Baikan

2.2K 249 13
                                    

***

Haechan mengernyitkan dahinya bingung melihat para hyungnya yang membawa banyak sekali makanan

"Syutingnya dimana Hyung? Kok bawa banyak oleh oleh" tanya Haechan

Bagaimana tidak heran, saat mereka pulang haechan di berikan banyak sekali makanan yang berbeda beda

Ada tteoboki dari taeil, cake dari taeyong, jeruk dari yuta, donat dari Johnny, dan ayam goreng dari jaehyun

"Ga dari mana mana" ujar Mark seadanya

Pasalnya hanya dia yang tinggal di dapur bersama haechan

Haechan mendengus sebal, ia tau Mark masih marah kepadanya

"Masih marah aja"

Mark tak menjawab, ia sibuk memilih ayam bagian mana yang akan ia makan

"Hyung" panggil Haechan lagi namun tetap tak di jawab oleh Mark

"Hyuuung" rengek Haechan karna Mark memilih untuk membuka kulkas di banding menjawabnya

"Hyung AAAGHH"

Mark langsung berbalik mendengar ringisan haechan, namun yang ia temukan hanya Haechan yang tengah cengengesan

"Ck! Ga lucu!" Ujar Mark kesal

"Makanya! Dengerin dong"

"Bodo amat" ujar Mark sinis

"Hyung mah! Katanya janji bakalan selalu dengerin kita" ujar Haechan kesal

"Lo sendiri yang ga pernah mau cerita" ujar Mark sebal

"Ya ini kan mau cerita" ujar Haechan sedih

Mark merotasikan matanya malas lalu memilih duduk lagi, taeyong bilang, sebagai leader sebuah ia harus belajar tetap sabar walau kadang yang harus disabarkan adalah hal yang tidak masuk akal

"Jangan serem gitu dong" ujar Haechan sebal

"Banyak mau ya"

Haechan mendengus sebal lalu mengambil sebuah donat sebelum tangannya di pukul oleh Mark

"Makan nasi dulu" omel Mark

"Iya ntar, habis makan donat kan bisa"

"Makan nasi atau gue pergi"

"AAAA iya iya!" Seru Haechan sebal

Padahal tadinya keduanya berniat bercerita, namun sepertinya suasananya kembali canggung

"Hyung"

"Apa"

"Maaf"

Mark hanya diam mendengar perkataan Haechan, ia memilih untuk tidak menatap mata haechan dan fokus dengan makanannya

Haechan memainkan nasinya pelan dengan bibir yang sedikit di manyunkan

"Kalo boleh jujur, kenapa gue gamau kasih tau kaliaann" gumam Haechan pelan

Mark diam menunggu kelanjutan omongan Haechan walau tetap tak memandang mata si bungsu 127 itu

"Gue takuut" lirihnya pelan

Sangat pelan, bahkan mungkin kalau suasana tidak sesunyi ini Mark tidak akan mendengarnya

Mark menghela nafasnya lalu fokusnya beralih ke Haechan

"Kalo Lo takut nyusahin, Lo salah besar, kita itu tim Chan, satu rusak semua bakalan rusak, makanya harus saling jaga" ujar Mark

"Bukan gitu" cicitnya pelan

"Bicara yang tegas! Lo laki laki kan" omel mark

Haechan semakin menunduk

"Gue tau kalo gue itu nakal"

Mark menautkan alisnya tanda ia bingung

"Makanya kalian sering marahin gue" ujar Haechan yang masih mengumpulkan keberaniannya

"Tapi gue sedih kalo di marahin terus... Gue kan juga maknae disini, makanya apa apa itu gue selalu bohong, karna takut di marahin mulu" ujarnya pelan

Haechan mati matian menahan tangisnya, ini benar benar rahasia besarnya, ia tidak pernah ingin memberitahukannya pada siapapun

Tapi mau bagaimana juga ia tetap ahrus terbuka, kalau tidak di bicarakan pasti masalahnya akan membesar

"Gue cuman bingung harus gimana, gue juga pengen berubah jadi anak baik koook" lirih Haechan sambil mengucek matanya takut air matanya jatuh

Mark menghela nafasnya lalu meletakkan sendok yang sedari tadi ia pakai untuk mengaduk makanannya

"Sorry... Gue kebawa suasana" ujar Haechan sambil mendongak mencoba menahan air matanya

Mark tak tahan, bagaimana pun haechan masih tetap adik Mark

Ia menarik Haechan mendekat lalu memeluknya

Haechan meringis pelan, ia ingin menangis, tapi ia bingung caranya

Ia sudah terlalu lama menahan tangisnya, awalnya ia hanya mencoba belajar dari Jeno

Kalau tak semua hal patut ia tangisi karna ia seorang laki laki tangguh

Tapi rasanya tidak benar, dadanya terus terasa sesak dan fikirannya tidak tenang

"Maaf kalo kita kadang kelewatan marah sama Lo" ujar Mark pelan sambil mengusak rambut Haechan dan melepas pelukannya

"Iya, gue juga suka kelewatan kalo main"

"Yaudah, sama sama belajar buat tau batasan, Lo tau kapan berhenti, dan kita tau cara nahan"

Haechan mengangguk pelan lalu mengusap matanya kuat

"Punggung gue sakit" Adunya setelah selesai menangis

"Makanya kalo di bilang istirahat itu istirahat bocaah" ledek Mark sambil menoyor kepala haechan membuat keduanya sama sama tertawa

Slice Of Life || NCT DREAM (Slow Update)Where stories live. Discover now