SENIN // MONDAY

2.9K 277 8
                                    

[Hogwarts!AU]





"Sudah dengar kabar? Nanon dan Jane bertengkar."

"Yang benar? Kukira itu hanya rumor saja ... "

"Tidak. Aku tidak sengaja mendengar Frank berbicara pada Drake mengenai hal ini."

"Wah kalau begitu mungkin masalahnya lumayan serius. Memangnya kenapa mereka bisa sampai bertengkar?"

"Kalau aku tak salah dengar, Nanon ternyata―"

Ehem

Nanon Korapat berdeham keras, membuat kedua pemuda yang tengah bergosip itu terlonjak di tempatnya.

"Kalau mau membicarakan seseorang, lihat dulu keadaan sekitar kalian, apakah orang yang sedang kalian gunjingkan itu ada atau tidak," ucapnya datar,

"—senior Natouch dan senior Katsamonnat."

Dengan senyuman dingin di bibirnya, Nanon berlalu.

"Dasar adik kelas songong!"

"Tapi ia benar juga, Earth. Sebaiknya kita lebih berhati-hati."

Suara mereka masih terdengar samar-samar oleh telinga Nanon, namun Nanon tidak peduli.

Yang ia pedulikan sekarang adalah keadaan kekasihnya.






Iya, sayangnya itu betul. Ia dan Jane memang tengah bertengkar, bahkan sejak kemarin lusa.

Permasalahannya? Hmm tidak tidak, Nanon tidak ingin memberitahu.

"Nanon!" seseorang memanggilnya.

Nanon mengangkat kepala, mendapati sosok mungil mendekatinya dengan langkah setengah melompat.

Ia berdecak, "Ke mana saja kau, keparat kecil. Aku mencarimu dari tadi, Mon!"

Chimon, sosok mungil itu terkekeh pelan.

"Hehe, aku tadi mampir dulu ke rumah kaca. Menemui kakakmu."

Nanon mendengus, memutar bola matanya. Sahabatnya satu asrama Slytherin ini memang sangat tergila-gila dengan kakak pertamanya, Pluem Purim, yang merupakan seorang Hufflepuff.

"Lain kali bilang dulu kalau mau lama-lama."

Chimon meringis, "Iya, iyaaa."

"Kau sudah menyelesaikan tugas Pemeliharaan Satwa Gaib belum?"

"Kau pikir untuk apa aku menemui kakakmu tadi?"

Sahabatnya mengeluarkan perkamen, cengiran lima jari ia tunjukkan. "Nanti saja kau lihat dariku. Sebagai ganti karena aku membiarkanmu menunggu lama."

"Apakah aku pernah bilang bahwa kau itu sahabat terbaikku, Mon?"

"Bullsh*t."

Nanon tergelak keras.

"Tapi serius deh, Non. Kau tidak bisa terus menerus menyontek dariku di tugas ini," tegur Chimon, "ini sudah yang keempat kalinya. Profesor Hagrid mungkin memang tidak terlalu pintar, tapi ia masih bisa mendeteksi kalau ada kesamaan kata."

Nanon mencebikkan bibir, "Ya habis, bagaimana dong?" tanyanya, "Aku memang payah soal ini. Sepertinya aku tidak diberkahi kemampuan untuk bersahabat dengan hewan."

"Suit yourself. Anak manja sepertimu hanya peduli soal dirimu sendiri."

Nanon tahu Chimon hanya bercanda, namun mengingat ia bertengkar dengan kekasihnya akibat perihal ini, moodnya langsung turun.

Writing Stars [Complete]Where stories live. Discover now