part 8 hm (ulang)

1.4K 133 9
                                    

"Rachelnya aja yang baperan.

Plak!
Plak!
Brak!

"Awww, sakit woi!"

"Iya lo sakit, otak lo minta diupgrade ulang," sembur Eza kesal.
"Apaan sih?"
"Lo tadi bilang Rachel baperan, sesama makhluk hidup tuh gak boleh gitu!" nasihat Bagas dianggukki semua.
"Kalian denger ya?" Devan menatap teman-temannya sambil meringis.

"Iya deh maaf, nggak sengaja nih kulut lost," ucap Devan nyengir.

"Ya udah ayo pulang, males gue," ajak Eza mengomando anak SLC pergi.

******

UAS selesai, libur 2 minggu setelah pembagian rapot nanti, ada class meeting, yang pasti ada perlombaan. Maybe.

Devon memijat pelipisnya pusing karena lagi-lagi anggotanya sangat tidak kompak.
"Pilih!" perintah Devon melempar kapur tulis kearah papan tulis yang sudah tertulis agenda mereka.

"Karena kita hanya mempunyai data sebesar 7 juta saja dan tentunya akan kurang, bagimanajika kita manarik seriap siswa sebesar 5 ribu rupiah atau sepuluh ribu, dari 4 ribu siswa nanti kita bisa mendapatkan sekitar 20 juta. Dan anggaran tahun lalu kita punya anggaran 20 juta kurang."

"Usulan lomba?" tanya Devon.

"Gimana kalo lomba dibuat 4 hari saja? Senin kita buat acara ringan seperti lomba nomor 3 dan 7 selesai jam 11 besoknya berturut sampai rabu dan kamisnya kita adain jalan sehat dengan membagikan kupon disetiap peserta guru serta murid. Nah disela nanti pembagian hadiah nanti diisi sama anak band."

"Kalian buat saja proposalnya kalo sudah jadi kirim kesaya. Oh iya, pemilihan ketua osis baru nanti setelah liburan. Saya agak kecewa pada pembimbing kalian yang memperpanjang jabatan saya," ucap Devon membereskan ranselnya.

"Saya tunggu nanti malam," ucap Devon berlaly pergi meninggalkan ruang OSIS.

"Sumpah gue kesel banget sama kak Devon, dia enak tinggal ngomong kita yang ngelakuin."

******

"Fani."

Fani menoleh kebelakang saat namanya dipanggil. Tangannya masih menggantung ingin menggapai snack keripik kentang dirak atas.

"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, Mas. Ngapain disini? Sendiri?" tanya Fani saat melihat Altar datang dengan troly yang berisi snack.

"Stok cemilan, kesini sama bunda, lagi dibagian perlengkapan roti," jawab Altar mengisi snack ditrolynya hingga penuh.

"Ya udah abis ini Fani mau ketemu binda dulu," ucap Fani dengan terampil tangannya mengambil snack berukuran jombo lalu memasukkannya kedalam troly.

"Assalamualaikum, Bunda," salam Fani selesai dengan snacknya.

"Waalaikumsalam, kok masih pake seragam?"
"Hehehehe, dari sekolah langsung kesini," jawab Fani tersenyum.

"Kata mas Altar bunda mau buat kue banyak, ada acara apa?" tanya Fani melihat trolly ukuran jumbo milik bunda Hara.

"Lah? Kamu belum dikasih tau Altar?"
"Kasih tau apa, Nda?"

"Papa kamu sama ayah Agra mau buat syukuran atas berhasilnya proyek besar yang mereka bangun. Acaranya kan nanti malam dirumah kamu," jawab bunda Hara membuat Fani menggelengkan kepalanya. Ini perasaan dia anak kandung atau anak pungut sih? Kok apa-apa tidak tau.

"Owalah, Fani bantu ya, mau buat kuenya dimana?"
"Dirumah kamu, biar gak bolak balik nanti malam."
"Ya udah ay-"

"Udah belum sih, Bund? Altar capek baru pulang dari luar kota astaga." Altar datang dengan wajah memelasnya, rambutnya sudah bisa dibilang lepek, wajahnya terlihat sangat lelah, dan pakaiannya juga bisa bisa dibilang sedikit berantakan.

POSISI ERRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang