01

422 56 1
                                    

-
-
-
***
Dan setelah itu, kami berdua kaget ya lebih tepatnya dengan konteks maksud kaget yang berbeda setelah melihat sesuatu yang mendekat ke arah kami.

'woah, memang besar ya. Bahkan aku belum pernah sedekat ini saat di dunia nyata' pikirku setelah melihat itu yang ada di depan mataku.

"Benar! Lihat lah ini!" Pekik seseorang yang mengendarai itu.
-
-
-
***

Aku yang masih melihat ke arah orang yang sedang mengendarai buldozer itu, sedangkan Shinshu hanya menatap buldozer itu dengan terbengong.

"Aniki, boleh kugusur nih?" Ucap orang yang ada di dalam Buldozer itu, ya itu Sakoda

"Sakoda, lakukan saja" ucap Sakyo.

"Yamette kudasai!!!" Teriak seseorang, aku melihat ke orang itu hanya tersenyum kecil. Seseorang dengan rambut coklat dan kacamatanya datang.

'Useless manajer' batinku

"Cuma papan namanya. Bangunan ini mau ku ubah jadi bar" ucap Sakyo

"Majide kau akan membuat bar?" Ucapku penuh antusias, Sakyo hanya menatapku diam.

"Fuyumi, diamlah" bisik Izumj setelah merasakan Sakyo menatap kami berdua.

"Jangan cuekin aku!" Ucap sang manajer itu.

Dan Sakoda menjalankan buldozernya untuk menggusur nama theater ini.

"A-apa yang mau kau lakukan?" Ucap Izumi

"Makanya, tadi aku bilang disini berbahaya" ucap Sakyo

"Izumi, apa benar ini teater ayahmu?" Bisik ku yang pura-pura tidak mengetahui jalan cerita disini.

"Iya, aku ingin melihatnya tapi" ucap Izumi

"Kumohon, Furuichi-san! Hentikan ini!" Ucap sang manajer yang memohon ke arah Sakyo

"Kan aku sudah bilang akan alih fungsikan tempat ini kalau kau tidak bisa melunasi hutang" ucap Sakyo

"Hutang" beo ku

"Ya teater ini mempunyai hutang yang banyak" ucap Sakyo sambil menatap ku.

"Tapi, kami mau memulai pertunjukkannya. Kalau bisa dapat uang, paling sedikit aku bisa bayar sedikit" ucap sang manajer bersikeras.

"Sakoda hentikan" titah Sakyo

"Siap bos" ucap Sakoda yang memberhentikan buldozernya tepat sebelum mengenai nama teater ini. Aku melihat itu dan menghela nafas lega bersamaan dengan Izumi di sebelahku.

"Matsukawa" ucap Sakyo yang langsung merangkul sang manajer, Matsukawa. Aku yang melihat kejdin itu terkekeh sedikit.

"Fuyumi, apa yang kau tertawakan? Ini situasinya gawat Fuyumi" panik Izumi yang berbisik ke arahku.

"Tidak ada, hanya membayangkan kalau kau membangun kembali teater ini supaya berjaya seperti masa ayahmu" ucapku sambil tersenyum ke arahnya.

"Heh, mana mungkin" ucap Izumi

Dan tiba-tiba suara manajer kembali terdengar, dan ku melihat Matsukawa berusaha menahan Sakyo yang membuatnya terseret dengan pasrah.

"Tunggu dulu! Hari ini adalah pertunjukkan pertama untuk anggota baru kami!" Teriak Matsukawa.

Aku melihat ke arah Izumi yang agak terkejut mendengar itu. Aku pun tak ada niatan untuk menyela pembicaraan itu.

"Tidak akan ada aktor yang bisa melupakan pertunjukkan pertamanya! Bukankah kasian sekali kalau teaternya digusur tepat sebelum pertunjukkan pertamanya?!" Lanjut Matsukawa

New Isekai?! || A3 FanfictiinWhere stories live. Discover now