SPECIAL: Pipip Pipip Calon Mantu

Mulai dari awal
                                        

"Eumm cowo-"

"GANTENG DOANG JEMPUT CEWEK DIPANGGANG!" seru Amanda dan Juna bersamaan.

Sedikit informasi saja, rumah Eyang Juna tidak berada tepat di jalan raya. Memasuki jalan yang masih bisa di lalui mobil. Hanya berjarak 2 rumah dari depan gang.

Rumah Eyang Juna juga sedikit menjorok kebelakang karena bagian depan digunakan untuk halaman. Masih memiliki sedikit kesan tradisional meskipun bagian atasnya sudah diberi tingkat.

"Mana cowoknya? Mas mau ketemu," ucap Wildan berjalan keluar.

"MAS WILDAN ISH! BARU JUGA MAU PDKT, ABISNYA SEMUA COWOK KABUR LIAT MAS! KATANYA MAS KEK PREMAN!" rengek Sherlyn.

"Ngga usah nangis, luntur tuh dempul! Kek mau cari cowok depan lampu merah aja!"

Sherlyn merengut, "Punya Mas kek asu!"

"Coba sini Mas samperin cowoknya!"

"Ndak boleh!" larang Sherlyn.

Amanda menggeleng, "Udah kali Dan, biarin aja... Jangan pulang kesorean, diculik Wewe Gombel tau rasa lo!"

"Tolol, Wewe Gombel kan suka bocah!" sungut Sherlyn.

"Ya orang lo masih bocah gitu!" balas Amanda.

"Kok kalian jahat si sama Sherlyn... Sherlyn cuma mau main sama cowok ngga dibolehin," rengek Sherlyn.

"Hei hei udah jangan nangis. Mas Arjun izinin," bela Juna pada akhirnya.

"Beneran Mas?!"

"Iya...."

"Makasih Mas Arjun ganteng lebih ganteng dari Mas Wildan!" Sherlyn memeluk Juna lalu lari dari sana sebelum kembali diintrogasi.

Amanda mendecak, "Arjun stres! Lo kok ngizinin Sherlyn sih?!" pekik Amanda akan menjewer Juna.

"Ish! Jangan jewer gue! Ngga papa lah. Kasian, udah gede gitu... Udah ya, gue sama Velisa mau jalan... Babay para jomblo..." pamit Juna menarik Velisa.

"Kang Bucin! Bye, nda level!" gumam Wildan akan berlalu kekamarnya.

"Bacot mulu si jomblo satu ini! Nyabun aja bangga, ngga ada yang mau bilang dong!" sahut Juna.

"UDAH SANA PERGI! GANGGU BANGET COK!" seru Wildan mengusir Juna, "Manda, titip Eager yah... Lanjut tidur dulu, BAY!"

Juna menggeleng perlahan akhirnya memasuki mobil bersama Velisa.

"Kita ngga pamitan sama Eyang?" tanya Lisa saat tangannya ditarik Juna.

"Eyang lagi tidur. Lo kan udah jadi cucu kesayangan, ngga usah izin."

Lisa mendesis, "Ngadi ngadi!"

***

Juna dan Lisa kini berdiam diri di mobil, mendengar kan musik, sembari bercerita kecil.

"Sa..."

"Napa?" balas Lisa sibuk melirik layar ponselnya.

exception || LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang