𝐄𝐍𝐃
Juna yang jadiin Lisa satu satunya pengecualian disaat dia udah punya pacar.
Hah gimana? Iya, udah punya pacar.
❝𝐂𝐚𝐮𝐬𝐞 𝐬𝐡𝐞 𝐢𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐨𝐧𝐥𝐲 𝐞𝐱𝐜𝐞𝐩𝐭𝐢𝐨𝐧❞
Some [18+]
#1 on Lizkook 10/09/20
#1 on Lalice 05/09/20
#1 on Jungkook...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Juna terbangun saat matahari sudah tinggi. Pemuda itu meregangkan badan memijat kepalanya yang terasa pusing.
"Woy, bangun sat! Yang lain udah pada sarapan tuh di meja makan..."
Juna mengangkat alis sembari membuka matanya yang terasa berat. Lisa memutar bola matanya berdiri di ambang pintu.
Gadis itu sudah mandi sepertinya.
"Eum Sa..."
"Apaan? Cepet bangun gih!"
Juna terdiam memandang Lisa, "Maaf semalem-"
"Yaudah gue turun dulu. Lo cepet mandi ish bau! Minimal cuci muka biar orang ngga sepet liat muka lo," dan Lisa berlalu pergi meninggalkan Juna yang masih memikirkan mengapa reaksi Lisa begitu biasa saja.
***
Juna turun menuju ruang makan dimana semua orang sudah berkumpul disana, "Kok udah kumpul semua?"
"Itu elo aja kali yang bangunnya kesiangan!" sindir Manda menunjuk jam dinding.
"Udah Jun, duduk aja," saran Om Cakra menunjuk kersi kosong di sebelahnya.
"Velisa sama Eyang dimana Om?" tanya Juna melihat sekeliling.
"Velisa lagi nyiapin makanan, Eyang masih dikamar. Tadi katanya ngambil sesuatu."
"Hah? Nyiapin makanan?"
Lisa datang dengan nasi gudeg buatan Eyang lalu menaruhnya satu persatu dimeja makan.
"Sini sayang, Eyang bantu..." ujar Eyang ikut membantu Lisa menyiapkan makanan tersebut.
"Makasih Eyang."
Juna melongo begitu mendengarnya. Tunggu sebentar! That 'sayang' dari Eyang. UNTUK VELISA?!
Seumur umur semenjak Juna pindah ke Jakarta, Eyang sepertinya jarang sekali memanggilnya 'sayang'. Bagaimana bisa Velisa....?
"Udah dikasih restu nih kayaknya... Pake dukun mana sih Velisa? Om minta rekomendasinya buat cari istri," goda Om Cakra.