" t i g a p u l u h d u a "

Start from the beginning
                                    

"Coba aja lo bayangin lo berdua di posisi Nayoung, lo ada di posisi dimana lo dikelilingin 7 anak pak Kim. Mungkin gak sih lo gak jatuh cinta sama salah satunya?"

"Nggak" jawab Jessi tersenyum dengan tatapan kosongnya ke arah taehyung.

Windy membuyarkan lamunan nya, lalu ia mencubit Jessi.

"Kan, pasti dia jatuh cinta sama salah satu dari kita. Dan saingan terberat gue itu Jungkook. Makanya jangan sama samain atau bandingin gue sama Jungkook"

"Uhm... Kak" windy menunduk dengan wajah sendunya. "Maaf aku ngomong ini. Tapi aku mau kakak jauhin Nayoung"

"Ap-"

"Ini terlepas dari peran aku sahabat nayoung ataupun orang lain untuk nayoung"

Wajah taehyung bertanya-tanya

"Kak, tolong stop bersikap egois. Selama ini kakak cuma mikirin kepuasan hati kakak, kakak gak pernah kan mikirin bener bener apa dampak dari hubungan terlarang kakak?"

"Gue udah pikirin itu, dan gue tetap mau bersikap egois. Sekali lagi, ini bukan urusan kalian"

"Ini memang bukan urusan aku, Jessi, ataupun kara kak. Tapi, aku kasian sama Nayoung."

"Apa yang harus lo kasianin, gue sama nayoung saling suka, gak ada yang dirugikan disini. Kalo pun kita keluarga, kita bisa tetap saling cinta tanpa status. Gak ada salahnya"

"Jelas salah kak. Dari perasaan kalian satu sama lain aja itu udah jelas salah. Kakak harus tau, kalo nayoung itu lebih cinta ke Jungkook"

"Maksud lo apa bilang kayak gitu ke gue hah?"

"Aku jujur, seharusnya aku gak kasih tau kakak tentang ini. Tapi nayoung banyak cerita keluhan hidupnya selama dia tinggal dirumah keluarga Kim. Sejak kita kenal, dia selalu bilang dia sayang sama Jungkook walau jungkook sering isengin dia"

Taehyung tidak berkata kata mendengar ucapan windy.

"Setelah dia didorong ke kolam 2 meter itu, dia bilang ke aku. Walau yang jungkook lakuin ke dia itu nyelakain dia, dia tetep sayang sama Jungkook. Bahkan setelah seragamnya diumpetin, kakinya dicekal di kantin, bajunya disiram saus, foto jeleknya di pajang dimading, sampe kejadian coret coret wajah itu. Walau nayoung nangis setelah semua itu, nayoung tetap cinta sama Jungkook"

"Windy..." Jessi memegang bahu Windy untuk menyudahkan ceritanya tentang Jungkook pada Taehyung yang terlihat menahan tangisnya.

"Maaf aku harus bicara jujur kayak gini kak. Sampe sekarang sosok yang ada dihati Nayoung itu Jungkook. Nayoung bilang ke aku, dia tau jelas kak taehyung suka sama dia, tapi kalo dia nunjukin ketidaktertarikannya ke kak taehyung itu bakal nyinggung kak taehyung. Makanya selama ini dia respon kak taehyung, dan kak taehyung ngerasa kalo nayoung balas perasaan kakak. Itu semua salah paham kak. itu cuma usaha nayoung agar kak taehyung gak benci dia. Tolong untuk gak salah paham atas sikapnya nayoung"

Taehyung menghela nafas, ia berdiri dan menatap Nayoung.

"Jaga nayoung sebentar, gue mau beli minum" ucap Taehyung yang langsung keluar dari ruangan.

"Win... Lo bener bener jalanin rencana ini?" tanya Kara yang menatap heran windy.

"Beban Nayoung harus selesai setelah ini. Gue gak tega denger suara tangisnya di telpon tiap malem cuma ngomongin perasaan yang seharusnya gak ada" jawab windy

"Tapi rencana ini belum dapet persetujuan dari nayoung" ucap Kara

"Persetujuan nayoung belakangan. Yang penting setelah dia sembuh dia gak akan stress mikirin kelakuan abang abangnya ini"

"Tapi lo tau kan nayoung cinta banget sama Kak Taehyung? Kenapa lo bohongin kak taehyung?"

"Karena kak taehyung gak akan ngalah. Bahkan untuk jungkook sekalipun. Kalian tau itu"windy menaikan nada bicaranya. "Udah cukup drama romantis antar kakak adik yang seharusnya gak terjadi ini. Gue tau mungkin judulnya gue ikut campur, tapi gue gak gamau sahabat gue terjerumus lebih dalam lagi"

"Tapi ucapan lo keterlaluan win, lo gak liat respon kak taehyung tadi?" bentak Jessi

"Perasaan dia gak penting jess, perasaan nayoung yang seharusnya kita utamain sekarang. Lo gak berniat bela Kak taehyung kan?"

Jessi mengerutkan alisnya menatap Windy, "gue bakal cek keadaan kak Taehyung" Jessi keluar dari ruangan Nayoung.

"Belain aja sana, lo emang gak pernah bisa gak belain cowok ganteng!" teriak Windy yang kesal pada respon Jessi.

"Windy..." Kara menenangkan Windy


















Disamping itu, taehyung yang berada di kantin outdoor lantai 10 rumah sakit itu masih menikmati kopi kalengnya sambil menikmati pemandangan jalanan.

"Kak taehyung... Maafin windy ya kak, dia emang keterlaluan"

Taehyung masih tak menggubris ucapan Jessi yang berusaha meminta maaf pada taehyung.

"Aku tau Windy kelewatan, tolong jangan bully dia disekolah ya kak. Windy cuma khawatir aja sama Nayoung"

"Apa bener nayoung suka Jungkook?"

Jessi mengingat ucapan Nayoung tentang Jungkook.

"gue suka Jungkook jess, gue yakin itu. Dan untuk kak taehyung... Gue rasa gue cinta kak taehyung, dia punya sosok abang sekaligus pacar yang buat gue gak bisa milih"

Itu adalah perkataan Nayoung yang Jessi ingat

Jessi mengangguk mengiyakan pertanyaan Taehyung.

"Tapi Nayoung-"

"Gak. Gak usah hibur gue atau nyemangatin gue tentang ini. Gue udah gak mau denger hal hal tentang perasaan nayoung, jungkook, ataupun gue. Cabut lo" ucap taehyung dengan wajah dinginnya.

Taehyung mengeluarkan sebatang rokok dan membakar ujungnya.

"Kakak gak benci nayoung kan?"

"Gue gak tau, lawan dari cinta itu benci atau pengorbanan. Liat aja nanti, dari dua pilihan itu mana yang gue pilih" jawab taehyung sambil.mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.

Jessi perlahan balik badan dengan wajah khawatirnya.

"Gue gak bakal.bully windy, tenang aja" Ucap taehyung tanpa berbalik badan

Taehyung kembali menikmati sebatannya sambil.menatap langit.

"apa lo se cinta itu sama jungkook? Gue tetap harus milih salah satu dari benci dan pengorbanan, tapi pilihan itu belakangan setelah gue yakin sama perasaan lo"

𝐂𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫'𝐬 [End]Where stories live. Discover now