9. Fangirl Itu Gemesin

465 121 44
                                    

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul setengah empat pagi. Dava lupa kapan terakhir kali ia terbangun pukul segini, biasanya saja setelah subuhan ia bergegas tidur lagi. Namun kali ini berbeda, ia merasakan euforia aneh yang memaksanya terbangun, padahal seingatnya, ia baru bisa terlelap pukul setengah satu. Ia hanya merasakan tidur 3 jam.

Dava terdiam diatas kasurnya. Hari diluar sedikit hujan, tapi Dava terus merasakan panas, padahal AC sudah cukup dingin. Jika ada Dodit disini, mungkin anak pemilik ternak lele itu akan menimpali dengan, "setan lo mau keluar itu tandanya, alhamdulilah."

Matanya mengerjap, mencoba tidur lagi. Setidaknya ia masih mempunyai waktu 2 jam cukup untuk mengistirahatkan tubuh, tapi matanya cukup nakal tak ingin terperjam. Dava pasrah, ia meraih benda kotak yang mulai pukul lima nanti akan berdering terus dengan jarak 15 menit. Sebelum terganggu, buru-buru Dava matikan alarm di ponselnya, tampaknya ia juga tak akan kembali tidur.

"Ah, sial!" maki Dava kemudian bangun dari tidurnya, duduk di bangku yang tersedia di meja belajarnya. Tangan kurusnya sibuk memainkan ponsel berlambang apel kegigit—Sean—itu. Tampak Yuna memposting story WA pukul setengah dua. Screenshot dari spotify, lagunya JP Saxe yang berjudul 'Hey Stupid, I Love You.'

Tiba-tiba perut Dava menggeliat, seperti ada kupu-kupu yang menggerayanginya. Ia merasa dikode oleh gadis itu—ah, bukan sekarang sudah menjadi gadisnya. Betul, Yuna menyetujui Dava untuk menjadi pacarnya.

Pemuda yang masih mengenakan piyama biru itu bingung, apakah ia harus membalas status WA Yuna, atau dibiarkan saja? Astaga ini canggung sekali! Jika, tidak mengingat orang rumah masih pada tidur, mungkin sekarang Dava udah salto, push up, sit up, sampai kayang, roll depan dan belakang bolak-balik aja mungkin disanggupi juga oleh pemuda itu. Baru Dava meraih ponselnya, tampak sebuah notifikasi masuk ke ponselnya.

Akyuna S. Y.

| Belum tidur?
| Atau udah bangun?
| Gue liat lo online.

Udah bangun. |
Lo sendiri? |
Cie mantau gue. |

| Sama, baru bangun juga.
| Gak gitu!

Tapi, lo upload story jam setengah 2. |

| Hehe, ketahuan

Tidur gih, masih ada waktu. |

| Gak bisa tidur, Dava...

Kenapa gak bisa? |
Karena mikirin gue? |

| DIH!!!
| ....iya :(

Bodo amat orang rumah masih tidur apa engga, Dava mau salto bolak-balik sekarang juga!

---

Yuna jalan masuk ke dalam gerbang sekolah perlahan. Padahal sama aja, tidak ada yang beda juga. Tapi kenapa rasanya deg-degan banget? Apa tiap orang yang baru memulai hari pertamanya pacaran merasa begini? Yuna gak pernah tahu soalnya selama ini hidupnya didedikasikan untuk mendukung sang oppa. Tidak ada waktu untuk mencari pacar.

"Ayo, semangat!" Yuna menyemangati dirinya sendiri sebelum berjalan memasuki kelas. Tanpa ia sadari, sepasang mata telah menatapnya dengan gemas dari belakang sana.

Yuna masuk kelas disambut perdebatan Dona dan Dodit yang tak pernah habis. Ada Kevin juga disebelah sana lagi nyemil sukro bareng Yaya, kenapa deh itu dia bisa nyampai sini?

Fangirl ✓Where stories live. Discover now