Episode 28: berakhir sudah

2.6K 179 17
                                    

Happy Reading!!!
Maaf dikit jumlah kata di episode kali ini:"
.
.
.

"Eh!?"

Serempak mereka semua menoleh ke arah Surya yang tiba-tiba keluar dari semak-semak dengan celana pendeknya saja. Wajahnya pucat saat berlari menuju ke arah mereka.

"Woi, lo kenapa?" tanya Gavin.

"Lagi bego!!!" jawab Surya berlari meninggalkan mereka.

"Dia kenapa sih?" bingung Dara.

"Entah." Rini menoleh ke arah semak-semak tempat Surya tadi.

"E-eh! Lariiiiiii!!!!!" teriak Rini beranjak berdiri.

Mereka semua serempak ikut berdiri dan berlari dengan sekuat tenaga. Laura sempat menoleh ke belakang dan menemukan makhluk tinggi besar, wajahnya hitam, bermata hitam, dan memiliki tangan yang runcing seperti tombak sedang berlari mengejar mereka.

"AAAAAAAAKKKHHHH!!!" teriak Laura histeris menambah kecepatan larinya.

Mereka semua berlari dengan cepat menaiki tanjakan tanah yang sedikit menjulang ke atas. Tinggal sedikit lagi, mereka hampir menyusul ujung gunung lufi, berbagai macam ekspresi muka saat berlari, yang pucat, ketakutan, dan yang lainnya.

"SEDIKIT LAGIII!!!!!"

Laura meloncat begitu saja agar sampai lebih dulu di atas, yang lain juga melakukan hal yang sama dengan Laura. Mereka sampai tersungkur ke tanah. Mereka semua sudah pasrah jika pada akhirnya di tangkap oleh monster sejenis itu. Di dunia modern seperti ini ada makhluk seperti itu? Yang benar saja!

"Udah gak ada?" tanya Tomi dengan wajah terkejut nya.

"I-iya," jawab Dara terbaring dengan napas yang tidak teratur.

"Tadi itu apa sih, barusan? Gue lagi boker malah mukanya nongol dari balik pohon, udah tuh muka serem lagi, dan untungnya gue dah cuci pantat sampe bersih," ujar Surya kesal.

"Pantesan gak bau tai," celetuk Laura bernapas lega.

"Yee, lo kira apa? Bau mawar?" tanya Surya.

"Siapa tau aja, kan," jawab Laura.

Mereka semua tidak sadar jika ada tiga orang yang tertinggal. Semuanya hanya memikirkan bagaimana lari dari 'makhluk pengintip orang boker' itu.

"Bang Gavin sama yang lain kenapa lari gitu? Kan Naura capek ikut larinya," ujar Naura tiba-tiba datang bersama Siska dan Uti.

"Loh, bukannya Adek tadi?" bingung Gavin.

"Iyalah, kita lari, tadi tuh ada makhluk pengintip orang boker, terus ngejar-ngejar lagi,"jelas Tomi.

"Gak papa, udah lupain aja, kita juga udah sampe di puncak, mending pasang tenda kalian," titah Uti.

"Oke."

Mereka semua mulai beranjak bangun dan mulai mendirikan tenda masing-masing dengan perasaan yang masih shock. Sungguh kejadian yang aneh, dimulai dari makhluk pengintip orang boker, dan Naura. Mereka berusaha melupakan itu dan memulai kegiatan mereka.

***

"Naura," panggil Siska.

"Iya, Siska," sahut Naura.

"Kamu udah di kasih tau Uti kan, tentang tujuan kita ke sini?" tanya Siska.

"Udah, tapi, Naura sayang banget sama keluarga Naura, apalagi sama Bang Adam, hiks," lirih Naura tiba-tiba menangis.

"Tapi, inilah yang harus kita lakukan," ujar Uti tiba-tiba datang dan memegang bahu Naura.

"Mereka yang datang kemari tidak akan kenapa-kenapa, hanya saja mereka akan melihat semuanya. Dan, kamu akan pergi ke neraka untuk menyelesaikan tujuan kamu, paham?" jelas Siska berusaha membuat Naura nyaman.

"Emm oke, Naura bakal melaksanakan tugas terakhirnya," final Naura mengusap air mata di pipinya.

"Ini baru Naura," ucap Siska dan Uti merangkul Naura di tengah.

"Masa depan akan datang, dan semuanya akan berubah."

TBC

Possessive Family and Devil in Me [TAMAT]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें