10. Fangirl Itu Cewek Gue

714 127 37
                                    

Dava's POV.

Siang ini cerah banget, matahari bener-bener tepat berada diatas kepala gue. Jujur, rasanya pusing banget. Buru-buru gue lari ke mobil, gila aja demi beli sempol ayam, gue rela ngentri sambil kepanasan. Kalau katanya Teguh sama Sean sih ini bucin, tapi kalau kata gue ini namanya menepati janji. Ya... gimana? Udah janji sama cewek gue buat sekalian beliin sempol dulu.

Oh iya, gue Dava. Kalian udah pada tahulah gue siapa. Kalau di cerita ini gue emang pemeran utamanya, gak tahu kalau di ceritanya Ejak sama Kevin. Ngomongin tuh dua orang, jadi inget kalau mereka belum bayar utang ke gue. Ah, harus gue mintain tuh besok.

Alasan gue rela mau-mau aja dititipin sempol sama cewek gue karena dia lagi sibuk. Katanya sih lagi menjalankan misi. Gue pusing bahasanya dia, pokoknya begitu dah.

Cewek gue masih sama, belum ganti. Ya kali men... ganta-ganti, lo kata dia barang daur ulang? Cewek gue masih Yuna dan dia masih jadi fangirl kekoreaan, tapi gue masih belum jadi fanboy, meski Yuna sering banget ngeracunin gue, tetap aja tuh gue gak kepengaruh.

Gue sama Yuna juga udah bukan anak SMA lagi, ya kali selamanya jadi anak SMA, gak maulah gue. Ini udah menginjak tahun keempat gue jadian sama Yuna, cukup awet sih, ya. Harus gue akui.

Sampai di depan rumah Yuna, gue langsung masuk. Tampak adiknya yang lagi selonjoran santai di sofa, karena udah biasa, gue langsung ke kamar printilan kekoreaan milik Yuna. Gue liat dia masih asik depan laptop, bukan ngerjain tugas sih, yakin gue.

"Udah dateng?" tanya dia tanpa menoleh.

"Belum," jawab gue singkat, ada-ada aja lagian pertanyaannya.

"Mana sempolku?" pintanya. Langsung gue kasihin kearah mejanya. Gue lagi banyak tugas, jadi bawa-bawa laptop juga kesini. "Makasih, sayang!" ujarnya disahuti anggukan gue.

Gue balik fokus sama laptop dan Yuna juga begitu. Sempet gue lirik dia lagi ngapain, takutnya lagi selingkuh, ternyata memang benar lagi selingkuh—sama oppanya.

"Sayang?" panggil Yuna dengan mata tetap pada laptopnya.

"Hm?"

"Besok mau yang duduk apa berdiri?" tanyanya, sekarang menoleh kearah gue.

"Duduk aja, pegel berdiri," balas gue.

"Jauh tapi kalau duduk."

"Ya udah, berdiri."

"Oke!" yailah, ngapain nanya gue kalau gitu.

Ngomong-ngomong ternyata misinya Yuna adalah membeli tiket konser. Yuna bilang kudu cepet atau tiketnya bakal habis. Paham sih gue, soalnya ini bukan kali pertama juga gue nemenin dia nonton konser atau pergi fanmeeting, udah cukup sering.

Mungkin kalau ditanya rahasia awet, gue bakal jawab saling menghargai aja. Bayangin, seandainya dalam 4 tahun ini gue gak pernah nyoba ngehargain hobinya Yuna, gak pernah nyoba memposisikan diri sebagai Yuna, mungkin sekarang gue sama dia udah jadi mantanan kali.

Gue gak masalah mau dia menghamburkan uang buat pergi nonton konser atau perintilan lainnya, toh belinya bukan pakai uang gue. Rasanya gak berhak aja gitu gue larang-larang, selama pasangan gue bahagia kenapa engga, kan?

