12. Kejam

1.2K 164 19
                                    

WELLCOME BACK TO MY STORY
HALLO GUYS....

HAPPY READING YEEEEE

####

"Wajah lo kek bule tapi selera lo orang indo asli anjir."
"Gue ya gue kan tinggal disini dari orok walau gue lahirnya di Jerman," ucap Fani tertawa lalu mereka mulai bercanda dan saling mengerjai satu sama lain. Hingga-

"Umurnya 16 tahun, ngaku keluarganya pak Altar, tapi bukan siapa-siapanya. Dasar simpenan om-om! Bitch!"

****

Fani makan dengan santai tanpa memperdulikan caci makian dari belakangnya.

"Gada akhlak banget sih, Lo!"
"Kalo gue gada akhlak berarti lu kagak ada iman," balas Fani sarkas tapi tenang membuat seseorang yang berdiri dibelakang Fani tersenyum sinis.

"Tajem juga tuh mulut."
"Sering gue asah pas ikut enak gue ghibah," jawab Fani ngawur.

"Stop Key, lo mah bikin ermosi mulu," ucap Jika membuat Fani terkekeh.

"Emosi, Ki. Oh iya salken gue Keyla kembarannya Kila," ucap Keyla duduk disebelah Fani.

"Kenapa hidup gue dikelilingi sama orang-orang kembar," gumam Fani jengah.

"Ya udah gue kesini cuma mau ambil Kila aja. Ayo, Ki, ada jam praktek. Lagian nih si Altar udah dateng," ucap Keyla menarik tangan kembarannya dan pergi meninggalkan Fani sendirian.

Fani hanya memutar bola matanya jengah dan menatap kearah pintu masuk kantin dimana sosok Altar berjalan kearahnya.

"Gimana tadi rapatnya?" tanya Fani saat Altar duduk disebelahnya.

"Not bad, udah selesai makannya?"
"Belum, bantuin habisin," ucap Fani yang dibalas gangguan pasrah oleh Altar.

"Simpan laptopnya," ucap Altar yang dituruti Fani.

******

Devan menatap jengah ibu-ibu yang sedang bergosip ria sesekali menatapnya dengan genit.

Jika ditanya sekarang dia dimana, maka jawabannya adalah dirumah orang. Ya, ia terdampar dirumah orang lebih tepatnya dirumah salah satu teman arisan mamanya.

"Ini Devan atau Devon, Jeng?"
"Ini Devan, adiknya Devon," jawab mama Rachel dengan santai.

"Udah punya pacar belum, Van? Anak tante kayaknya seumuran kamu deh." Devan tersenyum kecut menatap tante Mira dan tante Yola yang terus saja bertanya.

"Mau dijodohin sama siapa, Jeng? Anaknya situ kan udah kuliah semua, wong Devan masih kelas 2 SMA," balas tante Yola pada tante Mira.

"Lama-lama gue stres kalo disini terus," gumam Devan sepelan mungkin.

"Ma, Devan keluar dulu ya, mau ambil power bank," izin Devan yang dipanggil oleh mama Rachel lalu ia pergi.

Ia sedikit merasa jengkel dengan mamanya yang memaksa ia untuk mengantar sang mama arisan dan berujung ikut masuk kedalam.

Devan keluar dari rumah mewah berlantai 2 itu lalu berjalan keluar gerbang, ia sengaja meninggalkan mobilnya agar sang mama tidak curiga jika ia kabur.

Tapi, saat ia keluar gerbang, ia menabrak sesuatu yang membuatnya mundur beberapa langkah.

"Kalo jalan lihat-lihat."

"Eh, maaf ya, aku gak sengaja," ucap Devan santai karena seseorang yang menegurnya juga santai tidak ada intonasi tinggi, bahkan seperti seorang ibu yang menasehati anaknya yang jatuh dari sepeda.

POSISI ERRORजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें