O8. Seperti Bintang

16.1K 3.3K 1.4K
                                    

“Kak sekarang lagi sibuk ngapain? Kok udah lama banget gak live?” Baca Alpha pada kolom komentar Live Instagramnya.

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa bujang lantai dua adalah para maniak sosial media. Liat aja sekarang, Alpha aja yang karakternya tukang emosi kalo ada Rosie sukanya Live instagram. Dulu pas belum bentrok ama mba mawar, doi bisa aja live tiap hari. Tapi, terlalu banyak kejadian tak terduga di kosan ini jadi mau tidak mau kebiasaan livenya pun perlahan dilupakan.

“Gue sibuk praktek di kampus dan lagi males aja main sosmed,” Jawab Alpha.

Matanya kembali membaca komentar-komentar yang membanjiri Live instagramnya.

“Kak kok bisa gitu sih nemu kosan yang satu frekuensi gantengnya? Hiks mau mimisan,” Pertanyaan berikutnya yang dibaca Alpha.

Alpha tertawa sambil memperbaiki kupluk abu-abunya, “Kebetulan aja sih,”

“Kak room tour lagi dong! Kangen mau liat para bujang ngelakuin apa aja,” Baca Alpha lagi.

Cowok itu mengangguk lalu mengambil alih hapenya yang bersandar di dinding meja. Tangan satunya membuka pintu dan mengelilingi beberapa ruangan yang sukses membuat viewers live instagramnya bertambah.

“Lagi ngapain tuh, Kak?” Sahut Lingga saat melihat Alpha yang lagi bicara sendiri sambil menunjuk beberapa spot unggulan kosan ini.

Alpha menoleh, “Nah, kebetulan disini ada Lingga, Januar dan Danish!”

“Eh, gue mau naik dulu ya? Lupa ada tugas yang belom kelar,” Danish cepet-cepet mau kabur.

Rasanya serba salah kalo jadi Danish. Mau main di bujang lantai tiga tapi sayang Lukas jailnya kadang tidak ditakar terus kalo mau main di bujang lantai dua...kayaknya semua udah tau jawabannya gimana. Satu-satunya tempat teraman dan ternyaman yaitu di bujang lantai satu.

Tapi, sepertinya kenyamanan nggak terasa lagi pas liat Alpha mendekat.

Dosa apa Danish di masa lalu sehingga dia ketemu mulu dengan bujang lantai dua?

Lingga menarik tangan Danish saat melihat cowok itu mau bangkit, “Aelah, skip aja dulu. Mending kita lanjut main ramal-ramalan!”

Januar tersenyum, “Ntar deh gue bantu, ehehe,”

Dari jawaban Januar sih udah bisa dijamin seratus persen soalnya doi emang yang paling pinter diantara para bujang lantai satu. Dia juga jago sejarah, jurusan hukum dan jago matematika. Pentingnya lain dia paling pantang langgar janji, apapun alasannya. Jadi...Danish akhirnya pasrah dan memilih sok asik main ramalan.

“Kayaknya kalian mending liat tiga orang ini main ramalan. Gue mau laundry baju dulu,” Kata Alpha sambil menyerahkan ponselnya kepada Lingga, “Lo live aja ya disini. Kalo udah lo simpen aja hapenya di kamar gue,”

Lingga mengangguk, “Asiap!”

Danish akhirnya bernafas lega setelah melihat Alpha berjalan menjauh. Selanjutnya mulailah aksi trio alias kembaran upin ipin ditambah badrol. Mereka memulai aksi main ramal-ramalannya menggunakan kartu remi.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KOSAN 23 BUJANG Where stories live. Discover now