3 tahun lalu.....
"aku ingin mengakhiri hubungan ini jeon" ucap taehyung dengan santai sambil menegak sekaleng birnya. Sedangkan jungkook seakan terhempas begitu kuat karena kekasih yang ia cintai ingin mengakhiri hubungan mereka.
"ke-kenapa hyung? jeon membuat salah ya? maafkan aku akan kuperbaiki sikapku hyung"
"bukan itu jeon, aku sudah kembali normal sekarang aku pun memiliki wanita yang kucintai jeon aku akan menikah dengannya sebentar lagi,maafkan hyung ya"
Jungkook berlari meninggalkan taehyung, ini sakit sangat sakit sampai ingin rasanya jungkook mati sekarang juga.
"KAU JAHAT HYUNG! AKU MEMBENCIMU!" jungkook berteriak sekuat mungkin,melepaskan rasa sakit dan kecewa dalam hatinya.
3 tahun pun berlalu....
"jimin hyung, aku mau cincin ini ya" ucap jungkook manja. Jimin tak menggubris keinginan kekasihnya itu ia sibuk menatap layar laptopnya,sedangkan kelinci yang merasa terabaikan mencoba menggoda jimin.
"turun dari pangkuanku jeon, aku harus menyelesaikannya lalu kita bisa bermain nanti"
"tidak mau daddy tidak mau dengarkan aku dulu"
Jimin menghela napas,mengalah dan mencoba mendengar apa keinginan baby boy nya itu.
"mau cincin ini daddy" ucap jungkook sambil bergerak nakal diatas pangkuan jimin, sehingga jimin merasa kejantanannya tergesek.
"jangan bergerak begitu jeon! iya nanti dibelikan tapi menyingkir dulu"
"tidak mau! daddy aku mau disentuh sudah seminggu kita tidak bermain rindu penis daddy" jungkook semakin nakal bergerak sensual memancing jimin yang menahan nafsunya mati matian.
"nakal sekali, jangan menyesal baby"
"shhh.....ahhh taehyunggg lebihhh cepatthhh ahh taeeehhh"
Mengapa jimin tidak mau menyetubuhi jungkook karena setiap desahannya hanya nama taehyung yang terucap sumpah jimin benci itu tapi disisi lain jimin sudah terlanjur sayang pada jungkook toh selama ini jungkook juga tidak bertemu taehyung mungkin ia hanya belum bisa melupakannya saja begitu pikir jimin.
"mau cum taehhh jeon mau cum"
Jungkook mengejang kekita ia sampai pada titik putihnya, jimin langsung mencabut penisnya berbaring disamping tubuh lemas jungkook.
"maafkan jungkook daddy hiks pasti daddy tersakiti lagi"
"sudah jangan menangis, aku tidak apa apa jungkook asal kau bahagia" ucap jimin sayang.
Jungkook juga tidak mengerti, kenapa setiap bercinta ia selalu memikirkan taehyung padahal itu sudah tiga tahun lalu, apalagi jungkook memiliki jimin yang menyayanginya begitu dalam, ia sudah menahan mati matian agar nama kim sialan itu tidak terucap namun nihil.
Keesokan harinya jimin datang mengujungi toko roti jungkook, ia melihat bunnynya sibuk menghias kue ulangtahun ya mungkin itu pesanan.
"pesanan dari siapa hm?" tanya jimin sambil memeluk jungkook dari belakang.
"tidak tahu hyung, pelanggan ini hanya meminta diantarkan kesebuah apartemen dekat sini"
"hmm begitu ya, aku rindu padamu"
"aku juga, nanti malam aku menginap diapartemenmu ya hyung?"
"baiklah, tak apa pergi sendiri mobilku dipinjam kawanku nanti sore"
