sebelas

302 43 1
                                    

"Kak, pinjem motor."

Sore hari gue yang lagi tiduran sambil maskeran dikagetin sama seseorang yang buka pintu kamar kostan gue. Sunwoo berdiri didepan kamar gue. Dibelakangnya ada Yunho. Belom ada 24 jam dan dia udah nonggol. Mana bawa Sunwoo lagi. Tau banget kalo gue gak bisa marah sama Sunwoo, jadinya dia bawa Sunwoo.

"Kan gue bilang mau gue pake. Motor lo kapan jadi sih?"

Sunwoo masuk kamar gue dan mencari kunci motor gue. Setelah menemukan kunci motorya, dia langsung ngambil.

"Pinjem dulu. Lo kan ada Kak Yunho jadinya gak perlu motor." Sunwoo berjalan keluar kamar. Dia mendorong Yunho masuk ke kamar gue. "Noh sono ngomong sama Kakak. Jangan berantem dulu sampe kelar UAS."

Gue mendelik. "Kok ngatur?!"

"Baru jadian tuh enaknya anget-angetan bukan berantem. Dah ya gue tinggal."

Sunwoo menghilang pergi dari kostan gue. Setelah Sunwoo pergi, Yunho cuma diem aja berdiri deket pintu. Gue bangun dari tiduran terus berjalan menuju kamar mandi buat mencuci masker gue. "Masuk jangan didepan pintu gitu. Sama tutup pintunya, aku mau cuci muka dulu."

Gue masuk kamar mandi, Yunho menutup pintu. Karena gue belom mandi sore, jadinya gue sekalian mandi. Begitu keluar kamar mandi, gue melihat Yunho duduk di kursi belajar dengan tangannya iseng mainin laptop gue yang kayaknya tadi lupa gue matiin. Gue bisa melihat dia lagi lihat-lihat foto. Gue emang lumayan apik ngerapihin folder jadinya itu memudahkan dia buat ngelihat-lihat.

Gue berjalan mendekati Yunho dan menutup laptop gue. Yunho yang kaget sama tindakan gue, dia langsung memutar badannya menghadap gue.

"Kamu abis mandi ya?" Tanya dia.

Bukannya menjawab pertanyaan dia, gue malah balik bertanya. "Kenapa kesini?"

"Kamu gak bales chat aku. Telepon juga gak diangkat."

"Semalem kamu juga gak bales chat aku tapi aku gak sampe nyamperin kamu tuh."

Yunho meringis. "Aku minta maaf."

"Ngapain minta maaf? Emang kamu ada salah sama aku?"

Raut wajah Yunho berubah memelas. Dia meraih tangan gue. "Aku tau kamu udah tau soal semalem. Semalem tuh aku diajakin mainnya sama Bang Minghao. Gak enak mau nolak yang punya hajat."

"Ya terus karena itu kamu bisa seenaknya buat get drunk like that? Dan kalo kamu lupa, semalem tuh ada mantan kamu."

"Aku beneran gak tau kalo Kim ikutan main sumpah!"

Gue melepaskan genggaman tangan Yunho. "Terserah deh kamu mau alasan kayak gimana. Aku males dengerinnya."

"Aaaaa maafin aku..." Rengek Yunho. "Gak lagi-lagi aku begitu."

Gue mengabaikan rengekan Yunho dan memilih buat duduk diatas kasur dan main hape. Gue bisa merasakan kalo Yunho ikutan naik keatas kasur. Setelahnya tangan Yunho melingkar di pinggang gue dan kepalanya bertumpu dipundak gue.

"Maafin aku ya?" Bisik dia di telinga gue.

Gue masih diem dan gak menanggapinya. Gue sibuk membaca dan membalas chat yang masuk. Dan Yunho gak tinggal diem karena gue gak merespon permintaan maafnya. Dia kini mulai menghujami pipi gue dengan ciuman.

"Yunho, geli! Stop gak?!"

Tapi Yunho gak berhenti buat nyiumin gue. Gue yang geli juga risih diciumin dia, akhirnya bertindak dengan menyikut perut dia.

Yunho langsung melepaskan pelukannya. "Yang, sakit!"

"Salah sendiri disuruh berenti tapi gak mau." Gue mendorong dia supaya agak menjauh dikit. "Sana jauh-jauh. Gak usah deket-deket aku selama 40 hari."

teman ; jeong yunhoWhere stories live. Discover now