Lagian kalau gue pikir-pikir jatuhnya sama aja kaya gue. Kalau Yuna menghabiskan uang buat nonton konser, gue juga ngabisin uang buat nonton bola atau beli skin game online. Gue juga ngabisin duit buat beli komik, merchandise-nya juga gue beli-beli. Gue juga ngabisin duit buat nonton DWP atau festival musik lainnya. Sama aja, kan?

Kalau gue mau ikut nonton cewe gue ngonser, ya beli pake duit gue sendiri. Sama, kalau Yuna mau ikut gue nonton bola, ya Yuna beli tiketnya pake duit dia sendiri. Bukan kita pelit, tapi ini bentuk apresiasi terhadap diri sendiri sebagai penggemar.

Malah kadang gue bersyukur banget. Gue ngeliat temen-temen sibuk ngerayain ultah pacarnya segala mewah-mewah, kadoin barang-barang branded, dan segala macam tetek-bengek yang menguras dana. Selama ini gue ngerayain ultah Yuna cukup kasih kue yamg yang ada unsur grup idola favoritnya, trus gue kadoin photo card yang belum dia punya, atau mentok-mentok gue kadoin album sama lightstick. Cewe gue udah seneng setengah mampus.

Tapi, namanya hubungan tetap aja ada berantemnya. Sama kaya gue sama Yuna. Paling berantem gara-gara sibuk sama kegiatan sendiri. Bukan gue gak pernah marah gara-gara ditinggal nonton drakor sama Yuna, tapi gue kembali memposisikan diri sebagai dia. Ternyata gitu rasanya pas dia gue tinggal ngegame, gak enak, ya.  Akhirnya sama-sama saling introspeksi diri.

"Sayang, udah aku beli, ya?" ujar Yuna membuat gue terbangun dari kegiatan melamun. "Aku pikir kamu nugas, taunya malah menung," Yuna mendekat kearah gue sambil membawa plastik sempolnya.

"Kepikiran kamu," jawab gue kemudian matiin laptop. 4 tahun bareng Yuna gue perlahan-lahan mulai hapal sama kebiasaan dia. "Kenapa? Mau cerita apa?" tanya gue trus duduk disampingnya.

"Seneng banget! Aku gak kelewat konser kali ini," ujarnya sambil nyengir. Matanya yang bulat mendadak hilang.

"Nanti juga kalau gak kebagian, pasti aku bantu nyarinya," ucap gue sambil meminta sedikit sempol milik Yuna.

"Sayang?"

"Apa?"

"Mau peluk..."

Tapi, 4 tahun sama Yuna gue juga masih tetep aja kaget kalau dia tiba-tiba manja. Bayangin aja dari dulu berantem, trus jadian, trus hidup gue berubah 360 derajat. Aneh, tapi gue suka.

"Ada apa sih?" tanya gue sambil meluk Yuna.

"Ya... gak apa-apa, kenapa emang? Gak boleh peluk kamu?"

"Gak gitu, sayang."

"Oh iya, besok temenin beli sepatu, ya? Mau ketemu Jaemin harus pakai sepatu baru!"

"Si Jaemin juga enggak tahu kamu beli sepatu baru."

"Iya-in aja kenapa sih?!"

"Ya udah, iya. Ayo besok pergi."

"Sayang?"

"Hm?"

"Nyesal gak mau jadi pacarku? Apalagi aku seorang fangirl K-Pop gini."

Gue diem. Yuna itu fangirl yang tahan banting, dia cantik, baik hati, dan multitalenta. Belum orangnya juga kreatif. Meski kadang agak gila dan tidak terduga, harus gue akui kalau dia itu... mmm, gemesin banget. Trus sekarang dia nanya apa gue nyesel? Tentu saja...

"Never in my life."

...tidak. Karena gue bangga sama dia, mau sekalipun dia fangirl, dan gue lebih bangga lagi sebab fangirl itu cewek gue.









END













YEAYYYY
#10ChaptersProject seri #5 tamat 😭😭💓

selamat bertemu di seri selanjutnya.

meski tidak banyak, semoga ada sepetik atau dua petik yang kalian ambil dari cerita ini. jadi, bacaan kalian tidak sia-sia :)

with love,
win 🌸

Fangirl ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat