot

***

Saat malam tiba beberapa member 127 pun sudah kembali ke dorm

"Mana oleh oleh gue?" Tanya Doyoung langsung kepada taeyong yang baru masuk

"Nih, sama punya Haechan juga" ujar taeyong santai sambil melepas sepatunya

Doyoung pun menerimanya dengan sumringah lalu membawanya ke ruang tengah

"Haechan mana? Kok tumben sepi"

"Gatau, lagi tidur anaknya" ujar Mark yang ikut membuka oleh oleh dari taeyong

"Ah tumben jam segini udah tidur" ujar Taeyong curiga

"Iya! Kok aneh" ujar yuta curiga

Doyoung sih sudah terlatih akting bersama abangnya jadi hanya memasang muka acuhnya padahal sebenarnya jantungnya berdegup sangat kencang

"Haechan" panggil Taeyong sambil berjalan ke kamar Haechan

"Chan?" Panggil Taeyong sambil menghampiri haechan yang tengah tertidur

"Lah beneran tidur" gumamnya pelan lalu duduk di sisi ranjang

Diliriknya dahi haechan yang membiru

"Loh?" Gumamnya sambil mengelus pelan lebam di dahi haechan

"Nghh" ringis Haechan saat Taeyong tak sengaja menekannya

"Eh maaf maaf" ujar Taeyong saat Haechan terbangun

"Udah pulang Hyung" gumam Haechan

"Ini kenapa?" Tanya Taeyong sambil menyentuh kening Haechan

"Aaww, jangan Hyung, sakit, abis kepentok pintu kamar mandi" bohong Haechan

"Yaampun, kok bisa" ujar Taeyong

"Iya, tadi ngantuk tapi kebelet, makanya kepentok"

Taeyong pun menggeleng heran

"Ayo makan malam dulu, itu kita bawa banyak makanan" ujar Taeyong

Haechan pun mengangguk lalu ikut bangkit, namun baru saja ia menegakkan badannya punggungnya kembali terasa sakit

"Aagggh" ringisnya tertahan namun masih bisa di dengar Taeyong

"Kenapa?" Tanya Taeyong cemas

"Aaaa? Ngg? Engga" ujar Haechan cepat

"Jangan aneh aneh, ayo makan malam dulu" ujar taeyong yang langsung di turuti Haechan

***

Taeyong menatap haechan yang nampak tak nafsu makan

Dan yang lebih anehnya lagi ia sedang akur akurnya dengan Doyoung, bahkan Doyoung tampak menyuapi Haechan karna mereka sepiring berdua

Katanya sih Haechan mager ambil piring ke dapur, padahal sebenarnya setiap ia melangkah punggungnya semakin terasa nyeri

"Emangnya kenyang kalo bagi dua sama Doyoung doang Chan?" Tanya taeil

"Tadi udah makan sushi sama Doyoung Hyung, makanya masih kenyang Hyung" alibi Haechan malas

"Tadi kalian ngapain aja? Kok kayanya Haechan kecapean banget Doy?" Tanya Johnny

"Main sepeda doang sama jaemin sama jeno" ujar Doyoung seadanya

Dalam hati Haechan bersyukur karna Doyoung benar benar bisa diajak kerja sama

"Udah ah Hyung, kenyang" ujar Haechan sambil meneguk habis sodanya

"Hyung, hari ini gue tidur di dorm dreamis aja ya" ujar Haechan sambil bangkit berdiri

"Loh kenapa? Disini aja lah" ujar Johnny

"Gapapa, katanya renjun bawa oleh oleh juga, duluan ya Hyung" ujar Haechan lalu pergi dari sana membuat semua hyungnya menatapnya heran

Setelah berhasil keluar dari dorm 127 haechan pun memelankan langkahnya

Mencoba bersikap baik baik saja membuatnya semakin sakit

"Agghh" ringisnya pelan

Ia menyerah, punggungnya benar benar sakit hingga ia tidak sanggup lagi berjalan padahal dorm dream hanya 5 langkah lagi

Punggungnya benar benar sakit, ia hanya bisa berpegangan di tembok dan tangan satunya lagi memegang pinggangnya

Keringatnya tak berhenti bercucuran, bahkan wajahnya memerah menahan sakit

"Terus aja lupa bawa dompet" sinis chenle

"Tapi beneran lupa hyuuung" ujar Jisung dengan nada yang sok di imut imutkan

"Lupa kok setiap saat"

"Kapan kapan Icung yang traktir deh"

"Loh, haechan hyung" ujar chenle saat menyadari Haechan tengah berdiri dengan posisi aneh di dekat dorm dream

"Haechan Hyung kenapa?" Tanya jisung cemas melihat Haechan nampak kesakitan

"Tolongin Hyung dong, sakit banget nih"

Jisung dan chenle pun menatap Haechan curiga

"Prank ya?" Tanya keduanya polos

Haechan mendengus sebal, ia hampir tak bisa berkata kata lagi melihat dua bungsu kurang ajar ini

"Kayanya beneran deh" bisik chenle yang hanya bisa diangguki oleh Jisung

"Hyung kenapa?" Tanya jisung sambil membantu Haechan berdiri tegak

Baru saja menegakkan badannya Haechan langsung meringis kencang

"Aduh... Hyung kenapa" ujar chenle ikut merasa ngilu

"Ba bantuin Hyung ke dorm" ujar Haechan lemas

Mereka pun akhirnya hanya bisa memapah Haechan hingga sampai di dorm, kasihan Haechan sudah seperti kakek kakek encok fikir mereka

Slice Of Life || NCT DREAM (Slow Update)Where stories live. Discover now