Prolog

1.9K 202 20
                                    

Suara lonceng gereja berbunyi di Gereja Katedral, bersahutan dengan suara adzan ashar di Masjid Istiqlal. Kemal buru-buru, ia tidak boleh telat untuk sholat kali ini karena selepas ini ada meeting yang harus di hadiri.

Berlari tanpa melihat-lihat sekitar hingga tak lama ia menabrak seseorang.

"Akh!" pekik gadis itu tatkala ia tersungkur akibat tertabrak tubuh Kemal yang lebih besar darinya.

Kemal yang awalnya berlari langsung stop dan membalikkan badan, ia menatap gadis yang ia tabrak tak lupa dengan buku-buku yang berhamburan.

Lelaki itu berdecak, ada saja yang membuatnya terlambat. Karna ia pria yang bertanggungjawab, maka Kemal langsung mendekatinya.

Kemal jongkok di samping gadis itu dan membantunya menyusun buku-buku yang berserakan.

"Assalamu'alaikum," ucap Kemal memberi salam. Gadis itu menoleh, ia tersenyum simpul. " Shalom Kak," jawabnya.

Seketika Kemal tau bahwa mereka berbeda, tapi itu tidak membuat Kemal meninggalkan gadis itu sendiri. Ia tetap membantunya hingga buku-buku itu kembali tersusun rapi.

Setelah rapi, mata mereka bertemu sepersekian detik namun keduanya langsung menoleh ke arah lain.

"Maaf ya, kamu mau ke Katedral?" tanya Kemal basa-basi.

Gadis itu merapikan bajunya terlebih dahulu sebelum akhirnya kembali menggendong buku-buku yang ia bawa.

Rambut berwarna hitam curli yang terurai, pakaian dress simple berwarna hitam selutut tak lupa dengan sepatu balet berwarna hitam.

Kemal sempat terpesona sesaat, gadis didepannya ini sangat cantik jika di perhatikan dengan baik.

"Iya Kak gapapa, mending Kakak buru-buru deh. Soalnya adzan udah selesai, pasti sebentar lagi iqamah kan?" jawabnya.

Sedikit kaget karena mendengar gadis itu berbicara seperti ini. Senyum Kemal terukir. Ia mengangguk pelan, " Baiklah, kamu juga ya. Aku tadi denger loncengnya udah bunyi loh,"

Mendengar ucapan Kemal, ia langsung kaget dan panik.

"Iya Kak? Aku permisi dulu ya, aku harus pergi duluan!" ucapnya dengan ekspresi panik yang menurut Kemal lucu.

Kemal mengangguk pelan, gadis itu berlari kecil dengan memeluk erat buku-buku yang ada di pelukannya. Melihat sekilas, sepertinya itu buku pelajaran. Sepertinya gadis itu mahasiswi.

Kemal menggeleng pelan, ia juga bergegas masuk dan berjalan ke tempat khusus untuk mengambil wudhu para pria.

Langkah Kemal masuk menuju ke dalam Masjid Istiqlal tanpa sadar berbarengan dengan langkah gadis itu memasuki Gereja Katedral.

Dengan hati yang Sama-sama bergumam.

Siapa dia?

G O D  O R  H E R

PROLOG


Note : ini belum revisi, hasil ketikan pertama jadi kalau ada alur yang bikin bingung, typo dan lain-lain mohon dimaklumi ☺🤗 so, siap di cerita Kemal??

God or Her [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang