Home - Jeon Jungkook (Sequel kim Seokjin)

Jin Hyung!

"Eiiy, melakukan sesuatu dengan Army itu akan membuat kita lupa waktu." Ungkap Hoseok.

"Eoh, kau benar."

"Make a wish, lalu tiup lilinnya hyung!" Seru Namjoon.

"Ppali, hyung! Aku ingin memakan kuenya! Cepat tiup lilinya!!" Seru Jungkook sambil meloncat kesana kemari.

"Yaa! Kenapa jadi kalian yang marah!" Seokjin menggerutu.

Seokjin menyatukan kedua tangannya, lalu memejamkan matanya. Setelah membuat permintaan, Seokjin meniup lilinnya.

"Woooo!!! Saengil Chukae Jin hyung!!!" Seru para member.

"Terimakasih. Aku tahu, kalian akan memberikanku kejutan. Jadi aku tidak terkejut."

"Tidak bisakah kau berpura-pura terkejut? Kau tidak tahu aku dikejar fans saat membeli kuemu, hyung." Ucap Yoongi.

"Itu salahmu sendiri, kenapa tidak meminta tolong pada staff?"

"Kalau Jimin tidak memaksa, aku juga tidak mau."

Lagi, teman satu roommate itu saling adu mulut. Para member sungguh dibuat bingung oleh Seokjin dan Yoongi. Kenapa mereka bisa betah menjadi teman satu kamar selama bertahun-tahun?

"Ngomong-ngomong, Jimin kemana?" Tanya Seokjin saat menyadari tidak ada Jimin diantara mereka.

"Membawa hadiahmu."

"Jin hyuuung!!!"

Semua tertawa saat melihat Jimin yang datang menyusul kekamar Seokjin.

"Yaa! Apa apaan itu eoh?"

"Aku membawa hadiah untukmu, hyung."
Terdengar tawa khas decitan kaca dari Seokjin. Bagaimana tidak, Jimin datang sambil tersenyum senang, dengan kepalanya yang diikat tali pita merah.

"Waah sungguh hadiah yang menakjubkan! Ujar Jin. "Tapi apa ini?"

"Hyung, kau ingat saat aku bertanya kau ingin hadiah apa dihari ulang tahunmu? Kau sendiri yang mengatakan, 'Aku tidak peduli dengan hadiah selama aku bersamamu.'"

Seokjin lagi-lagi tertawa. Tidak menyangka ternyata Jimin benar-benar mengartikannya seperti itu.

"Jadi hyung, terimalah aku sebagai hadiah ulang tahunmu."

"Yaaa waah Jimin, aku tidak menyangka kau akan melakukan ini hahaha.. " Seokjin merangkul Jimin.

"Saengil chukae, Jin hyung."

"Gomawo Jimin-ah."

"Kau boleh membuka hadiahmu sekarang."

"Jinjja? Apa aku boleh membukanya seperti ini? Seperti ini? Bagaimana caranya aku membukanya?" Seokjin melakukan candaan dengan menjambak rambut Jimin.

"Hyung! Kau tegaaa!!!"

"Tadi kau menyuruhku untuk membukanya hahaha..."

"Iya, tapi tidak dijambak juga!"

"Ahhhaaa.. Sudahlah. Aku hanya memberitahu kalian. Mungkin kalian tidak tahu, tapi pesta ulang tahun ini aku yang mengaturnya." Ucapnya diselingi dengan tawanya.

"Jinjjayo??" Tanya Jimin, lalu di susul Hoseok dan Namjoon.

"Ige mwoya? Apa ini Hidden Camera?"

"Hyung, serius. Jangan konyol!"
Bukannya menjawab Jimin, Seokjin justru masih tetap tertawa.

"Kalian semua tidak tahu, tapi pesta ini memang aku yang mengaturnya."

"Waah, Jin hyung benar-benar seorang aktor. Bagaimana bisa dia terlihat seperti benar-benar terkejut saat kita memberinya kejutan."

"Cih! Bahkan dia memang sudah terlihat tidak terkejut." Lagi, Yoongi menimpalinya dengan kalimat sarkasnya. "Aku menyesal sudah mengorbankan diriku untuk membeli kuemu. Jimin! Kau harus bertanggung jawab!"

"Hyung! Enak saja! Aku juga disuruh oleh staff. Katanya, akan lebih spesial kalau kita sendiri yang membeli kuenya."

"Maafkan aku, itu juga memang rencanaku hahaha!! Lihatlah. Bahkan aku juga meminta staff untuk mendekor kamarku."

"Ahh hyung! Kami benar-benar tertipu." Ucap Jungkook yang masih belum percaya.

"Mendapat ucapan selamat ulang tahun dari banyak orang itu menyenangkan."

"Waah, sungguh baru kali ini aku melihat orang yang melakukan Hidden Camera dihari ulang tahunnya sendiri." Timpal Namjoon.

"Eoh? Kau sambil merekam video ternyata?" Tanya Taehyung yang menyadari ada kamera dimeja kerja Seokjin.

"Hmm, bukan disitu saja. Aku juga sudah memasang kamera disana." Tunjuk Seokjin pada kamera yang menyorot pada member.

"Ini benar-benar Hidden Camera." Ucap Jimin menggelengkan kepalanya.

"Army!! Bagaimana ini? Kami ditipu Jin hyung. Apa kami harus menghukumnya?" Tanya Jungkook didepan kamera.

"Hyung! Mereka bilang kau harus dihukum."

"Tenang saja, aku akan mentraktir kalian makan setelah ini. Aku akan memasak yang spesial untuk kalian."

"Tidak, kami tidak ingin masakanmu. Pesankan saja makanan sesuai keinginan kami? Bagaimana?" Tawar Jimin.

"Kau tidak ingin makan masakanku?"

"Tidak hyung. Kalau kau yang memasak, judulnya bukan traktir. Traktir itu identik dengan mengeluarkan uang banyak! Jadi, kami akan memintamu untuk memesan makanan saja. Kami akan menghabiskan isi black cardmu!"

"Maafkan aku, tapi sampai perut kalian meledakpun, black cardku tidak akan habis." Ucapnya dengan percaya diri.
Semua member berdecih sebal, namun mereka kembali tertawa. Saling merangkul satu sama lain seakan tidak ada masalah diantara mereka.

Tanpa Seokjin tahu, selalu ada rasa takut dalam benak adik-adiknya disaat Seokjin merayakan hari ulang tahunnya. Takut jika tahun itu akan menjadi tahun terakhir mereka untuk merayakan ulang tahun Seokjin. Namun, sebisa mungkin mereka tidak ingin menampakkan itu semua. Karena mereka yakin, Seokjin hanya ingin melihat mereka bahagia disetiap hari ulang tahunnya.

"Selamat ulang tahun, Jin hyung."

Saengil chukae for our Moon..
Coba sini, kasih komentar panjang buat chapter ini..
Ada yang kangen sama Jin?
Ucapan apa yang mau kalian ucapin buat Seokjin?
Oh, iya.
Aku kemarin udah vote kaan..
Antara hari ini double up, atau hari ini dan besok satu chapter..

Dan yang menang adalah hari ini double up, dan besok libur wkwkwk..

Jadi, tunggu up selanjutnya yaa..

Sampai ketemu lagi nanti maleem 🥰

-Rjin-