01

33 5 0
                                    

MASIH terlalu pagi untuk berangkat ke sekolah. namun, hal itu tidak berlaku untuk gadis manis ini. walaupun, surya belum menampakan wujudnya di cakrawala. gadis ini sudah sampai di depan pintu kelas. kelas yang bertuliskan, angka 11 yang di tulis menggunakan angka romawi itu. merupakan kelasnya. tentu saja, ia adalah salah satu murid angkatan pertama tahun ini.

Arunika Senja, namanya. orang-orang selalu memanggilnya senja. tak jarang pula yang memanggilnya dengan arunika. tak apa, lagipula semua tampak bagus ketika di dengar. ia sangat bersyukur orang tuanya memberikannya nama itu. kelas masih sepi, senja mulai bosan. salah sendiri sebenarnya, berangkat terlalu pagi. alasannya ingin melihat pujaan hati-ups. tidak-tidak, haha.

"loh, ar? dari tadi?" seorang pemuda masuk ke dalam ruangan itu dengan tergesa-gesa. tampilannya tidak terlalu rapi.

"i-iyaa, tumben lo berangkat cepet." senja memandang pemuda itu.

"iya, habisnya ibu tadi suruh gue berangkat cepet." pemuda itu tersenyum singkat setelah merapikan dasinya yang sedikit miring.

Arghavarel Rafa Raythama, nama pemuda tadi. sering di cap sebagai 'pembuat onar' di bangunan itu. walaupun sebenarnya ia melakukan itu hanya upaya agar dia famous. sebenarnya dia pemuda baik, walaupun tidak di tunjukan secara langsung.

"ar, udah ngerjain pr belum?" pemuda itu berjalan ke arah tempat duduk senja.

tidak tau saja sang empu sedang berusaha menetralkan detak jantungnya yang selalu berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. yah, selalu seperti ini ketika dekat dengan seorang rafa.

"udah, kenapa? mau nyontek lo?" tuduh senja dengan raut wajah galak. setidaknya cukup untuk menyembunyikan kegugupannya.

"nggak, bisa sendiri. walaupun nggak bakalan dapet nilai sempurna sih." rafa membuka bungkus permen yang ada di tangannya. sampahnya ia buang sembarangan. selalu seperti ini. nanti jika di tanya ;

"ngapain? lagian bukan jadwal piket gue." ucapan seorang rafa sekitar 5 hari yang lalu.

"terus? ngapain tanya tugas?" senja menatap rafa yang sedang memakan permennya itu.

"cuma mau tanya sih, tapi kayanya nggak cukup waktunya. minta nomor wa lo." rafa menyodorkan selembar kertas kumal.

"hah?" sepertinya senja sedikit kebingungan. ah, sialnya ini membuatnya terlihat bodoh.

"wa. lo. gue minta." rafa menekankan di setiap katanya.

sedangkan senja langsung merebut kertas tersebut dari rafa yang tengah tersenyum meledek. senja merutuki dirinya yang terlihat bodoh tadi sambil menulis nomor telefonnya.

"makasih, manis." rafa mengambil kertas tersebut dan kembali ke bangkunya. ternyata kelas telah ramai.

"wah, gila." gumam senja tidak percaya.

***

lakon ;

Arghavarel Rafa Raythama visualisasi oleh ; 김영훈

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Arghavarel Rafa Raythama
visualisasi oleh ; 김영훈

Apologies ; Kim YounghoonHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin