O7. Berbeda

15.1K 3.3K 1.1K
                                    

DICARI!

PARTNER MENJUAL BAKSO

Gaji : 5jt/bulan.

Syarat :

1. Laki-laki berusia minimal 20 tahun
2. Berpenampilan menarik
3. Tampan
4. Tinggi min. 170cm
5. Memiliki pesona unik
6. Dalam CV harap mencantumkan jumlah mantan
7. Memiliki keahlian seputar membuat bakso dan mencuci mangkok

Jika merasa memenuhi syarat diatas, silahkan datang ke lapak Mas Cahyo di Kampung Apa aja jadi duit RT. 04 RW. 05 (10 meter dari Kosan Warisan Sujarat / Kosan 23 Bujang).

Jika ada yang kurang dipahami bisa langsung menghubungi nomor di bawah!

Mas Cahyo (085 xxx xxx xxx)
Terima kasih.

Catatan :
Terakhir pendaftaran jam 10 pagi.
Wawancara akan dilakukan sebelum sholat jum'at.

Semenjak pengumuman itu telah dipasang setiap tiang listrik, udah banyak cowok yang ngantri di depan lapak Mas Cahyo. Rata-rata pada tinggi dan lumayan cakep. Sangking ramenya cewek-cewek yang nggak sengaja lewat di jalan pada mampir sambil buat konten Bukan Salah Jodoh khas anak tiktok.

"Next!" Teriak Cahyo ketika berhasil mengeliminasi cowok yang menurutnya nggak cocok dengan standar ketampanan Sujarat Company.

"Nama Saya Karno," Peserta berikutnya kembali memperkenalkan diri.

"Umur?"

"Dua puluh empat tahun,"

Cahyo mengangguk, "Oke, nais! Nggak terlalu tualah jadi partner saya,"

Karno tersenyum.

"Jumlah mantan berapa?"

Karno mengentuk dagunya seolah berpikir. Mantannya banyak banget sampai ada yang namanya kembar. Dulu ada Jena, Jeni, Jeje, Krysya, Kresya, Krasya, Mei-mei bahkan Susanti. Karena dia berfokus pada durasi wawancara yaudah dia nyebut seingatnya aja.

"Kurang lebih kayaknya tiga puluh," Jawabnya final.

Cahyo cuman ngangguk-ngangguk doang terus liatin CV calon partnernya itu.

"Keahlian membuat cewek klepek-klepek," Baca Cahyo.

"Bener."

"Motto hidup adalah setia. Loh, setia maksudnya ini gimana? Kan situ mantannya banyak?" Cahyo menatap Karno lagi.

Karno mengibaskan rambutnya, "Gini loh mas e...setia maksudnya setiap tikungan ada. Pacar gitu loh,"

Cahyo tertawa, "Oalah. Bilang makanya mas e!"

Suasana wawancara berjalan lancar. Udah banyak yang tereliminasi karena keburu mengundurkan diri, selera ketampanan Sujarat Company kadang nggak masuk akal. Akhirnya tersisa satu pendaftar yang sibuk makan permen karet.

"Kamu yang nomor terakhir maju!" Panggil Cahyo.

Cowok yang memakai baju jaket denim itu maju. Tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya. Cahyo perhatikan sih kayaknya ini calon kandidat kuat yang mesti diterima setelah Karno.

Coba kita lihat wajahnya, oke tipe Sujarat Company banget. Rambutnya item, kulitnya putih, idung kayak prosotan, tingginya kayaknya hampir kayak Cahyo, stylenya juga nggak kampungan. Kayaknya ini cowok bakal lolos jalur VIP tapi karena Cahyo berusaha profesional jadi doi bertanya kayak pertanyaan sebelumnya. Bisa dibilang formalitas aja sih.

KOSAN 23 BUJANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang