𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐅𝐢𝐯𝐞 - 𝐍𝐞𝐱𝐭

55 21 14
                                    

Kini tersisa satu orang di tim lawan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kini tersisa satu orang di tim lawan. Soobin, Beomgyu, dan Taehyun masih sibuk mencari Yeonjun yang berlarian jauh entah kemana. Seandainya naga itu tidak mengejar Yeonjun, mereka pasti dapat mengepung sang pemilik naga.

"Argh, sshhh, naga sialan!" Yeonjun terjatuh dari tempat yang cukup tinggi, bisa ditebak itu adalah lubang jebakan. Percuma Yeonjun melompat karena lubang itu dalam, mau menggapai tanamanpun percuma, tanaman tersebut tidak dapat menahan berat badan Yeonjun.

Yeonjun segera bersembunyi di balik batu saat naga tersebut mendekat. Di ambilnya tombak yang tergeletak dengan mayat di sampingnya, ia mengambil ancang-ancang untuk melemparkan tombak tersebut. Saat naga tersebut berdiri di atas lubang, dengan sekuat tenaga Yeonjun melempar tombak tersebut sehingga perut naga itu.

Naga tersebut berteriak kesakitan dan berusaha untuk melepas tombaknya, yang ada malah tombak itu semakin masuk ke dalam tubuhnya. Karena teriakan makhluk tersebut, Soobin dapat mengetahui keberadaan Yeonjun.

"Ayo cepat Tae, dua puluh meter ke depan!" Soobin berlari mendahului Taehyun yang masih sibuk membaca bukunya. "Tunggu aku, hyung!"

Betapa terkejutnya mereka saat telah sampai di lokasi, naga yang mereka takuti telah tumbang. Soobin berjalan menuju ke arah lubang yang terbuka lebar dengan hati-hati, takut kalau ada binatang buas di dalamnya. Ia lega menemukan Yeonjun di dalam sana.

Soobin berpikir bagaimana cara mengeluarkan Yeonjun dari sana, hingga ada sebuah tanaman besar tumbuh sendirinya dan masuk ke dalam lubang.
"Pegang tanamannya, hyung." ucap Beomgyu dari jauh.

Segera Yeonjun memegang kuat tanaman yang ditumbuhkan Beomgyu, kemudian tanaman itu menarik Yeonjun untuk keluar dari dalam lubang. Yeonjun meringis sedikit saat ia mencapai ke permukaan, kaki kanannya sedikit membengkak.

Tepat setelah Yeonjun dikeluarkan, sirine berbunyi dengan kencang. Tak lama sebuah hologram muncul di hadapan mereka.

'Waktu permainan sudah habis! Diharapkan semua peserta untuk berkumpul di lapangan. Kalian dapat mengecek posisinya lewat radar.'

Untungnya jarak lapangan tersebut tidak jauh, Yeonjun tidak perlu kesusahan untuk berjalan. Sesampainya mereka di lapangan, mereka disambut oleh tim lawan. Siapa lagi kalau bukan Hyunsuk.

Hyunsuk duduk di atas griffin yang ia ciptakan dengan wajah masamnya. Yeonjun yang melihat itu tertawa terbahak bahak, menyedihkan menurutnya.

"Hei bocah!" Hyunsuk menoleh ke arah Yeonjun.

"Gimana rasanya kemakan kata-kata sendiri?" Yeonjun mengeluarkan smirk nya. Hyunsuk tak menanggapi perkataan Yeonjun, ia lebih memilih untuk tidur diatas griffin nya.

Dua buah helikopter datang untuk menjemput mereka. Sebelum mereka masuk, moderator permainan menyerukan pemenang.

'Karena tim Treasure hanya bertahan satu anggota hingga permainan selesai, maka pemenangnya adalah tim TXT.
Selamat bagi para pemenang!
Silahkan menaiki helikoper dan kembali menuju gedung utama.'

End Game || TXTWhere stories live. Discover now