SABTU // SATURDAY

1.3K 167 26
                                    

A/N: fic ini adalah oneshot, semacam cerita lepas dari universe yg aku buat di twitter, Jongcheviho universe (Ohmnon + Marc fam AU)

[link for full story: https://twitter.com/andadisana/status/1230762185040596992?s=19]

⚠️⚠️⚠️

Mpreg

• Really long shot

• play the song in media for backsound!






















The bigger the world I pieced together got

The more I felt the emptiness in me

Which part or this kind of a shape

Even I didn't know


----------------


COSCI SWU Big Hall, 1996

"AYO CEPET, CEPET SEMUA! BARIS BERURUTAN! LIAT NOMOR ABSEN KALIAN MASING-MASING!"

Suara para komisi disiplin bergema di setiap sudut ruangan tersebut, bersahut-sahutan dengan riuh. Para mahasiswa baru berlarian kesana-kemari, sibuk melihat tanda pengenal teman satu angkatannya agar dapat menciptakan satu barisan yang rapi.

Membutuhkan waktu hingga dua puluh menit sampai semua keriuhan itu berhenti.

"Sekarang, keluarkan semua barang bawaan kalian sesuai daftar yang sudah diberikan!"

Terdengar suara kerumunan, para mahasiswa itu mengeluarkan barang-barang yang diperintahkan untuk dibawa. Sembari mereka mengeluarkan semuanya, para komdis berjalan mengelilingi mereka untuk mengecek ketepatan barang bawaan.

"Kakak Mark! Ada yang bawaannya kurang nih!" seru seorang komdis tiba-tiba.

Rekannya yang lain mengenalnya sebagai Ohm Pawat.

Pemuda yang tertuduh membawa barang itu terlihat panik.

"Kak ... " gumamnya sambil menatap Ohm memohon.

Namun terlambat. Sang ketua komdis sudah berjalan mendekati mereka.

"Kenapa kamu natap-natap kak Ohm kayak gitu?"

Lelaki tersebut menelan ludah, "... enggak, kak ... "

"Berdiri kamu," perintah Mark Siwat, si ketua komdis.

Pemuda itu menurut.

Mark melirik nama pemuda yang tertulis di atas nametag, "Perth ... "

"Iya, kak ... "

"Kenapa bawaan kamu kurang?"

"Eumm, itu ... "

Ohm dan sang ketua menunggu Perth berbicara.

"Bawaan saya satunya dititip ke temen saya, kak ... " tutur Perth pelan.

Mark mendesah, "Trus mana temen kamu? Kok kamu ga ngambil barang kamu?"

"Anu ... tadi saya cek dia belum ada di sini ... "

"Oke," Mark mengangguk, "Siapa nama temen kamu?"

"Panggilannya Nanon."

"YANG NAMANYA NANON, HARAP BERDIRI!" seru Mark langsung.


Hening.



Tidak ada yang berdiri. Semua berbisik-bisik panik.

Writing Stars [Complete]Where stories live. Discover now