𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐢𝐱 - 𝐋𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫

55 23 22
                                    

Beomgyu berjalan menelusuri hutan dengan muka masam, ingin rasanya ia menginjak-injak pembuat game ini

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Beomgyu berjalan menelusuri hutan dengan muka masam, ingin rasanya ia menginjak-injak pembuat game ini. Taehyun hanya mengekori Beomgyu, ia membawa belati untuk berjaga jaga. Beomgyu membawa tongkatnya dan sabuk berbentuk telur yang tak tau apa fungsinya.

Sudah hampir sepuluh menit mereka berjalan, tapi msreka hanya menemukan kayu bakar untuk menghangatkan mereka saja. Mata Beomgyu berbinar ketika melihat pohon apel dan semak beri di depannya.

"Yak, Kang Taehyun!"

Taehyun yang merasa dipanggil, menoleh ke arah Beomgyu. Taehyun melihat Beomgyu berdiri di sebelah semak beri, telunjuk Beomgyu menunjuk pada semak tersebut.

"Ambil ini, Kang! Aku akan mengambil beberapa apel, setelah itu aku akan mencari kelinci atau rusa." Beomgyu meninggalkan Taehyun yang masih memetik beri liar itu.

Setelah mengumpulkan banyak apel, dengan menenteng kayu bakar di punggungnya dan keranjang apel di tangannya, Beomgyu melangkah kan kakinya tak tau arah.

Semoga saja ia hafal jalan pulang.

Srek!

Mendengar ada pergerakan, Beomgyu berjalan perlahan menuju semak semak di sampingnya. Tongkat di tangannya ia arahkan menuju semak tersebut, dalam hitungan ke tiga ia menancapkan tongkat dengan cepat ke arah semak tersebut.

"ASTAGA MAMAAA!!!"

"Anjir manusia, kukira mangsa."

Beomgyu hampir saja menusuk seorang namja dengan seragam berwarna hitam. Namja tersebut menghela nafas lega ketika tongkat Beomgyu tidak mengenai kepemilikannya, melainkan hampir mengenainya. Jika Beomgyu menggeserkan tongkatnya lima sentimeter, bisa dipastikan masa depan namja tersebut hancur.

"Hampir saja kau menusukku dasar orang gila!" namja tersebut bangkit dari duduknya dan menatap Beomgyu sengit.

"Siapa yang kau bilang gila, hah?!"

"Orang waras mana yang berjalan membawa tongkat sambil memakai sabuk aneh itu?!"

"Aku juga tidak tau sabuk ini gunanya apa!"

"Pantas saja kau gila!"

Taehyun yang jengah mendengar perdebatan mereka berdua, segera pergi dari acara memetik buah berinya. Ia mengecek sekilas buah di keranjangnya, sepertinya sudah cukup untuk mereka berlima.

Saat Taehyun datang ke lokasi, bisa dilihat kedua namja itu sedang bergelud tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Tak peduli dengan banyak pohon yang tumbang akibat serangan mereka berdua, mereka malah saling menjambak rambut satu sama lain.

Amarah Taehyun semakin meledak ketika melihat kayu bakar dan keranjang apel tersebut berhamburan dimana-mana. Bahkan ada yang terinjak ataupun peot karena jatuh terlempar. Kayu bakar yang tadinya diikat rapi, sekarang malah terbakar seiring mereka terus beradu tongkat.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Jan 02, 2021 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

End Game || TXTOù les histoires vivent. Découvrez maintenant