18. Not A Goodbye

392 86 80
                                    

Pergi untuk kembali atau kembali untuk pergi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pergi untuk kembali atau kembali untuk pergi?

🍀🍀🍀🍀🍀

Gue bersyukur masih bisa ngejalanin kehidupan normal dengan nyaman. Setiap hari lihat berita, di belahan bumi yang lain pasti aja ada peristiwa yang bikin orang-orangnya gak bisa hidup tenang.

Waktu gue masih sekolah, nyokap pernah bilang katanya jadi orang itu jangan cuma pintar, tapi harus bisa berguna buat orang lain.

Dulu kalimat itu cuma masuk telinga kiri, keluar telinga kanan, tapi sekarang gue paham. Tapi anehnya, ketika gue mau mengaplikasikan nasihat itu, nyokap malah gak terima.

Gue sadar cara gue mungkin terlalu keras, but I know my limit. Gue bisa, dan gue sanggup jadi kenapa nggak?


Yup, yang barusan gue omongin itu tentang rencana keberangkatan gue ke negara lain buat ikut volunteer. Gue over excited sampai merasa hari-hari yang gue lewati berlalu begitu cepat.

Gak kerasa, lusa gue udah harus berangkat dan ini jadi hari terakhir gue kerja sebelum cuti sebulan kedepan.

"Heh anak kecil! Baik-baik lo disana. Nih gue bekelin obat nyamuk biar gak di gigit kecoa." Kak Ten ngasih paper bag yang di dalamnya ada tiga botol lotion anti nyamuk dan pain relief patch.

"Makasih kakak besar!"

Beruntung banget lingkungan kerja gue dikelilingi orang-orang asik. Padahal ini masih jam kerja, tapi kita bisa kerja sambil ngobrol santai.

Gak jarang Kak Yuta suka join bareng kita kalau dia suntuk kerja di ruangannya.

Sepulang dari kantor, tangan gue lumayan penuh karena teman-teman  ngasih gue beberapa barang buat ikut di packing.

Masih ada satu lagi agenda yang harus gue selesaikan sebelum berangkat, yaitu main ke lokasi syuting.

Karena kebetulan Ecan libur, gue ajak dia sekalian dan kita staycay di Jakarta sebelum besoknya gue flight.

Ngajak Ecan juga gue hitung sebagai alasan supaya gue gak terlalu berduaan sama Dejun.

***

Setelah menyelesaikan kegiatan di Jakarta, sekarang saatnya gue pergi ke tempat baru buat memulai lagi hidup dari awal.

Kemarin setelah main ke lokasi syuting, sedikitnya gue jadi tahu gimana proses syuting itu berlangsung. Kun bilang film itu bakal tayang sekitar akhir tahun ini, so kita tungguin aja.


Jam delapan malam hari Minggu, gue diantar Ecan sama Dejun ke bandara karena di jadwal pesawat gue flight jam sepuluh.

Satu hal yang baru gue tahu, ternyata Ecan sama Dejun cukup akrab karena mereka sering berkomunikasi, apalagi kalau menjelang ujian. Ecan sama Dejun pasti nyambung kalau ngomongin tentang kedokteran.

ENIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang