Surprise Trip 2

21.6K 2.2K 26
                                    

Sungai Telaga Waja, Bali.

Perjalanan satu setengah jam sampai di Telaga Waja Karangasem menjadi bukti bahwa, Dhito serius dengan ucapannya.

Tyas menatap sungai telaga Waja yang mempunyai trek paling panjang diantara sungai rafting lainnya di Bali ini. Air jernih dari sumber mata air pegunungan yang berasal dari kaki gunung Agung, arus sungai mengalir sangat deras melewati batu-batuan, membuat wajah Tyas hampir memucat.

“Bapak yakin dengan ini?” tanya Tyas menatap Dhito lalu melihat sungai di depannya lagi.

“Harus yakin Tyas, saya serius ini sangat menyenangkan!”

“Saya belum pernah lho pak, ini pertama kali.” Tyas tidak punya pengalaman rafting, permainan ekstrem ini.

Mengulas senyum, memberikan Tyas ketenangan untuk mengendalikan rasa takutnya. “Selalu ada yang pertama kali kan dalam hidup kita? Hm.. Bagaimana kalau kita buat ini semakin menyenangkan dengan permainan.”

Tyas mengerjap, atasannya itu gila apa ya? Dia saja masih terkejut dengan ini semua lalu sekarang mengajak buat permainan, permainan apa? Pentak umpat di bebatuan besar yang ada di sungai itu?

“permainan?” tanya Tyas tidak yakin.

Senyum lelaki itu malah kian lebar “Kalau kamu berhasil melewati ini, menikmati dan ingin melakukannya lagi alias ketagihan, kamu harus menuruti satu permintaan saya.” Itu lebih terdengar seperti taruhan dibanding permainan.

“Bagaimana kalau kebalikannya?” tanya Tyas yang entah mengapa ikut tertarik.

“Kamu punya satu permintaan dan saya akan menurutinya. Deal?” Dhito mengulurkan tangan untuk di jabat Tyas sebagai persetujuan permainan yang menurutnya terasa konyol.

Tyas diam beberapa detik, mendongak untuk bisa menatap Dhito yang berdiri di depannya. Suara aliran deras dari sungai dan nyanyian serangga penghuni sekitar seakan menulikan dirinya hingga merasa bahwa di sana hanya ada mereka berdua, dia dan Dhito. Memandangi wajah serius itu juga senyum manis lelaki di depannya, Tyas seakan terhipnotis sampai sudut bibirnya perlahan tertarik dan membentuk lengkungan yang manis.

“Deal!” Tyas menjabat tangan itu dan Dhito benar, bahwa saat ini seakan tembok pembatas selama bekerja di hotel runtuh. Lelaki itu benar-benar berperan layaknya seorang teman, bukan lagi atasan dan bawahan.

Seorang pemandu yang sudah terlatih serta berpengalaman akan aktivitas rafting mulai memberi arahan. Satu perahu karet maksimum di tumpangi empat orang peserta dan satu pemandu, Tyas dan Dhito bergabung dengan pengunjung lain, kebetulan pasangan turis dari Australia.

Tyas sudah berganti pakaian tadi dengan short pants grey dan kaos berwarna hitam yang dibelinya di toko pakaian tadi, dia juga membeli pakaian dalam karena aktivitas di dalam air pasti membuat seluruh badannya basah, tidak mungkinkan ia nanti memakai yang basah atau tidak nyaman dengan tidak memakainya. Lalu dia juga membeli sepatu olahraga dan sun block.

Menggunakan peralatan keselamatan rafting, mereka mulai berjalan menuju sungai tempat garis start untuk memulai rafting.

Pemandangan alam di sekitar masih alami memberikan hiburan mata yang menyegarkan, Sepanjang pinggir sungai di kelilingi oleh petak-petak sawah, semak belukar dan pepohonan tropis serta segarnya udara alam pedesaan masih asri, jauh dari polusi dan keramaian kota, menjadi daya tarik rafting disini.

Tyas mulai menikmati, Dhito benar bahwa dalam hidup selalu ada pilihan pertama untuk memulai hal baru dan ini waktunya, Tyas mencoba hal yang selama ini mungkin tidak pernah terbayang sekalipun. 

Bukan Cinta diam-diam [no secret!]Where stories live. Discover now