Because of You [KTH x BJH]

40| Special Chapter [M]

Beberapa bulan kemudian, Kim Dareum telah menjadi siswa sekolah dasar. Kedua orangtuanya seringkali mengantar dan menjemputnya secara bersama-sama.
Hingga pada suatu hari saat suasana tengah berganti musim dingin, Dareum merasa bosan. Dia ingin memiliki teman bermain di rumahnya, akan tetapi rumahnya yang berada di lingkungan mewah, dia cukup kesulitan untuk mendapatkan teman.

Dareum tidak menyukai dengan pertemanan yang hanya dipandang oleh derajat, dia lebih menyukai orang-orang yang tidak begitu gila akan harta dan tahta.
15 menit sebelum berangkat ke Sekolah, Dareum terdiam di salah satu kursi kesukaanya.

Taehyung yang tengah membereskan dasinya langsung menghampiri putranya.
❝Dareum, kenapa kamu masih duduk disini? Dimana tasmu? Kamu tidak imgin terlambat ke Sekolah kan? Ayah minta maaf karena hari ini Ayah tidak bisa mengantarkanmu, tapi Ayah janji ke depannya Ayah akan berusaha mengosongkan jadwal untuk bisa mengantarmu, hmm?❞

Dareum yang masih duduk di kursinya menatap kosong mata Ayahnya seakan dia membutuhkan sesuatu darinya.

❝Ayah, Dareum tidak masalah dengan hal itu. Hanya saja, setiap pulang sekolah Dareum merasa bosan dan kesepian.❞

Taehyung mengerutkan dahinya bingung mendengar ucapan putranya, dia menggendongnya dalam dekapannya.
❝Oh, jadi putra-Ayah ini merasa bosan dan kesepian? Lalu Ayah harus berbuat apa agar putra kesayangan Ayah ini tidak merasa bosan dan kesepian? Apakah Ayah harus mengadakan party untukmu? Ayah akan mengundang semua teman-teman sekolahmu.❞

Dareum menggeleng pelan sembari menatap mata Ayahnya sendu. ❝Tidak, Ayah. Party itu tidak bertahan lama.❞
Taehyung mengangguk seakan sependapat dengan putranya.

Taehyung menurunkan putranya duduk lagi di kursinya dengan tetap menatap mata putranya penuh kasih sayang.
❝Apakah Dareum ingin mempunyai seorang adik? Dengan begitu di rumah ini tidak akan terasa membosankan dan kesepian, bukan?❞

Mendengar ucapannya, wajah ceria Dareum sedikit terpancar.
❝Jika Dareum menginginkannya, apakah Ayah akan mengabulkannya?❞

❝Tentu, nak. Kenapa tidak? Apapun untuk bisa membuatmu bahagia, Ayah pasti akan melakukannya.❞