BAB 2 - 2-4nd Meet

Start from the beginning
                                    

"Kau terlihat masih muda, tidak sayang dengan tubuh mu ini? Bagian dada dan perut bawah?"

Eunwoo hanya bisa mengangguk. terlalu gugup melihat visual yang sungguh menggoda. Ia mulai duduk kembali dan membuka satu persatu kancing kemejanya.

'Jika mengetahui dia yang akan mengukir, aku akan lebih mempersiapkan diri , aahhh gila! dia akan melihat perut ku yang rata ini, tunggu perubahanku, sampai kau melihat keindahan ku......Noona'

secara perlahan ia beringsut baring sambil melihat wanita itu mempersiapkan seluruh keperluan untuk mengukir tubuhnya.

Eunwoo menahan desahannya ketika tangan itu tanpa sengaja menyentuh dada dan perutnya. Memang lebai, bukankah wajar? Disaat akan memasang Tatto. Sialnya Eunwoo ingin sekali mendesah, ia menahan setengah mati, ia berharap sang 'adik' tidak membuatnya malu saat ini. Sakit yang di tubuhnya abai akan fantasi halu yang tercipta.

Pandangan Eunwoo yang ia ciptakan, membuat wanita itu, Jiyeon, merasakan risih, akibat mata itu tak lapas memandangnya sedari tadi.

Pintu itu terbuka, membuat Jiyeon bersyukur didalam batinnya.

"Eonni, mian, aku merepotkan mu."

Tangannya berhenti, Bitch! , berapa kali kata umpatan itu, semua karena wanita itu!, Eunwoo mendengus kesal saat tangan wanitanya di gantikan oleh wanita lain.

"Eonni kembali lah ke perusahaan, biar aku yang melanjutkan."

"Aku tidak keberatan Dahyun, sebentar lagi."

Terlihat wanita itu tersenyum lebar, bukan di tujukan untuk dirinya, Eunwoo merasa senang, karena bisa menikmati senyuman yang menawan, bibir itu akan menjadi miliknya, hanya menunggu waktu.

Kata favorit nya kali ini.

"Tunggulah Noona."

"Eonni, janji mu, tolong dekatkan aku dengan adik mu ne?"

Kekehan tawa itu mengundang Eunwoo untuk tertawa, jari lentik itu mengusap rambut gadis yang bernama Dahyun. Saat pandangan Dahyun melihatnya. Eunwoo mamasang wajah datar. Dan ingin mengatakan.

'Kau adalah penganggu'

Lain hal dengan Dahyun, ia terkejut melihat Eunwoo.

...

Hembusan angin menyambut sang senja, jalanan mulai tak terlalu padat, motor sport merah yang ia pinjam dari S.coup melaju pelan lalu berbelok arah ke arah caffe saat melihat sosok gadis yang ia kenali. Gadis itu tampak murung, dan memukul kecil ponselnya. Di balik helm hitam, Eunwoo tersenyum tipis. Ini pertemuannya ke tiga kali. Setelah kejadian memasang Tatto, ia bisa merasakan gairah saat bersetuhan langsung dengan lawan jenisnya. Apa lagi terlalu jauh. Saat tangan indahnya menyentuh area perut bawah dan area dadanya, rasa memabukkan sangat membangkitkan gairah.

Begitukah seorang wanita ketika dalam mood buruknya?. Melampiaskan amarah tidak peduli dimana tempatnya?. Sesaat kemudian Eunwoo mematikan mesin motor, tangannya meraih pengait helm lalu melepasnya.

Sebelum benar-benar menghampiri wanita nya, Eunwoo merapikan baju dan berkaca melihat tatanan rambut. Setidaknya tak menunjukkan identitas kalau ia bukan anak sekolahan. Semakin dekat, semakin terlihat wajah nan cantik dari sang jelita. Eunwoo kembali tersenyum saat melihat wanita itu menggerutu entah pada siapa, yang jelas wanita itu duduk sendiri. Ingin sekali ia mencium bibir tipis sesegera mungkin.

Hidung bangir, wajah seputih salju dengan rambut sebahu, ditambah dengan pakaian khas wanita karir nan seksi. Eunwoo merasa gila sekarang dia menginginkan dirinya menjadi sebuah keyboard yang terus di sentuh oleh jari jemari yang ia idamkan.

[✔] Noona,  Please Touch MeWhere stories live. Discover now