-= 01 =-

361 49 25
                                    

Happy Reading....
_______________________

Disebuah kamar kost seorang laki-laki bernama Kim Junkyu tengah asik memainkan game online bersama teman-temannya. Sudah hampir tujuh jam Junkyu memaikan game itu, ia bahkan tidak mempedulikan tugas dari dosennya yang kini sudah menumpuk.

Junkyu dan teman-temannya sering memainkan game online yang sedang tren tahun ini, Among Us. Sudah beberapa putaran ia memainkan game ini dan Junkyu selalu menang, entah ketika ia menjadi crewmate ataupun impostor.

Sudah kesekian kali Junkyu menekan tombol "play again" di sudut kanan bawah, dan ia tidak merasa bosan sedikit pun.

"Yuhu.. impostor lagi!!" seru Junkyu ketika ia mendapat karakter impostor. Namun baru saja permainan dimulai seseorang mengetuk pintu kost kamar Junkyu. Junkyu masih berbaring tak segera beranjak dari tempatnya sekarang, bahkan pandangannya masih terfokus pada gawai di tangannya.

"Siapa?" teriak Junkyu dari atas ranjang. Namun tidak ada yang menjawab.

Jungkyu kembali pada permainannya. Ketukan pintu kembali terdengar, junkyu berusaha mengabaikannya namun semakin lama ketukan itu terdengar semakin keras.

Junkyu geram, ia menaruh ponselnya di nakas dan melangkahkan tungkainya menuju pintu. Ia membuka pintu kamarnya dengan kasar, namun tidak ada satu pun orang di luar kamarnya.

Wajah Junkyu merah padam ia benar-benar kesal kali ini, seseorang mengerjainnya. Ia mengecek sekali lagi, namun nihil tidak ada seorang pun di sana.

Junkyu hendak menutup pintu namun tidak sengaja ia melihat sebuah kotak. Kotak berwarna merah dengan pita kecil berwarna kuning itu tergeletak di depan kamar Junkyu. Tanpa berfikir dua kali Junkyu mengambil kotak itu dan membukanya. Betapa terkejutnya Junkyu ketika mendapati sebuah boneka tanpa kepala yang berlumuran cairan merah pekat.

Junkyu mendesah sebal ia yakin ini perbuatan Jihoon, adik tingkat sekaligus temannya yang tinggal tepat di sebelah kamarnya. Park Jihoon sering menjahili Junkyu entah apa tujuannya.

"Jihoon.. Park Jihoon.. Jihoon keluar lo." Teriak Junkyu di depan kamar Jihoon.

Pintu bernomor 208 itu terbuka. "Apa sih Bang? Udah malam jangan teriak-teriak." Ujar Jihoon kesal.

"Ini, ini pasti kelakuan lo kan" ucapnya sembari menyodorkan kotak merah itu.

Jihoon diam sebentar ia tidak langsung menjawab pertanyaan Junkyu. "Lo juga dapet bang?"

"M-maksudnya?"

Jihoon tidak langsung menjawab ia kembali masuk ke kamarnya dan kembali dengan kotak yang sama seperti milik Junkyu. Junkyu benar-benar terkejut, kotak itu juga memiliki pita kuning dan terdapat boneka tanpa kepala di dalamnya, bedanya boneka milik Junkyu berwarna cyan sedangkan milik Jihoon berwarna putih.

"Lo juga dapat surat nggak bang? Gua nggak paham apa yang dia maksud" Jihoon mengeluarkan kertas berwarna coklat lusuh dari dalam kotak itu. Junkyu mengambilnya dan membaca surat itu.

"Hai bang Jihoon, oh haruskah aku tetap sopan seperti ini padamu? Kurasa tidak perlu. Bagaimana kabarmu sekarang? Aku harap kamu tidak baik-baik saja. Setelah apa yang kau lakuin kau tidak pantas menjalani hidup dengan baik.

Kau pasti bingung sekarang. Jika kau ingin tau, besok Sabtu pukul 18.00 datanglah ke alamat yang ku tuliskan di bawah box itu.

Oh ya, jika kau tidak datang Ahn Haesoo akan sangat kecewa dan dia tidak akan bisa melihatmu lagi.

Jangan beritahu siapapun dan jangan berani melapor kepolisi jika kau ingin Ahn Haesoo baik-baik aja."

Junkyu tidak menyangka, orang ini benar-benar pengecut ia menggunakan Haesoo--pacar Jihoon untuk mengancam Jihoon.

"Di gue ada nggak ya?" Junkyu kemudian melihat kotak miliknya

"Nggak ada tuh—eh ini ada"

Junkyu menemukan sebuah kertas berwarna coklat lusuh sama seperti milik Jihoon di dalam kotak itu, sebuah surat. Mereka membaca surat itu.

"Hai Kim Junkyu,
Lama tidak bertemu. Apa kau ingat aku? Bodohnya aku, bagaimana mungkin seorang Kim Junkyu mengingat orang sepertiku.

Baiklah aku tidak mau basa basi. Besok Sabtu pukul 18.00 datanglah ke alamat yang ku tuliskan di bawah box itu. Jika tidak kau tidak akan bisa melihat adik kesayanganmu, So Junghwan.

Jangan beritahu siapapun dan jangan berani melapor kepolisi atau So Junghwan benar-benar tidak akan selamat.

Sampai ketemu hari Sabtu, Kim Junkyu."

Brengsek kenapa nama Junghwan—adik Junkyu di panti asuhan tempat ia tinggal dulu—dibawa bawa untuk urusan mereka. Awalnya Junkyu tidak begitu peduli, tapi jika orang lain ikut diseret ke dalam masalahnya ia tidak bisa diam saja.

"Sialan banget sih nih orang. Kalo mau ngajak ribut ya sini ayo kenapa harus pake ginian sih? Bawa-bawa orang lain lagi. Cupu banget." gerutu Junkyu.

"Gimana nih bang? Kalo orang itu apa-apain Haesoo gimana?" tanya Jihoon.

"Kita pikirin besok aja, udah malem, mending lo tidur." jawab Junkyu sebelum masuk ke kamar kost nya.

Jihoon membuang kotak itu sembarang sebelum kembali masuk ke kamarnya. Tanpa sengaja netranya menatap seseorang dengan pakaian serba hitam sedang berdiri di bawah lampu jalan yang cahayanya sudah meredup. Orang itu juga menatap Jihoon tajam. Sepertinya ia memang ingin eksistensinya di ketahui Jihoon.


TBC

Setelah aku baca ulang kayaknya per part itu panjang banget, jadi aku pendekin sekalian beberapa ada yang direvisi. Semoga kalian lebih nyaman bacanya^^

Keep vomment🤗

769 words

AMONG US [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang