Part 7

29.7K 1.4K 23
                                    

***

Mobil mewah berwarna hitam itu tampak melaju dengan  tenang membelah hawa sejuk yang tersaji di lereng gunung megah dan indah Mt. Bukhan Pyeongchang-dong. Pyeongchang-dong Art District, merupakan salah satu area perumahan terbaik di Seoul. Sebuah perumahan kawasan elite yang sering di sebut dengan Beverly Hills Amerika versi Korea. Dihuni oleh para politisi, pengusaha, seniman, para duta asing termasuk para diplomat dan juga para eksekutif bisnis. Membuat kawasan ini di lindungi oleh tingkat keamanan yang tinggi. Hawa yang sejuk, jauh dari polusi dan juga panorama bukit yang indah, serasa sangat memanjakan para penghuninya. Pemukiman paling ideal untuk komunitas kota karena lokasinya hanya berjarak 15 menit dari Seoul City Hall dengan mengendarai mobil.

Kyuhyun menarik nafasnya ketika gerbang menjulang itu perlahan terbuka. Melirik pada Nomor yang tertera di dinding pagar sebelah kanan, Kyuhyun mengeratkan cengkraman pada stir kemudinya. Sudah lebih seminggu, ia tidak kembali kerumah ini. Halaman luas itu tertata rapi, bersih, dengan berbagai jenis tanaman tampak tumbuh dengan subur di halaman luas ini. Mobilnya tampak berjalan pelan, menikmati setiap sudut taman rumah yang tertata rapi ini. Mengikuti jalan bebatuan yang akan membawanya tepat di depan bangunan utama yang ia cari, Kyuhyun menguatkan tekatnya. Dua pilar besar menyambutnya di teras rumah, pintu besar yang beberapa saat yang lalu masih tertutup kini sudah terbuka sepenuhnya. Berbondong-bondong pelayanan keluar dari dalam rumah itu. Dengan pakaian seragam, mereka berdiri berjajar di depan pintu.

Menghela nafas sekali lagi, Kyuhyun mematikan mesin mobilnya. Dengan sigap seorang pria paruh baya menghampiri sisi kemudinya, membuka pintu mobil dari luar. “Anda yang terbaik paman Han.”

Senyuman lembut menghiasi wajah tua pria itu. “Selamat datang kembali kerumah Tuan muda.”

Kyuhyun tersenyum, menyerahkan kunci mobilnya pada supir yang sudah bertahun-tahun bekerja bersama keluarga mereka. “Apa bibi Han membuat sesuatu yang enak untukku paman?”

“Kau akan mendapatkan daging kalkun-mu Tuan muda. Cepatlah masuk dan habiskan semua yang di masaknya.” Keduanya tertawa renyah. Kyuhyun begitu menyukai pria tua ini. Paman Han –begitu Kyuhyun biasa memanggilnya. Sudah bekerja lebih dari tiga puluh tahun di rumahnya. Bersama dengan istrinya, sepasang suami-istri itu mengabdikan diri mereka untuk melayani keluarganya.

Berawal menjadi supir kantor untuk perusahaan, Han Seul Hong muda sudah menjadi kesayangan kakeknya. Bahkan hingga detik ini, pria yang hampir berusia lima puluh tahun itu tetap menjadi orang kepercayaan kakeknya. Mengantar pria tua itu kemanapun yang ia kehendakki. Dan istri dari Seul Hong, juga bekerja disini. Sebagai kepala pelayan yang merangkap sebagai juru masak utama bagi keluarganya. Wanita itu sudah seperti ibu bagi Kyuhyun.

“Tuan besar, sudah menunggu anda Tuan muda.” Seorang wanita yang tak kalah tua dari pria sebelumnya berjalan dengan cepat menghampiri Kyuhyun. “Anda baik-baik saja, Tuan?” tanya wanita itu dengan nada khawatir.

Seulas senyuman kembali terbit dari bibir Kyuhyun. “Aku masih muda bibi Han, kurasa aku belum menderita osteoforosis dan itu artinya aku baik-baik saja.” Canda Kyuhyun pada Han Hyo Hee, istri dari Seul Hong.

“Dasar anak nakal. Kau berbakat menyindir kami yang tua-tua ini.” Tanpa ragu, Hyo Hee menghadiahi lengan Kyuhyun dengan pukulan ringan darinya. “Aku akan menghajarmu hingga babak belur, jika kau tidak kembali lagi kerumah ini.”

JUST ONE NIGHTWhere stories live. Discover now