3. Fangirl Itu Baik Hati

659 152 22
                                    

Dava bolak-balik buka akun burung biru itu, lagi ngepantau akun seseorang sepertinya. Ini sudah hampir 3 minggu ia dan Yuna tak bertegur sapa, tampaknya Dava beneran merasa bersalah kali ini.

Sebenarnya Dava ada janji sama Lala, mau bawa gadis itu makan di angkringan kesukaan Dava. Terhitung pendekatannya dengan Lala berjalan lancar hingga kini, tapi tetap saja hati Dava enggak tenang, kayak ada sesuatu yang hilang gitu.

Bayangin aja deh, Yuna sama Dava tuh sekelas dari kelas sepuluh. Sekarang udah penghujung kelas sebelas, hampir dua tahun cui mereka sekelas. Iya, selama hampir dua tahun itu pula Dava selalu mengganggu Yuna, tapi hebatnya mereka belum pernah sekelompok jika ada tugas kelompok. Aneh juga, kan?

Makanya Dava selalu menegaskan pada dirinya sendiri bahwa ia dan Yuna tuh gak cocok.

Dava tersentak dari lamunannya, ia ingat bahwa hari ini mau jalan sama Lala. Untuk beberapa saat ia lupa jika tadi sedang memikirkan Yuna.

---

Dava mengutuk hebat. Sial, ia sudah bersiap-siap ternyata Lala malah membatalkan acara mereka. Gadis itu rupanya punya acara yang tidak bisa terhindarkan. Akhirnya pemuda yang udah rapi pakai kemeja warna army dan juga ripped jeans itu membelokkan mobilnya di depan Bolosmart, niat hati mau beli minum dulu. Haus cuy.

Baru aja mau turun, Dava melihat sosok yang familiar didepan sana. Betul, itu adalah Yuna yang lagi nenteng beberapa jajanan. Gadis dengan kaki jenjang itu menuju kearah salah satu anak yang sedang berjongkok, terlihat seperti pengemis. Dava menyimak saja dari dalam mobil, ia mengurungkan niat untuk membeli minum sementara ini.

"Adik udah makan belum?" tanya Yuna, dapat Dava dengar dengan cukup jelas karena jaraknya juga tidak jauh-jauh banget.

Anak kecil itu menggeleng, kemudian berkata bahwa ia sedang lapar.

Dava lihat, tanpa pikir panjang Yuna merogoh sebotol minum dari dalam kantong plastiknya. Ia kira gadis itu ingin memberi minuman tadi, ternyata tidak, Yuna memberi seluruh jajanannya kepada anak kecil tadi.

"Dimakan, ya? Habis itu langsung pulang kerumah, oke?" ujar Yuna yang masih berjongkok disebelah anak kecil tadi.

"Aku takut pulang ke panti, kak. Pasti bunda bakal marah soalnya aku kabur," adu anak kecil itu.

Yuna tampak berpikir sebelum menjawab, Dava masih tetap memperhatikannya, "kalau kakak anter gimana? pasti nanti Bunda gak akan marah," ujar Yuna lagi. Adik itu tampak tersenyum kemudian mengangguk.

Yuna menggandeng anak kecil itu, kemudian berjalan ingin menuju halte bis, sebelum sebuah suara menginterupsinya.

"Yun, bareng gue sini."

---


"Lo ngapain?" tanya Yuna dingin. Fix Yuna pasti memang masih marah padanya.

"Mau jajan, tapi ngeliat lo trus ga sengaja denger," jawab Dava mencoba seramah mungkin, "mau bareng gue? kebetulan gue lagi gak sibuk kok."

Yuna tampak diam sebelum akhirnya setuju. Akhirnya mereka berangkat ke panti tempat tinggal si adik ini. Dava senang akhirnya Yuna mau berbicara dengannya. Jujur aja Dava tuh gak pernah punya maksud buat berantem sama Yuna, dia cuma seneng aja ngusilin itu cewek satu.

Mana kadang di otaknya masih tertanam, "cowo yang makeup trus joget-joget tuh banci."

"Itu kak panti aku," ujar sang adik, Dava mengangguk terus melajukan mobilnya kesana.

Fangirl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang