"Apa Ahjusshi berbohong saat mengatakan bahwa Ahjusshi tidak bisa menulis novel romansa?!" tanya Taeyong yang kini sudah mengalihkan pandangan ke arah lain, tidak tahan di tatap dengan intens oleh Jaehyun.

"Untuk apa aku berbohong? Aku belum bisa mengekspresikan diri untuk tulisan klise seperti itu, Taeyong." gumam Jaehyun yang kini menarik perlahan dagu Taeyong, membuat lelaki bermarga Lee itu menatap tepat ke arahnya, "aku ingin melihat wajahmu."

Demi Tuhan saat ini wajah Taeyong terasa begitu panas, seperti ia berada di dalam microwave yang bisa membakarnya kapan saja. Taeyong tidak tahan dengan Jaehyun yang terus menatapnya penuh kasih sayang, ia terlena.

Mengigit pipi bagian dalam, Taeyong berdehem dan berusaha menahan diri. "T-tapi Ahjusshi selalu mengatakan bualan dan kalimat romantis untukku, jadi kurasa Ahjusshiㅡ"

"Aku hanya mengekspresikan perasaanku untukmu dan aku tidak akan pernah bisa menuangkan hal tersebut ke dalam sebuah buku, karena aku hanya ingin mengatakan semua kalimat itu kepadamu." potong Jaehyun cepat, ia mengusap lembut pipi Taeyong, "itu bukan bualan Taeyong, aku bersungguh-sungguh dengan seluruh kalimatku."

Sekarang Taeyong benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa, Jaehyun tidak bisa di tebak, lelaki tampan itu membuat jantungnya berdebar tidak karuan hingga dada Taeyong terasa sedikit nyeri.

"Apa Ahjusshi juga mengatakan hal seperti ini pada mantan kekasih Ahjusshi?" semoga saja Taeyong tidak menyesali pertanyaan ini nanti, rasa penasarannya tidak tertahankan.

Jaehyun terkekeh. "Menurutmu?"

Mata Taeyong melebar, ia mendorong pelan dada Jaehyun dan mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. "Pernah?! Oh, Ahjusshi juga mengatakan semua bualan itu kepada mereka?!!"

"Tidak." jawab Jaehyun singkat, ia meraih satu tangan Taeyong, menggenggamnya erat dan memberikan kecupan di punggung tangan, "karena mereka tidak bisa memahamiku dengan baik, kau adalah orang pertama yang membuatku melewati batasku Taeyong. Sekeras apapun aku berusaha menolak perasaan yang tumbuh untukmu, aku tidak bisa, karena kau layak di cintai."

Tanpa sadar senyum Taeyong mengembang, ia memukul pelan tubuh Jaehyun, berbunga-bunga untuk yang kesekian kali. Taeyong kembali memeluk tubuh Jaehyun dengan erat, tidak ingin melepaskan si lelaki tampan.

"Tapi Ahjusshi, tidak bisakah kita menjadi sepasang kekasih?"

Jaehyun terdiam, ia mengamati wajah cantik Taeyong. "Bisakah kau fokus untuk sekolahmu terlebih dahulu? Bila nanti kau bisa mendapatkan nilai yang bagus, aku berjanji akan memberikan hadiah yang sebanding."

Taeyong merenggut. "Itu tidak adil!"

"Aku hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu Taeyong, dan aku tidak mau membuat status yang kurang memuaskan di dalam hubungan ini."

Dahi Taeyong berkerut dalam, ia mengerjapkan mata beberapa kali, tidak mengerti dengan maksud Jaehyun. "Huh? Kurang memuaskan? Apa artinya?"

Jaehyun memasang senyum penuh arti. "Kau akan mengetahuinya setelah lulus nanti, untuk saat ini, aku akan menemanimu hingga kau bisa mendapatkan ijazah di sekolah menengah atas."

Kenapa Jaehyun membuat Taeyong penasaran sih? Lagi pula apa salahnya menjadi sepasang kekasih?! Taeyong ingin sekali memamerkan pada semua orang bahwa Jung Jaehyun adalah kekasihnya. Namun sekarang hal tersebut kandas, hubungan mereka masih tetap samaㅡtidak jelas.

"Hey," panggil Jaehyun lembut ketika Taeyong tidak menanggapinya dan malah mengerucutkan bibir, "i promise you the altar."

Altar?

Certain Things《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang