"Aku tak peduli" sahut Masumi

"Kalian, jadilah seperti Masumi sekali saja. Rasanya dari waktu Azu-nii kalian malah memperhatikan setiap gerakan ku" ucapku sedikit merinding takut

***

Di luar sedang hujan, di dorm juga hanya ada aku, Citron, Sakuya dan Matsukawa. Yang lain sedang keluar, tadi juga Izumi bilang mau berbelanja.

"Ja kita bersih-bersih" ucapku yang turun ke arah dapur dimana letak alat kebersihan berada.

"Fuyumi-san, ada yang bisa ku bantu?" Ucap Sakuya yang berada di ruang tengah setelah melihatku mengambil beberapa lap.

"Sakuya ya, kau bisa mebersihkan lantainya" ucapku dan menyerahkan penyedot debu ke arahnya.

Aku pun membersihkan meja dan juga peralatan dapur. Sedangkan Sakuya menunggu untuk giliran membersihkan lantai.

Sekitar 15 menit aku selesai dengan dapur dan ruang santai alias ruang tengah.

"Ja, Sakuya kau bisa mulai" ucapku

"Ha'i" ucapnya dan langsung menyalakan penyedot debu. Aku yang mengelap kaca yang langsung menghadap taman dengan senang hati.

Cklek

"Are? Kantoku, kau kenapa?" Ucap Sakuya

Aku pun berbalik dan melihat Izumi yang sudah basah dan juga salah satu pipinya yang memerah. Aku pun mendelik ke arah Masumi yang sama juga basah.

"Siapa yang berani menamparmu?" Ucapku yang berdiri di samping Sakuya sambil menatap Izumi penuh selidik.

"Nggak, nggak kenapa-kenapa kok" ucap Izumi

"Maaf, aku tidak bermaksud..." Lirih Masumi yang kemudian berjalan masuk.

"Woi!! Aku habis bersih-bersih ini!" Kesalku yang tak di hiraukan sama sekali oleh Masumi yang terus masuk dengan keadaan basah.

"Masumi-kun?" Panggil Sakuya hendak meraihnya tapi Masumi hanya berjalan lurus.

"Geez, kau diam disini" ucapku yang menunjuk Izumi

"Ha-ha'i" ucapnya dengan berdiri tegap

Aku pun berjalan untuk mengambil handuk untuk mengeringkan badan Izumi.

"Keringkan kakimu, dan segera mandi. Supaya tak terkena flu" ucapku yang membantu mengeringkan kepalanya.

"Sakuya" panggilku yang merasakan Sakuya yang masih menatap kepergian Masumi.

"Ha'i, Fuyumi-san" ucapnya yang agak kaget karena namanya di panggil.

"Letakkan saja penyedot debunya, kau lihat keadaan Masumi. Sepertinya di sedang bersedih" ucapku

"Tapi" ucap Sakuya yang tak enak.

"Pergi saja, siapa tau dia lebih membutuhkan mu" ucapku sambil tersenyum

"Baiklah, Fuyumi-san" ucap Sakuya mantap

Aku pun beralih ke arah Izumi setelah melihat Sakuya meletakkan penyedot debunya.

New Isekai?! || A3 FanfictiinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang