tiga

3.6K 880 320
                                    

sebagai mahasiswa ilmu komunikasi, bisa dibilang park jihoon ini yang paling santai diantara kedua temennya. tugas mah pasti tetep ada, tapi enggak sampe kayak yoshi yang kalo malem suka ngerjain tugas dengan sekelumit huruf tapi hurufnya diitung, bukan dirangkai jadi kata. nggak juga kayak junkyu yang harus mastiin itungannya balance atau engga.

di semester 1 ini, jihoon masih santai. masih dapet mata kuliah dasar jadi tetap ada waktu untuk ngebucin bersama chaeyeon. WALAUPUN SEKARANG UDAH PUTUS.

iya... beneran putus. kejadian tadi siang udah keputusan final. nggak bisa diganggu gugat.

jihoon sedih, sih. makanya daritadi dia termenung di pos ronda blok T sambil nungguin adzan magrib berkumandang lima menit lagi.

nunggu doang, solat kagak.

astagfirullah.

padahal mau galauin chaeyeon juga gak guna, mereka pacaran sembilan bulan kayak nggak pacaran. apa yang mau dikenang? pait semua.

"wih tumben udah di pos ronda!" seru junkyu yang baru keluar dari rumah sambil make sarung dan peci. "jangan galau, hoon, mending solat yuk tentramkan hati dan jiwa."

"bacot lu pergi sana, gua gamau diceramahin."

junkyu ngelus dada, "anjing."

"elu."

"bangke."

"elu juga."

"sarap."

"kalo itu gua." ujar jihoon mengakui. "dah ah gua aja yang pergi."

"heh mau kemana lo?!!!" seru junkyu heboh, sampe-sampe pak rt dan dedek junghwan yang lagi jalan menuju masjid ikut menoleh.

"beli amer." jawab jihoon cuek.


















jihoon nggak beneran beli amer kok gais. doi melipir ke indojuni depan komplek, mau beli eskrim vienetta sekaligus menghamburkan duit. tapi, begitu jihoon keluar dari indojuni, mata cowok itu menangkap sebuah pemandangan yang.. wow... impressive.

"wihhh, siapa tuh?"

jihoon nyamperin seoyeon yang abis di drop sama seseorant di depan indojuni. nggak keliatan sih siapa orangnya, yang pasti cowok dan kelihatannya mereka abis jalan.

"ngagetin anjir!" sungut seoyeon sambil memandang jihoon sinis. "ngapain lo disini?"

"harusnya gue yang nanya, ngapain lo turun disini? ga di rumah? yang tadi itu siapa?"

"temen."

"temeeen apa temeeeennn."

"TEMEN!" seru seoyeon.

"dih ngegas, santai kali mbak. selamet ye." cibir jihoon.

"selamet apaan?" seoyeon mendelik, tapi gak lama kemudian malah jalan duluan, ninggalin jihoon di depan indojuni kayak orang gila.

mau nggak mau—tentunya biar ga disangka gila—jihoon nyusul seoyeon. pemuda itu menyamakan langkah kaki mereka sambil tersenyum geli melihat sohibnya masang muka jutek.

"dapet cowok setelah 3 tahun menjomblo aciaat ciaatt."

"kata seseorang yang baru diputusin." sindir seoyeon.

"anjinggg kenapa semua orang bahas itu?!"

"turut bersuka cita ya, hoon. panjang umur dah lu keluar dari toxic relationship." balas seoyeon, gak memedulikan umpatan jihoon.

treasure: (2) dumb and dumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang