4. Fangirl Itu Multitalenta

611 128 25
                                    

Semenjak kejadian hari itu, Dava sama Yuna jadi baikan. Kalau ngomong gak ada yang pake urat lagi, bikin temen-temen mereka pada heran. Apalagi gengnya si Dava, padahal mereka dah semangat banget nakut-nakutin cowok itu. 

Ngomong-ngomong, Dava ini punya geng gitu isinya ada 6 orang. Mulai dari Dava, Teguh, dan Dodit yang sekelas, trus ada Sean, Kevin, dan Ejak.

"Dav, ceritain kek kenapa bisa lo sama Yuna baikan," pinta Dodit masih tetap gigitin goreng pisang. Anak-anak bujang emak ini lagi nongkrong di kantin karena guru-guru pada rapat. Ejak masih tetap genjrang-genjreng gitarnya, sementara Dava sendiri cuma main handphone keluar masuk aplikasi doang.

"Kepo banget lu," balas Dava.

"Eh gue mau cerita," ujar Teguh. Sean yang sibuk makan gorengan bareng Dodit langsung tegak mendengar bahan obrolan Teguh.

"Mau cerita tentang Jira ya, lu?" tebak Sean tepat sasaran.

"Maap, Yan. Gue dengernya Jiraiya," ujar Dava abis itu ketawa. Tiba-tiba jadi inget Yuna yang juga suka Naruto.

Buru-buru Dava mengusir pikiran itu dari dalam otaknya.

"Bener tapi gue kagum sama dia," ujar Teguh.

"Jangan bilang lo cuma mau pamer kebucinan. Gue males dengernya," tanggap Dodit disetujui dengan cepat oleh Sean.

"Denger dulu dah ah ini si Teguh mau cerita," sela Kevin yang diam doang dari tadi, lagi sibuk ngirim tugas lewat classroom kayanya.

"Nah tuh denger!"

"Cepet aja anjim kalau mau cerita," akhirnya Ejak yang cuma genjreng-genjreng gitarnya angkat bicara.

"Asli, cewe gue tuh multitalenta banget. Eh tapi bukan cewek gue doang kayanya, hampir kebanyakan fangirl pasti kaya dia. Kagum gue," ujar Teguh antusias. Mendengar kata Fangirl, Dava tiba-tiba serius menyimak.

"Berarti ini umum gitu, ya? Bukan berlaku ke Jira doang?" tanya Dodit.

"Hooh," jawab Teguh, "jadikan hari itu gue nugas bareng tuh sama Jira, kebetulan nugas dirumah dia. Tugasnya Bu Minah, Dit, yang bikin powerpoint. Trus bagian dia udah siap tuh, lanjut dah gue yang ngerjain. Trus Jira lanjut ngefangirl, gue biarin aja tuh. Dia nonton apa, ya? Ada life-life gitu. Mcity life apa, ya? atau necity life? Ah, pokoknya itulah gue lupa," ujar Teguh kemudian meminum teajusnya dulu. Haus, coi.

"Agak ribet ya, Vin, si Teguh ceritanya," bisik Sean kepada Kevin. Teguh denger sebenarnya, tapi doi bodo amat aja.

"Jadi ngintiplah gue kan dia nonton apa. Nah, cewe tuh nonton oppanya yang lagi ngomong korea, trus pake subtitle bahasa inggris," ujar Teguh bersemangat sekali.

"..."

"..."

"...oke, jadi?" tanya Ejak sekiranya sudah mulai emosi.

"Ah, lu pada gak nangkep poin yang gue sampaikan dimana!" kesal Teguh.

Jujur, Dava juga sebenarnya enggak ngerti temannya ini ngomong apa.

"Lo ngomong apa sih, kadal?" tanya Dava sambil melirik sinis teman sebangkunya itu.

"Ngahahahaha, kadal katanya, Dit!" ketawa Sean trus Dodit ikutan ketawa juga.

"Gini lho maksud gue, denger-denger," Teguh mulai menegakkan badannya, meminta agar teman-temannya fokus mendengarkan.

"Oke," Dodit dan Sean ikutan menegakkan badan ngikutin Teguh.

"Bayangin aja. Mereka tub nonton matanya fokus ngeliat oppanya sambil merhatiin subtitle yang inggris, otaknya nerjemahin ke bahasa Indonesia, telinganya fokus dengerin oppanya ngomong apa, tapi hatinya masih sempat-sempatnya ambyar," jelas Teguh.

Fangirl ✓Where stories live. Discover now