Part 15

19.9K 1.2K 22
                                    

***

Kyuhyun berlari secepat yang ia bisa. Menyusuri koridor panjang yang tampaknya masih harus memaksanya untuk membuat pilihan. Ujung lorong itu bercabang menjadi dua. Satu jalur menuju sebelah kanan dan jalur lainnya berada di sebelah kiri. Kyuhyun setengah ragu ketika memilih jalur kanan, tapi ingatannya kembali pada malam dimana ia menemui Naemi di gedung ini. Ada sebuah studio foto yang berada di lantai ketiga gedung yang sedang ia telusuri. Jadi jika ia tak salah menebak, pilihannya menuju jalur kanan adalah pilihan yang tepat.

“Tidak bisakah, kita berjalan saja Kyu?!!” Changmin berada di belakangnya, sedari tadi mulut pria itu tak henti-hentinya mengajukan protes pada Kyuhyun. Pertama karena Kyuhyun melajukan mobilnya seperti orang kesetanan dan kedua karena Kyuhyun yang tak punya perasaan itu berteriak menyuruhnya berlari menuju gedung ini.

Kyuhyun tak menghiraukan gerutuan Changmin di belakang sana. Ia bahkan juga tak memperdulikan penampilannya. Yang hanya memakai kemeja putih yang telah kusut di sekitar bahannya. Kemeja itu bahkan terlihat lari dari kukungan celana hitam yang ia kenakan. Sementara lengan kemejanya sudah ia gulung sejak tadi hingga mata siku. Tapi secara keseluruhan, Kyuhyun masih sangat layak di katakan tampan.

“Sialan, Cho Kyuhyun. Kau membuatku kekurangan oksigen.”

“Jangan sampai aku berbalik dan mencekikmu, Changmin-ah. Dan kupastikan itu adalah hal terakhir yang kau butuhkan untuk mengenang malammu.” Dan nada penuh ancaman itu sukses membungkam mulut besar Changmin.

Tak terdengar lagi gerutuan atau umpatan dari pria jangkung itu. Dan itu artinya Kyuhyun kembali menekan tombol off padanya. Changmin hanya menghela nafas kalah, ia bersumpah satu-satunya yang ingin ia lihat setelah ini adalah tangisan Kyuhyun karena tak bisa menemukan Naemi. Haha… biarkan dia dan para dewa menertawakan saat-saat seperti itu nanti.

***

“Bagaimana bisa Naemi menghilang dari apartmentmu Donghae-ya?” sudah berkali-kali Hye Rin memutar pertanyaan yang itu-itu saja.

Dan Donghae sungguh lelah harus memberikan jawaban yang sama.’Aku berangkat kestudio jam sembilan pagi. Naemi masih memakan sarapannya sewaktu aku pergi. Dan aku sama sekali tak mengetahui bahwa apartmentku hanya persinggahan sementara untuknya. Kupikir dia akan menetap cukup lama disana. Karena menurut pendapatku, dia sama sekali tak berniat menghubungi kalian.’

 

Itulah yang Donghae katakan sedari tadi. Setelah berhasil menghubungi Yeon Joo dan Hye Rin, akhirnya mereka memilih studio foto milik Donghae sebagai tempat bertemu. Berhubung saat itu Yeon Joo memang sengaja ingin menemui Donghae, meminta pria itu untuk membantu mereka menemukan Naemi. Siapa sangka sebelumnya jika Naemi menginap di tempat pria itu. karena orang gila pun tahu bagaimana tak akurnya mereka ini. Hingga Yeon Joo tak bisa bernafas mendengar kabar dari Donghae bahwa Naemi pergi dari apartmentnya.

JUST ONE NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang